17 son

1K 81 1
                                    

Saatnya bangkit dan nemperbaiki semuanya

4 tahun chanyeol terus mencari tak ada kamus untuk menyerah, pikirnya 2 ribu tahun saja chanyeol mampu menunggunya, kenapa harus menyerah di keempat tahunnya?!

Sikapnya juga berubah, menutup rapat hatinya pada wanita, membatasi diri dengan wanita, tak ada rayuan tak ada sentuhan tak ada one nigth tak ada minuman, wajahnya yang terlihat datar dan sombong kini makin menakutkan, jarang chanyeol berinteraksi dengan orang, satu yang tak berubah wajahnya tetap tampan walau usianya kini sudah kepala tiga, jangan lupakan rambutnya juga tak pernah berubah, tetap putih

mini bar yang ada di rumahnya juga di bongkar, minuman beralkohol usia ratusan tahun di simpan di gudang dan di kunci rapat, hanya di keluarkan saat menjamu tamu bisnisnya, tentu saja chanyeol tak ikut minum. Hotel blue moon yang rencana mau di runtuhkan jadi batal karena ada orang yang mau membelinya, chanyeol menyerahkan begitu saja tanpa perduli harganya, baginya blue moon adalah simbul neraka berkedok surga, terlalu banyak kenangan setan yang harus di lenyapkan

Chanyeol membangun hotel baru yang lebih besar di kota jeju, lokasinya di pinggir pantai, desain lebih modern dan kekinian, dan seperti biasanya xiumin yang akan mengelolanya, sedang chanyeol sibuk mencari Baekhyun bersama orang orangnya. Sehun luhan juga ikut membantu chanyeol mencari baekhyun dan kai namun tak seintens chanyeol, tentu saja karena mereka juga punya pekerjaan yang tak bisa di tinggalkan

Chanyeol pun pindah dari seoul ke jeju, memiliki rumah sederhana seperti impian baekhyun.

Siang itu chanyeol begitu lelah berkendara, pergi tanpa tujuan menyusuri jalan pinggiran pantai sendirian, memarkirkan mobilnya asal. Diam termenung ditepi jalan membiarkan lalu lalang orang orang kebanyakan warga desa setempat melewatinya dengan berjalan kaki, matanya tiba tiba berfokus pada segerombolan anak, chanyeol memperhatikan tingkah mereka, lucu saja 1 anak balita berdiri sambil berkacak pinggang di depan 3 anak SD, di belakangnya bersembunyi anak balita juga tapi lebih kecil, wajahnya ketakutan menatap 3 anak yang lebih besar darinya, lihat saja anak kecil yang berkacak pinggang itu mendongak dengan wajah songoknya, terkesan sangat berani. Chanyeol bahkan terkikik melihat kelakuannya.

"jangan ganggu adikku, pergi kalian" hardiknya, yang di usir hanya tertawa meledek

"heh anak haram, aku tak mengganggu adikmu, aku hanya meminta robot yang di bawanya"

"itu milik adikku, kalau kau ingin beli saja sendiri" ketusnya, anak besar itu tertawa sambil mendorong dorong tubuh anak kecil itu

Chanyeol mencium bau akan terjadi perkelahian, buru buru chanyeol keluar mobil, dan mendekati mereka

"suit" siul chanyeol "wo ada apa ini hm?" anak anak besar itu menatap chanyeol tak suka

"kau siapa? Jangan ganggu kami, pergi" chanyeol melotot, gak menyangka di sentak anak kecil, wah berani sekali anak jaman sekarang.

Dengan gerak cepat chanyeol mencubit keras lengan 1 anak yang berkata kasar padanya "masih kecil sudah berani melawan orang tua, aku kutuk jadi kodok baru tau rasa kau"

"a am ampun paman...sakit" aduhnya

setelah itu menjewer telinga 2 temannya "kalian juga, temanmu berprilaku buruk kenapa diam saja eh, dasar anak anak nakal"

Semua mengaduh berusaha melepaskan diri, setelah lepas mereka lari terbirit birit

"awas kalo kalian mengganggu lagi" ancam chanyeol, lalu mengalihkan perhatiannya pada 2 anak balita di belakangnya

Mata chanyeol seperti tersedot pada satu titik, dia terpaku dan terdiam cukup lama

"paman kamsahamnida" kata anak yang lebih besar, dengan senyumnya

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang