19 titik terang

969 78 2
                                    

Chanyeol menunggu jiwon dan taeoh pulang dari sekolah, dan seperti biasa dia akan menunggu di dalam mobil sambil memainkan mainan baru yang akan di berikan pada mereka, sambil tersenyum sendiri dan berbicara sendiri membayangkan pertemuannya nanti bersama anak anak balita itu, matanya tak henti hentinya melirik ke arah halaman sekolah

Chanyeol merasa heran saat mengetahui semua anak anak sekolah itu sudah pulang, tapi dia tak melihat jiwon dan taeoh keluar dari sana, bahkan dia harus memastikan di sana lebih lama dengan cara menunggunya

Laki laki itu begitu kecewa mendapat penjelasan dari guru kelas jiwon, hari ini jiwon tidak masuk karena urusan keluarga, wajahnya murung, langkahnya lemas dan tampak tak bersemangat

"ck, brarti hari ini aku tak bisa melihatmu, ah menyebalkan" gerutu chanyeol, dia memasuki mobilnya dan menjalankannya pelan, kemudian berhenti di tempat biasa dia menurunkan anak anak itu, matanya menatap arah jalanan sempit di mana anak anak itu melangkah.

"jiwon aku merindukanmu" kemudian matanya terpejam menyandarkan tubuhnya di kursi mobil " jiwon" gumamnya " bae baekhyun, jiwon aku rindu kalian" gumamnya lagi

Tok tok

Chanyeol berjingkat kaget dan langsung membuka mata

Tok tok

Chanyeol menoleh dan melihat seseorang mengetuk kaca mobilnya, chanyeol menurunkan sedikit kaca mobilnya

"nuguya?" tanya chanyeol

"tuan park....tuan xiumin menunggu anda"

Chanyeol meragu menatap orang di samping mobilnya, seperti mengerti orang itu menunjukkan tanda pengenal pengikut xiumin,chanyeol langsung keluar dari mobilnya "mana?"

"ikut kami"

Chanyeol mengikuti saja, orang suruhan xiumin membawanya, kakinya menyusuri gang sempit, butuh waktu 15 menit hingga sampai pada xiumin. Matanya melotot kaget dan seketika senyumnya mengembang, berlari kecil meninggalkan orang yang membawanya

"jiwon, taeoh" teriak chanyeol girang

Xiumin yang sedang memangku taeoh dan jiwon duduk di samping xiumin menoleh

"paman gajah" teriak dua balita itu senang expresi riang dan terlihat mengemaskan, berdiri dan lari ke arah chanyeol, chanyeol menangkap keduanya, menciumi pucuk kepala anak anak itu seperti lama tak bertemu

"aku menemukan lebih cepat darimu loey"

"gomawo xiu"

"mereka adalah cucuku, anak dari kai"

"what?' chanyeol melotot tak percaya

"lihatlah bukankah mereka menggemaskan"

".........?" chanyeol menatap dua balita itu

"kai menikah dengan kyungso mantan sekretarismu"

"ah dunia sangat sempit, syukurlah kyungie menemukan orang yang tepat" chanyeol tersenyum sambil mengelus elus rambut kedua anak itu, ah sempit? Kalau sempit kenapa chanyeol sulit menemukan baekhyun? Apa usahanya kurang kuat? Ah padahal bukan orang orang chanyeol saja yang mencarinya, orang orang xiumin pun juga

"paman kenal ayahku?" tanya jiwon

"he em"

"paman tau ayah sangat tampan milip denganku, lambutnya hitam sepeltiku" taoeh

Chanyeol terkekek " ah ha ha tentu saja"

"aku juga tampan taeoh" sela jiwon

"ne hyung tampan seperti paman gajah, rambut hyung kan putih sepelti paman gajah" taeoh polos

Deg

Mata chanyeol langsung menatap jiwon, benar apa yang di katakan taeoh, jiwan itu mirip dengannya dalam versi kecil, ah kenapa dia tak menyadarinya selama ini, tapi...tidak bukankah keduanya anak kai? mungkin saja wajahnya mirip kyungso, tapi...chanyeol menatap jiwon lebih lama dan dalam. Chanyeol sangat mengenal kyungso, wajah jiwon sangat jauh berbeda dengan kyungso

"hihi paman jangan melihatku seperti itu, hi hi lucu sekali" jiwon terkikik geli melihat expresi chanyeol

Deg

Senyum jiwon

"bae" gumamnya tanpa sadar, itu senyum baekhyun bukan kyungso, wajah kyungso tak mirip jiwon sedikitpun

"tuan" suara laki laki mengintrupsi, itu suara bodyguard chanyeol, bodyguard itu tak datang sendiri, ada wanita tua yang berdiri di belakangnya, chanyeol melongok ke belakang, dan seketika terkejut

"ibu?!"

"oh kau....?" dengan wajah terkejut

Chanyeol menurunkan anak anak itu, kemudian berhambur memeluk wanita tua itu sambil berjongkok, air matanya meluruh

"ibu hiks ibu...ini aku, mianhae....a ak aku..."

"tidak apa apa tuan, semua sudah terjadi....putriku memilih kehidupannya sendiri, dia hanya ingin melihat tuan bahagia"

"aku tidak bahagia ibu, di mana baekhyun bu? Aku ingin bertemu dengannya, aku ingin minta maaf"

Ibu byun menarik tubuh chanyeol untuk berdiri

"putriku sudah memaafkan tuan, lupakan dia dengan begitu rumah tangga tuan akan menjadi baik"

".....?" chanyeol menatap wajah ibu byun bingung

"bagaimana kabar istri tuan? Sehat bukan? Kalian pasti juga sudah punya momongan bukan?"

Chanyeol menangis, membuat ibu byun bingung, dua balita itu juga ikut bingung, jiwon dan taoeh di tarik xiumin masuk dalam rumah, menyuruh bodyguardnya bermain bersama mereka

"mianhaeyo, tak seharusnya saya mengatakan itu tuan" sesal ibu byun dengan membungkuk dalam

Xiumin mendekat "tuanku belum menikah nyonya, kepergian baekhyun nona telah meruntuhkan sendi kehidupan tuanku"

"ah mianhaeyo, tapi....itu?" wanita tua itu menggantung pertanyaannya, dia mencoba memproses semuanya, manatap chanyeol yang tampak kacau "putriku sedang sakit, dia di rumah sakit sejak kemarin"

"wo sakit? Di rumah sakit mana bu? Ijinkan aku menemuinya"

"andwe, anni....bu bukannya saya melarang, tapi..."

"aku mohon" chanyeol kembali berjongkok, dengan menangkupkan kedua tangannya "ku mohon bu"

"dia tak mau bertemu dengan tuan, sakit hatinya masih terus terbawa hingga sekarang, bahkan dia rela menyembunyikan anaknya, membiarkan marga orang lain tersemat pada anaknya"

Jeder

Chanyeol jatuh terduduk lemas,kenyataan bahwa perbuatannya menancapkan rasa sakit yang teramat dalam pada wanita yang di cintainya, sesalnya semakin dalam

"meanhae hiks hiks"

Dan ibu byun baru tau bahwa tuannya juga sama menderita. Wanita tua itu ikut bersedih, air matanya jatuh

"saya mohon jangan begini tuan"

"bu....apakah jiwon anakku?"

Bila aku tak denganmu, biarkan aku memilih kesendirianku, hidup tanpamu hidup tanpa cinta
.


.

.
.
.
.









Tbc

Maaf banyak tipo di mana2, trima kasih yang masih setia menunggu ff ini

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang