Story of Noren!!
Note : "Di book ini ceritanya mungkin cuma sampe belasan chapter. Trus dilanjut cerita lain, intinya tetep ngebahas kisah cinta Noren"
Welcome to my story..
BXB
Maybe 🔞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa berat, tenggorokannya pun terasa kering, hingga ia tidak mampu bersuara sedikit pun.
Ia merasakan ada lengan yang memeluk pinggangnya dari belakang. Namun, ia juga melihat seseorang dihadapannya sekarang.
"Jeno?"
"Jeno? Jaemin sayang~"
Renjun menjauhkan tubuhnya saat hembusan dan kecupan mendarat di tengkuknya. "Jaemin?"
"Hm..? Masih pagi, tidur aja lagi."
Seseorang dihadapannya mendekapnya erat sembari mengecup keningnya. Renjun kembali menolak dan nampak sangat bingung. "Haechan? Tunggu, kok gua bisa...?"
Renjun ingat betul iya ada di apartement Jeno sebelumnya. Lalu, lalu iya makan malam dengan Jeno, dan.. ia tidak bisa mengingatnya lagi.
"Kepala kamu masih pusing. Tidur aja dulu."
"Lepasin! Akh-!" berniat turun dari atas tempat tidur. Renjun justru merasa bagian tubuhnya perih dan sakit. Dan lagi, ia tidak memakai apa apa, sama sekali.
Haechan terduduk dan menatap Renjun dengan senyuman. "Dua Renjun. Dua penis yang masuk lubang kamu. Kamu harus istirahat dulu."
"...?!"
"Jaem, tunjukin."-Haechan
Jaemin meraih ponselnya dan menunjukkan layar ponselnya kearah Renjun.
"Ahhhh... ahh~ owhh!!"
Renjun membulatkan matanya sempurna. Melihat dirinya sendiri tengah menikmati cumbuan dari dua orang;Jaemin Haechan. Bahkan ia melihat dengan jelas Jaemin tengah memasukkan penisnya kedalam analnya.
"Jeno?" tanpa berfikir lama, Renjun memakai pakaiannya yang berserak dilantai dan berjalan dengan menahan rasa sakit keluar dari kamar.
"Gua rasa dia bener percaya semua omongan Jeno."-Haechan
"Kasihan, kita susul gimana?"
"Yang ada lo digigit entar. Gua yakin dia langsung nemuin Jeno. Keliatan banget dia nyebut nama Jeno degan muka khawatir, dia pasti mikir kenapa dia disini dan Jeno gimana padahal seinget dia semalem dia sama Jeno."
"Udah, ya, Chan. Gua rasa cukup nglampiasin napsu kita."
"Kok gua malah pengen milikin Renjun, ya?" Haechan kembali berbaring.
"Jangan. Plis, Jeno udah nglakuin semua apa yang kita pengen. Sekarang biarin semua buat Jeno. Gua tau apa yang lo rasain, karna gua juga sama. Setelah dapetin apa yang gua mau gua kira bakal puas, tapi gua malah pengen lebih milikin Renjun."
