Lee Jeno x Huang Renjun
______________Happy Reading
______________
"Renjun? Renjun?"
Jeno tengah malam panik saat makhluk mungilnya mendadak mengerang dan suhu badannya memanas.
"Sayang? Akhh.." Jeno mengusak rambutnya, ia mengambil beberapa baju tebalnya dan juga kaos kaki.
Ia memakaikan Renjun semua itu, yang semula hanya memakai kemeja, kini si mungil di pakaikan celana panjang dengan memasukkan ekornya yang mungkin keluar karna sakit. Memakaikan baju tebal berlapis lapis dan kaos kaki.
"Renjun? Kau bisa dengar aku?"
"Hng? Jeno?"
"Ya, oke, mana yang sakit?"
"Dingin~"
"Oke, tunggu sebentar."
Jeno keluar dari kamarnya. Ia mengetuk pintu kamar Mark. Namun, yang ia dengar hanya sebuah desahan.
Sial!
Ia menuju kamar kedua orangtuanya. Mengetuk pintunya lumayan keras.
"Ma!!"
Tidak lama pintu kamarnya terbuka. Sang mama dengan rambut seperti singa menatap Jeno masih setengah sadar.
"Apa?"
"Ma, Injun panas. Injun sakit. Katanya dingin, aku harus apa?"
"Ya, hangatkan."
Jeno menggeleng, meski ia tidak menepis itu ide bagus.
"Bukan. Maksudnya harus aku beri apa agar tidak panas lagi.""Kompres saja, ada kompresan di kotak obat, tinggal kau tempel saja di kening Injun. Lalu beri obat penurun panas. Pakaikan baju yang hangat agar keringatnya keluar. Nanti panasnya akan reda."
"Oke. Oke. Makasih, ma!" Setelah mengecup pipi mamanya, Jeno menngambil kompresan dan obat di kotak obat.
Masih dengan panik ia masuk kedalma kamarnya.
"Injun? Minum obat, hm? Ini sirup enak."
Jeno memangkup wajah tembam itu, mengusapnya perlahan.
"Minum, ya?"
"Tidak pahit?"
"Tidak. Ini, aaaa~" Jeno sudah menuangkan sirup kedalam sendok, kemudian menyuapkan kedalam mulut Renjun.
"Enak.."
"Iya, enak. Semoga, saja bisa menurunkan panasmu, sekarang tinggal tempel kompresannya."
Jeno menyibakkan rambut Renjun kebelakang. Ia menempelkan kompresan di kening Renjun.
"Tidur, ya?"
Ia menidurkan dirinya dan Renjun kemudian menarik selimut menutupi keduanya. Ia memeluk Renjun erat. Mengecup pucuk kepala Renjun dan mengusap punggung Renjun.
"Cepat sembuh.."
Renjun melesakkan wajahnya di dada Jeno sembari terpejam. Membuat Jeno merasa geli sebab telinga berbulu Renjun mengenai wajahnya.
"Eung..." Sedari tadi Renjun memang mengerang seperti itu.
Jeno mengusap kepala Renjun dengan lembut.
"Nana..."
Kernyitan muncul di dahi Jeno, ia tidak salah dengar itu.
"Injun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine🔞| NoRen
RandomStory of Noren!! Note : "Di book ini ceritanya mungkin cuma sampe belasan chapter. Trus dilanjut cerita lain, intinya tetep ngebahas kisah cinta Noren" Welcome to my story.. BXB Maybe 🔞