Chapter 15: Kemenangan Snow dari Amon

13 1 0
                                    

CTARRR!!!

CTARRR!!!

Awan saat ini berwarna hitam dan dengan ganas menyambar kan petirnya berulang ulang ke arah Amon.

Dengan aba-aba Snow petir biru yang sangat besar menyambar dari atas langit ke arah Amon.

Amon tidak memiliki tempat untuk lari lagi sekarang dia terpojok. Di sebelah kanan, kiri, dan dibelakangnya terdapat rumah yang saat ini masih terbakar.

Merasa terpojok dan sebuah petir biru besar yang saat ini bergerak dengan cepat ingin menghantamnya, Amon berlutut ke tanah dan menyentuh tanah itu dengan tangannya yang bercakar.

Tanah yang saat ini sedang di sentuhnya mengeluarkan aura hitam yang besar dan seketika Amon tersenyum licik.

"KEUARLAH!!!" Seketika dari dalam tanah keluar sebuah kepala tengkorak yang sangat besar langsung melahap petir biru yang dilancarkan oleh Snow.

Snow hanya menatap kepala itu dengan wajah datar yang tidak seperti biasanya. Namun walau begitu terlihat dari matanya yang seperti ingin mengatakan 'benda apa yang keluar itu'

Di mulut kepala tengkorak itu masih ada petir milik Snow. Tengkorak itu memuntahkan kembali petir itu ke arah Snow. Namun petir itu berbeda dari yang sebelumnya, petir itu berubah warna menjadi hitam dan kekuatannya dua kali lebih besar dari milik Snow.

BLASSS!!!

Kekuatan petir itu sangat kuat sampai membuat tanah dan rumah di sekitarnya hancur. Dengan kecepatan penuh petir itu melesat ke arah Snow dan segera Snow mengayunkan pedang Element ke depan dan menangkis petir itu ke atas.

BUUMM

Petir itu meledak di balik awan-awan membuat awan itu menjadi berwarna merah karena ledakan tersebut.

Snow menatap ke arah tengkorak itu yang masih berada tidak jauh di depannya. Jauh di dalam mata tengkorak itu Snow melihat jiwa-jiwa manusia yang berteriak-teriak meminta tolong.

Jiwa-jiwa manusia yang tidak tenang berkumpul menjadi satu dan menjadi sebuah tengkorak raksasa yang penuh dengan perasaan kebencian dan balas dendam.

"Hey kau...kau tidak melupakanku bukan?" Amon tiba-tiba muncul di sampingnya. Snow yang belum siap membuat kuda-kuda mendapat pukulan yang sangat keras dari Amon membuatnya terlempar jauh ke belakang.

BRAKKK!!!

Snow menghantam tembok rumah dengan keras membuat tembok tersebut hancur. Beberapa puing-puing bangunan yang terbakar jatuh ke tubuh Snow dan membuat tubuh Snow terasa panas dan terbakar.

Snow segera menghilangkan api yang ada di tubuhnya dengan sihir miliknya. Snow merasa sangat marah kepada Amon. Dia menggenggam erat pedang Element di tangannya dan melancarkan sebuah serangan namun gerakannya terhenti seketika.

KRAKK!!!

"Akhh..." Snow terjatuh ke tanah menjatuhkan pedang Element. Snow memegang lengan kirinya dengan penuh perasaan yang sangat sakit.

Suara itu adalah suara lengan kiri Snow yang patah. Karena benturannya yang keras dengan tembok rumah barusan membuat luka di tangan kiri Snow membesar dan membuat lengan kirinya patah.

"Sial..." Keluh Snow. Racun yang ada di lengan kiri Snow telah menjalar sampai ke arah leher Snow. Tubuh Snow terasa seperti mati rasa dia tidak bisa bebas bergerak saat ini.

Amon terlihat tersenyum puas melihat kondisi Snow saat ini. Ekspresi Amon seperti ingin mengatakan 'aku telah menang dan kau kalah'.

"Huh..." Snow merobek sebagian pakaiannya yang telah rusak menjadi robekan yang panjang. Snow mengingat erat-erat lengan kirinya itu agar racunnya tidak semakin menyebar. Semakin erat ikatannya membuat lengan kiri Snow yang patah semakin sakit.

The Chosen OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang