Cinta itu tak ada keraguan, cinta itu saling percaya satu sama lainnya, cinta itu memberi bahagia, cinta itu ikhlas, cinta itu wujud kebaikan , dan cinta itu hanya mengenal kasih sayang dan rasa saling melindung
Sinar matahari menerobos masuk dalam ruang tengah, menerpa wajah tampan yang tidur dengan gelisah di sofa, tidurnya tidak tenang dengan dan sesekali tanpa sadar menyebut nama byun dan bae secara bergantian, lagi dan lagi pria jangkung itu seperti nglindur. Pancaran mentari mengusik tidurnya yang tak tenang, perlahan mengerjap mengeliat sebelum di terduduk mengumpulkan kesadarannya penuh, matanya yang masih mengantuk menatap bawah lantai di mana kakinya berpijak, seketika matanya tertuju pada satu kakinya yang sudah di verband dengan sempurna, seperti masih baru. chanyeol yakin baekhyun telah merawatnya, membersihkan pecahan kaca yang di injakkan kemarin, chanyeol sangat yakin baekhyun merawatnya di saat dia sedang tertidur.
"bae"
Seketika dia bangkit dan bergerak ke kamarnya yang sudah terbuka lebar dengan langkah sedikit terpincang dan langkah yang lebar chanyeol masuk dalam kamar
"baekhyun" panggilnya, mengedarkan pandangannya pada seluruh kamar dan beralih ke kamar mandi, tak ada tanda tanda baekhyun di sana.
Kakinya kembali keluar kamar, menuju ruang kerjanya, dia sudah melihat ruangan itu begitu rspi, tak ada serpihan gelas kaca bakas darahnya yang mengotori lantai yang semalam dia pijak juga sudah bersih, sadar tsk ada di sana, chanyeol melangkahkan kskinya ke dapur
"bae"
Lagi lagi tak ada, seluruh kamar dia periksa tetap tak ada, dia makin gelisah, langkahnya kembali di bawa ke dapur dekat meja makan, chanyeol melihat sarapan pagi sudah tersusun rapi di atasnya, nasi goreng kimchi dan segelas teh hangat
Dan sebuah kertas di atas piring
"ada kuliah sore, pagi ini saya menemui ibu, saya pulang malam, makan pagi sudah siap, makan siang dan malam di kulkas tinggal menghangatkan saja, meanhae"
Buru buru chanyeol telfon hp baekhyun
Kring kring
Hp baekhyun berbunyi tak jauh darinya, sial gadis itu tak membawa hp, chanyeol terduduk lesu di meja makan, dengan sangat pelan chanyeol Mengambil sarapan paginya, baru dua sendok chanyeol berhenti, dia malas makan bukan Karena rasanya yang tak enak, masakan baekhyun sangat enak menurut chanyeol, hanya makan sendirian itu tak enak, ah chanyeol jadi makin merindukan baekhyun.
Huff
Setelah sarapan pagi, chanyeol mendatangkan sehun ke rumahnya, hal jarang dia lakukan karena biasanya dia sendiri yang menemui sehun, butuh atau tidak butuh.
Chanyeol menunggunya di ruang tamu, dalam 30 menit sehun datang lengkap dengan jas dokternya
"yak kau kenapa oh? Mengganggu jam kerjaku saja, kenapa juga kakimu?" tanya sehun menelisih keadaan chanyeol dari atas ke bawah
"aku sudah sembuh dari impoten ku" mengabaikan tatapan sehun yang meminta jawaban
"wo jinjayo? Daebak siapa gadis yang menyembuhkanmu?'
"baekhyun"
"baekhyun?"
"ne"
"byun baekhyun?' tanya sehun tak percaya "apa itu artinya dia reincarnasi byun?" sehun sangat tau siapa itu park chanyeol, laki laki jangkung itu tak sekedar pasiennya tapi juga sahabat baiknya.
"ne dia reincarnasi byun, dia yang membebaskanku dari kutukan, aku...aku menyukainya, ah ani aku mencintainya, dia sangat berbeda dengan gadis gadis di luar sana"
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love
Fantasybutuh dua ribu tahun chanyeol menemukan pujaannya, mengejarmya melalui reincarnasi berlomba dengan waktu untuk meminta maaf dan mengembalikan kepercayaannya kembali, karena sebuah kesalahan membunuh kekasihnya di masa lalu, reincarnasi sang pujaan b...