Bahwa Tuhan selalu memberi akhir yang baik
Chanyeol menggenggam tangan baekhyun keluar dari hotel, langkahnya sangat cepat membuat baekhyun sedikit kesulitan untuk mengimbangi jalannya chanyeol, baekhyun sedikit berlari agar tak terseret dan terjungkal.
Mata sabitnya menangkap sorot tatapan memuja pada chanyeol saat melewati beberapa orang, baekhyun menjadi dongkol, perasaan tak suka menyelimuti hatinya, apa ini cemburu? Baekhyun mengeratkan genggamannya dan chanyeol merasakan tangan di remas, seakan mengerti chanyeol menoleh dan tersenyum melihat raut muka masam baekhyun, langkahnya yang lebar di perlambat, menarik pelan baekhyun, berbalik tubuh menbuat tubuh mereka bertabrakan, satu tangannya meraih punggung baekhyun yang terpental agar tak jatuh
"aww"
"perhatikan langkahmu sayang" ucap chanyeol dengan suara lantangnya
"...?" baekhyun terkejut dengan suara bass chanyeol yang seperti sengaja di keraskan
Cup
Mata baekhyun seketika melebar dengan serangan kecupan singkat yang di daratkan chanyeol tepat di bibirnya, pipinya seketika merona
"ah haha, yeobo pipimu merona" tatapan gemas dan seakan ingin memakan dirinya membuat baekhyun bergidik ngeri, baekhyun mengulum senyum sambil menundukkan wajahnya, malu dengan tingkah suaminya, chanyeol tertawa senang sambil melirik sekitarnya "ah maaf atas ketidak nyamanan kalian, aku tak bisa menahan gemasku pada istriku tercinta"
Baekhyun makin merona benar benar memalukan tingkah suaminya "oppa" rengeknya
"ne yeobo" dan kembali chanyeol menarik jemari baekhyun untuk berjalan beriringan.
Begitu keluar dari hotel, mereka langsung di sambut mobil mewah, sepertinya mobil itu sudah menunggu mereka dari tadi, baekhyun tak banyak tanya Karena dia sangat tau suaminya penuh dengan kejutan, bahkan baekhyun tak pernah tanya dan tak mau tau seberapa banyak kekayaan chanyeol.
Mobil berjalan dengan kecepatan sedang, baekhyun hanya diam dan membiarkan jemari chanyeol terus menggenggam, membiarkan laki laki itu memainkan jemarinya dan membiarkan laki laki itu mengecupi punggung tangannya
Ketika sudah meendekati rumah sakit di mana dokter sehun bekerja, senyum baekhyun mengembang, namun segera luntur saat mobil hanya melewati rumah sakit.
"oppa, rumah sakitnya?"
"sehun bekerja pagi hari hingga siang, ini sudah sore bae, dia tak bekerja di sana 24 jam"
"oh" baekhyun mengangguk mengerti, mungkin chanyeol akan mengajak baekhyun langsung ke rumah dokter sehun, karena arahnya sekarang menuju kesana. Baekhyun kembali mengerutkan dahinya saat mobil hanya melewati rumah dokter sehun "oppa, rumah dokter sehun?"
"dia tak ada di rumah, dia praktek di tempat yang lain"
"lalu?"
"tenanglah yeobo, aku akan segera melakukan pengobatan setelah kita sampai" baekhyun hanya mengangguk, kemudian terdiam sampai matanya menatap jalanan yang menurutnya tak asing, matanya beredar kekeliling area, baekhyun makin terkejut saat mobil memasuki sebuah rumah besar yang sangat dia kenal
"omo, rumah ini!?"
"ya...rumahku, rumah kita, rumah yang pernah kau tinggali dulu"
Baekhyun keluar dari mobil dengan perasaan yang tak menentu, mengingatkan kembali pada peristiwa 5 tahun yang lalu, di mana dia bekerja di rumah itu dengan harga 1 juta won.
"bae, ayo masuk" chanyeol membimbing baekhyun memasuki rumah itu kembali, dengan langkah ragu baekhyun mengikuti, kaki kecilnya menapaki setiap sudut isi rumah itu, tak banyak yang berubah, hanya ruang bar kosong tanpa botol botol wine yang berumur puluhan bahkan ratusan tahun. Banyak maid menyambut mereka, kedatangannya di sambut seperti putri raja, membuat baekhyun merasa risih, chanyeol tetap berjalan dengan angkuh menggenggam tangan istrinya, membawa ke kamar utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love
Fantasybutuh dua ribu tahun chanyeol menemukan pujaannya, mengejarmya melalui reincarnasi berlomba dengan waktu untuk meminta maaf dan mengembalikan kepercayaannya kembali, karena sebuah kesalahan membunuh kekasihnya di masa lalu, reincarnasi sang pujaan b...