Pertemuan kembali dengan ibu byun ternyata tak memudahkan jalan bertemu baekhyun, pria jangkung itu sudah berdiri di ruang rawat ICU. Di sana chanyeol bertemu dengan kai dan khyungso. Hatinya membucah, begitu kuat keinginannya bertemu dengan baekhyun, senyumnya mengembang menawan, mengabaikan tatapan banyak orang yang tertawan. Pesonanya tak pernah redup sejak dulu.
Sayang, Kehadiran chanyeol di tentang keras oleh suami istri itu, mereka tak mengijinkan chanyeol menemui baekhyun sedetikpun. Kai meminta bantuan pihak rumah sakit untuk mencegah chanyeol masuk. Bukan tanpa alasan kai melakukan itu, itu karena baekhyun tak ingin bertemu dengan chanyeol. Senyum chanyeol memudar, harapannya redup.
Marah, itu yang dirasakan chanyeol. Tapi dia berusaha menekan emosinya untuk bisa bertemu baekhyun, chanyeol harus berlutut dan memohon mohon agar bisa di ijinkan melihat baekhyun, tapi jawaban kai dan khyungso tetap sama
"MAAF BAEKHYUN TAK INGIN BERTEMU DENGANMU, PERGILAH"
"aku mohon, sebentar saja. Hanya melihatnya. ya?!"
"andwe"
Chanyeol mengeluh sedih, kaki jenjangnya menemui dokter yang merawat baekhyun, berharap bisa di ijinkan bertemu baekhyun. Dan lagi chanyeol harus menerima kenyataan pait, dia di larang
"baiklah kalo tak boleh. Tapi...bolehkah saya tahu sakitnya apa?"
"maaf, hanya keluarga yang berhak tahu"
"tapi aku..." ada jeda untuk bisa memantapkan ucapannya "aku calon suaminya"
"jinja? Tapi keluarga mengatakan tak ada hubungan apapun anda dengan pasien, mianhae"
laki laki jangkung itu terlihat frustasi, matanya sayu dan bengkak, laki laki itu menangis untuk yang kesekian kali, apa ini hukuman untuknya? Sebegitu marah dan bencikah baekhyun padanya? Laki laki itu mulai mengeluh dan putus asa.
"loey, jangan menyerah" begitulah xiumin membari semangat untuk tuannya
Berkali kali pulang dengan tanpa hasil dan kembali dengan tujuan yang sama, begitu setiap harinya
Laki laki jangkung itu meyakini, Batu saja bisa berlubang karena tetesan air, dan chanyeol percaya suatu hari nanti hati baekhyun akan luluh.
Tidak semudah itu, bukankah untuk mendapatkan baekhyun dia harus mengalahkan hati kai dan khyungso dulu?
Tiap hari dia berada di selasar lorong rumah sakit dekat tempat rawat baekhyun, perih itu yang dirasa diabaikan, dan tak di pandang. Sesekali dia bertanya pada perawat yang lewat tentang keadaan baekhyun, namun hanya diam kadang hanya senyum yang di dapat sebagai jawaban
Tak jauh dari tempat itu lelaki tua dengan beberapa pengikutnya memperhatikan tuannya, xiumin sangat iba, laki laki jangkung itu tampak sangat rapuh
"kalau kau tak mengijinkan dia bertemu dengannya setidaknya beritahu aku bagaimana keadaan kekasihnya, tidakkah kau lihat pengharapannya begitu besar?!" ucap xiumin pada kai
"mianhae abojji, aku terikat janji. Mianhae" jawabnya menunduk
"kita dan keturunan kita terlahir hanya untuk menjaganya, itu sudah tertulis pada takdir kita, moyang kita yang mengikat janji dengannya, jangan lupakan itu" Kai mendengus, itu benar kai berada di tempat seperti buah simala kama. "keselamatannya dan kebahagiannya adalah tanggung jawab kita"
"huf, aku juga ingin menolong paman abojji, tapi bagaimana caranya?"
"aku tau caranya"
".....?"
"serahkan padaku, jebal jangan halangi usahaku"
Kai hanya menatap ayahnya pergi mendekati pamannya
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love
Fantasybutuh dua ribu tahun chanyeol menemukan pujaannya, mengejarmya melalui reincarnasi berlomba dengan waktu untuk meminta maaf dan mengembalikan kepercayaannya kembali, karena sebuah kesalahan membunuh kekasihnya di masa lalu, reincarnasi sang pujaan b...