Red eyes | four🔞

52K 1.8K 203
                                    

Lee Jeno x Huang Renjun
Happy Reading
_________________

"Jadi? Kau tidak memakan manusia?" Jeno memperhatikan Renjun dari atas temoat tidurnya, sedang Renjun berada di seberang sana diatas tempat tidrunya sendiri.

"Tidak ada vampire yang memakan manusia Jeno."

"Maksudku membunuh manusia."

"Tidak. Aku dan keluargaku, kami Vampire Red Eyes sedang berusaha hidup berdampingan dengan manusia, setiap vampire baru sepertiku akan di jejerkan dengan banyak manusia, untuk mengontrol diri. Selama lima belas tahun harus hidup bersama manusia, dan bisa mengendalikan diri, maka kita akan jadi vampire yang sempurna."

"Kau baru menjadi vampire?"

"Hm, baru, tahun ini tahun ke 95 aku menjadi vampire."

Jeno mengernyit. Tentu saja, karna siklus hidup vampire tidak sama dengan manusia, tapi cukup membuatnya terkejut memang.
"Kau sudah tua. Haruskah aku memanggilmu kakek?"

"Menyebalkan."

"Jadi! Ah, yang menaiki tubuhku malam hari! Dan mengganggu aku mandi itu kau?!"

"Apa? Kapan aku melakukannya?"

"Ey~ mencoba berbohong padaku? Saat pertama kali aku datang tentu saja."

"Aku tidak- em, tidak melakukannya, tapi aku tau itu siapa."

"Kau serius? Bukan kau?! Lalu siapa?! Hantu?!"

"Bukan. Dia vampire masih sama denganku. Hanya saja dia sudah diusir dari keluarga kami karna melanggar aturan, dia membantu Vampire blue eyes menculik manusia dari sini. Seperti yang sudah kuceritakan, Blue eyes tidak bisa masuk kewilayah kami, jadi mereka memanfaatkan Shuhua, dan menjadikan Shuhua sama seperti mereka membunuh manusia. Sampai sekarang dia masih bisa masuk ke wilayah ini. Dan, mungkin dia yang mendekatimu saat kau datang kesini."

"Akh!! Aku telah disentuh oleh orang asing!!" Jeno mengusap usap tubuhnya dengan geli.

"Bagaimana jika itu memang aku?"

"Em, aku sudah mengenalmu, jadi, tidak apa jika itu kau."

"Aku ingin menguji diriku sendiri," Renjun turun dari tempat tidurnya. Ia mendekati Jeno yang duduk bersandar di ranjang nya sendiri.

"Em, kau mau apa? Tidak membunuh-"

Jeno menahan nafas dalam saat Renjun merangkak kearahnya, si mungil kini berada diatas pangkuannya.
"Ingin tahu seberapa kuat aku mengontrol diriku sendiri dengan menyentuhmu."

"Bagaimana jika kau belum siap? Kau bisa membunuh-"

"Pukul tengkukku jika aku mulai kelewatan."

"Tap-mpphh..."

Tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, Renjun sudah membungkam bibirnya dengan sebuah ciuman.

Jeno tidak diam saja, dia dominan disini,  apapun kegiatannya ia yang akan mendominasi, bukan si mungil binal ini.

Ciuman keduanya semakin bergairah, sesapan pada bibir masing masing semakin kuat, hingga lidah keduanya saling bersentuhan, saling menekan, dan saling membelit.

Renjun membuka matanya, benar itu sangat menyiksa, bertukar saliva dengan Jeno membuat tubuhnya memanas, matanya sudah mulai memerah, tapi, ia masih biaa mengendalikannya.

Jeno melepas kancing piyama Renjun keseluruhan, lantas menariknya kebelakang hingga bahu, dada serta perut Renjun terekspos dihadapannya.

Ia mendongakkan kepala Renjun, mengecup leher Renjun hingga pucuk dada, menjulurkan lidahnya dan menyapu permukaan kulit mulus nan dingin itu dengan salivanya. Dan tidak lupa meninggalkan beberapa jejak disana.

He is Mine🔞| NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang