Truth or Dare

10.4K 1.1K 538
                                    

"Renjun sekelas sama kalian?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Renjun sekelas sama kalian?"

"Ya, kan, gua sekelas sama lo?"

"Maksud gua Jaemin Jaemin."

"Iya, kenapa butuh sesuatu?"-Jaemin

"Enggak, sih, kayaknya lebih enak aja kalo gua yang sekelas sama Renjun."-Jeno

"Enak aja, mau ngapain lo?"-Jaemin

"Gua umpannya, inget?"

Haechan dan Jaemin memandang Jeno dengan tatapan datar.

"Itu Renjun? Baru juga diomongin."

"Mana?!" Jaemin menoleh kearah yang Jeno maksud.
"Anjir, Chan, ayo pergi!"

Jaemin menarik Haechan pergi darisana dengan ekspresi panik, hal itu membuat Jeno panik dan bergegas mengikuti kedua temannya dengan ekspresi tak jauh beda.

"Lo ngapain ikut, anjir?!"-Haechan

"Lah, kalian ngapain kabur?"

"Biar gak ketahuan lo mainnya sama kita. Udah jadi anak culun aja duduk disana sendiri."

"Heh, tunggu, anjir, kaya orang ilang dong gua."

Jeno kembali duduk ditempat duduknya tadi menghabiskan setengah minumannya yang belum sempat habis.

Disisi lain Renjun dan kedua temannya sedang memesan sesuatu untuk makan siang.

"Duduk dimana?"

"Sana tuh, kosong."-Chenle

"Ada orangnya, Le."

"Cuma satu doank juga. Entar juga pergi."

Mereka duduk dihadapan Jeno dan Renjun langsung terdiam saat ia merasa orang dihadapannya ini tidak asing.

"Ekhem, kamu yang tadi pagi-"

"Nama aku Lee Jeno."

"Oh, aku Renjun. Kamu sendiri?"

"I-iya.. em, itu iya!"

Daehwi dan Chenle memperhatikan Renjun dan Jeno dengan tatapan curiga.
"Siapa, Ren?"

"Mahasiswa baru, tadi pagi gak sengaja gua nabrak dia."

"Oh, hai! Hai Lee Jeno! Gua Chenle! Orang paling kaya disini! Dan Universitas ini punya buyut gua, jadi, jangan segan kalo butuh sesuatu, ngomong aja ke gua."

Jeno membulatkan mata sipitnya. Ternyata ada juga orang yang menyombongkan diri untuk niat membantu.
"Hai, Chenle."

"Gua Daehwi, temen mereka berdua. Kalo lo mau nomor hp Renjun ngoming aja ke gua. Gua iklas ngasih."

"Eh, kenalan ya kenalan, gak usah ngaco sana sini. Maaf, ya, Jen?" Renjun merasa tidak enak dengan kelakuan kedua temannya.

"Hilih, nanya duluan, ngomongnya alus, plus minta maaf, oke. Le, siap siap nyicil mobil buat dia."

He is Mine🔞| NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang