Rasa ingin tahuku begitu membelenggu, tanpa ku tahu sebenarnya ini sudah kujalani 2 ribu tahun yang lalu, bagaimana caranya aku berhenti?
Jam 3 sore, baekhyun keluar terburu buru dari kampus, dia tidak ingin tertinggal bus, sebenarnya bisa saja dia naik taxi, tapi itu tak dia lakukan, menurutnya itu pemborosan uang, tuan chanyeol terlalu baik padanya, bagaimana di katakan baik, 1 juta won sudah dia dapat sebelum bekerja, dan dalam bekerjapun tuan jangkungnya selalu memberi uang saku untuk kuliahnya, melebihkan uang belanjanya tiap hari, baginya tuan jangkungnya itu penyelamat ekonominya, gadis itu tidak suka menghambur hamburkan uang seperti tuannya, gadis itu berencana akan mengembalikan uang sisa belanja dan uang sakunya setelah keluar dari rumah tuannya 1 minggu lagi.
Berlari kecil menyusuri koridor kampusnya, segera keluar menuju halte bus. Namun kakinya harus terhenti di depan gerbang kampus, matanya menatap tak percaya tuannya sudah berdiri di samping mobil mewahnya. Laki laki itu tersenyum manis seperti tak terjadi apa apa, hatinya menyeruak sakit mengingat kejadian kemaren, dan otaknya mengingat kembali ucapan luhan dan ibunya seperti kaset rusak. Baekhyun tersenyum kecut membalas senyuman tuannya, dengan langkah berat baekhyun mendekat
"kenapa tuan di sini?"
"kenapa panggil tuan lagi?"
"mian ajjussi"
"hai bae..."
"ah mian op pa, kenapa ke mari?"
"tentu saja menjemputmu, cha kita pulang" baekhyun hanya menurut, dia naik di kursi penumpang belakang "aku bukan sopirmu, pindah kedepan" gadis itu dengan tenang pindah ke depan, gadis itu melirik kaki tuannya yang masih terbungkus verband, setelahnya hanya diam dan fokus pada jalanan sampai sebuah tangan menariknya untuk di genggam "kau meninggalkan ponselmu di rumah"
"mian"
"kau sudah makan? Bagaimana kalo kita makan dulu di restoran? Sambil kencan!?"
"saya akan masak makan malam di rumah" chanyeol merasakan penolakan halus dari baekhyun, apalagi baekhyun juga menarik pelan tangannya dari genggamannya
"ah baik lah, aku juga ingin makan malam denganmu" finalnya
Tak ada pembicaraan lain setelah itu, hingga sampai rumah
#
Chanyeol memarkirkan mobilnya di garasi, baekhyun langsung keluar mobil dan melenggang masuk rumah meninggalkan chanyeol yang masih ada di dalam mobil, sejujurnya laki laki itu tidak tahan di diamkan gadisnya. Sejak melihatnya di gerbang kampus, dia ingin sekali memeluknya. Tapi dia menahan semuanya, dan hanya bisa tersenyum sambil menenangkan debaran jantung dan hasratnya.
Saat chanyeol masuk rumah, pria itu sudah mendapati baekhyun berkutat di dapur, sepertinya dia sedang menghangatkan makanan untuk makan malam, kakinya dia langkahkan mendekati kekasihnya
Grep
Chanyeol memeluknya dari belakang mengendus endus tengkuknya, gadis itu menegang merasa tidak nyaman, berusaha melepaskan diri
"oppa, saya sedang memasak, nanti gosong, lepas" rontanya
"gak pa pa, kalo gosong masak lagi bae"
"oppa"
"ku mohon, maafkan aku, aku merindukanmu bae"
"oppa"
"biarkan seperti ini dulu, kumohon"
Baekhyun menyerah, membiarkan tuannya memeluk prosesif dirinya. Di endus dan di ciumi tengkuknya, baekhyun tau laki laki itu mencoba merangsang dirinya dengan menyentuh titik sensitifnya, gadis itu menahan diri untuk tidak hanyut permainan tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love
Fantasybutuh dua ribu tahun chanyeol menemukan pujaannya, mengejarmya melalui reincarnasi berlomba dengan waktu untuk meminta maaf dan mengembalikan kepercayaannya kembali, karena sebuah kesalahan membunuh kekasihnya di masa lalu, reincarnasi sang pujaan b...