Chapter 9: Monster Island

17 3 2
                                    

Tidak ada satupun dari mereka bertiga yang mau berbicara membuat kapten kapal itu bingung.

Snow ingin mengatakan sesuatu kepada kapten kapal itu tapi Al melihat Snow ingin bicara. Al lebih dulu berbicara.

"Maaf apa pertanyaan itu sangatlah penting?" Kata Al dengan wajah datar.

Kapten kapal itu terlihat salah tingkah karena menanyakan hal yang aneh.
"Maaf kalau kalian tidak nyaman dengan pertanyaan saya. Kalau mau kalian boleh meminta apa saja yang kalian inginkan"

"Tidak usah kami tidak menginginkan apa-ap..." Kata-kata Snow terpotong karena Al menyenggol tubuhnya seperti memberi isyarat. Snow yang melihatnya sepertinya mengerti apa yang dimaksudkannya.

"Kapten jika kau mengizinkan apa boleh kau mengantar kami bertiga pergi ke pulau itu" Al menunjuk sebuah pulau yang berada tidak jauh dari kapal ini.

"Maksudmu pulau monster yang ada di sebrang sana?" Tanya kapten itu kaget.

"Ya tentu saja" kata Al percaya diri.

"Apa yang akan kalian bertiga lakukan di sana? Pulau itu sangatlah berbahaya kabarnya siapa pun yang masuk ke dalam sana tidak akan pernah bisa keluar lagi!" Kata kapten itu khawatir.

"Tenang saja kapten kami akan baik-baik saja. Kami bertiga pergi ke sana karena kami memiliki urusan yang sangat penting" kata Ramiel dengan nada yang lembut.

Kapten kapal yang melihatnya seperti tidak bisa menolaknya dari wajah mereka terlihat bahwa urusan itu benar-benar sangat penting.

"Baiklah kalau begitu kami akan mengantar kalian pergi ke sana, tapi kalian harus berhati-hati" kata kapten itu. Kapten itu memerintahkan awak kapal agar segera pergi ke pulau itu.

****

"Terima kasih kapten!" Teriak Snow sambil melambaikan tangan kepada awak kapal ketika mereka sudah berada di pulau itu.

"Jaga diri kalian!" Balas kapten itu sampai akhirnya mereka meninggalkan Snow,Al dan Ramiel.

"Baiklah sekarang kita akan melakukan apa?" Tanya Ramiel semangat kepada Al

Al hanya terdiam memikirkan sesuatu sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Sebenarnya aku belum memikirkannya, tapi setidaknya sekarang kita hanya perlu mencari sebuah desa di sini kemungkinan mereka berada di sana." Kata Al

"Desa? Kau bilang pulau ini adalah pulau monster. Lalu bagaimana bisa ada sebuah desa di sini?" Tanya Snow kepada Al.

"Ya memang sekarang pulau ini adalah pulau monster. Tapi dulu pulau ini adalah pulau berpenghuni yang dihuni oleh banyak  ras. Dulu pulau ini adalah tempat berdirinya kerajaan anda" Al menatap pulau ini dengan penuh makna.

Snow hanya bisa melihat ke arah dalam hutan yang sekarang berubah menjadi hutan gelap berwarna hitam pekat tanpa adanya kehidupan. Snow membayangkan bagaimana dulunya keadaan pulau ini, tanahnya pasti subur dan banyak hewan yang tinggal di sini mengingat bahwa ini adalah tanah kelahirannya.

"Karena ulah Ratu Kegelapan pulau ini dihuni oleh banyak monster dan hutan di sekitarnya menjadi mati dan akhirnya menjadi gelap" Ramiel menatap sedih ke arah hutan di depannya.

"Sudahlah...sebaiknya kita lanjutkan perjalanan kita. Kita harus bergegas sebelum hari mulai malam, lebih baik kita mencari sebuah desa...itupun kalau masih ada" Al berjalan memimpin di depan masuk ke dalam hutan diikuti oleh Snow dan Ramiel.

Mereka bertiga berada jauh di dalam hutan. Keadaan hutan sekarang sangatlah mengerikan sebagian besar pohon mati dan menjadi gelap. Tidak terlihat satu pun makhluk hidup yang berada di sini.

The Chosen OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang