Persahabatan

47 2 0
                                    

Setelah seharian dirumah bilqis paginya kembali ke aktivitas semula dia menyediakan segala keperluan dirinya dan juga suami nya.

"Sayang" panggil Abraham dari kamar mandi

"Iya mas ada apa"

"Mas lupa bawa handuk bisa tolong ambilin gak??"

"Iya sebentar mas,mas Emang sering lupaan ya sekarang" jelas bilqis gemas melihat tingkah suaminya tersebut karna Abraham kalau sudah manja pasti bilqis dibuat geleng-geleng kepala.

Sedangkan yang berada di balik kamar mandi hanya tertawa melihat bilqis yang sering banget ngomel Abraham memang suka menjahili istrinya tersebut bukan lupa hanya saja dia memang sengaja karna baginya tidak melihat bilqis kesal sehari maka hidupnya tak akan puas.

Abraham keluar dari kamar mandi sedangkan bilqis sedang memilih baju yang akan dipakai untuk suaminya tersebut.setelah selesai mereka turun untuk sarapan.

"Nanti pulangnya jam berapa?" Tanya Abraham kepada bilqis yang sibuk mengambilkan sarapan untuknya.

"Jam 11 kayaknya mas"

"Hm nanti kalau mas gak sempat jemput kamu ke rumah sakit aja ya kita makan siang bareng"

"Iya mas"

Mereka makan dengan tenang hanya suara benturan sendok dan piring yang menghiasi pagi mereka.


Setiap hari Abraham selalu mengantar bilqis,karna bagi Abraham akan lebih aman melepas bilqis pergi dengan dirinya sendiri tanpa melibatkan orang lain.

"Kamu yang semangat ya belajarnya jangan genit liat cowok cowok ingusan disini ya sayang" Abraham mencium kening bilqis selepas mereka sampai dikampus.

"Ih mana ada ya mas,mas itu loh yang jangan genit sama pasien,suster,atau dokter yang cantik-cantik ya mas kan genit orangnya"

"Gaklah sayang mas kan udah punya kamu,kamu itu perempuan paling cantik nomor Hm 2 deh selepas mama" goda Abraham kepada bilqis

"Ih gombal terus deh Yaudah sana kerja mas juga harus fokus jangan jadi dokter yang galak ya"

"Iya sayang mas berangkat dulu ya assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam salam" bilqis mencium punggung tangan suaminya tersebut.

Selepas kepergian Abraham bilqis berjalan ke kelasnya.

"Dek" panggil sosok laki-laki yang tak bilqis kenal

"Dek jangan sombong dong jadi cewek" panggil laki-laki itu

Tapi bilqis tetap melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan ocehan laki-laki tersebut.

"Idih gila sombong banget jadi cewek tampang aja sok suci buktinya tadi mesraan juga sama cowok dasar cewek munafik" jelas cowok tersebut.

Bilqis Beristigfar dalam hati ingin rasanya dia menjawab tapi percuma meladeni orang yang gampang menilai seseorang tanpa tau yang sebenarnya.

"Assalamu'alaikum" ucap bilqis ketika memasuki kelasnya

"Waalaikumsalam" jawab teman-teman bilqis yang lain.

"Eh bilqis Tumben Kemaren absen gak biasanya" tanya Rani teman sekelas bilqis

"Iya Kemaren anu badan bilqis kurang sehat jadi izin aja dari pada nanti tambah parah" jelas bilqis sedikit berbohong

"Oh gitu sampai suami bilqis loh yang datang kesini ketemu sama Pak Hafiz enak ya nikah muda udah ganteng perhatian pulak" ucap Rani sambil menggoda bilqis

"Alhamdullilah" bilqis hanya tersenyum mendengar godaan temannya tersebut.

Ketika bilqis sedang sibuk dengan catatannya dia dikejutkan oleh sahabatnya siapa lagi kalau bukan Arini.

"BILQIS" teriak Arini

"Ih Arini kalau datang itu ucapin salam bukan teriak gitu"

"Eh maaf deh sengaja"

Bilqis yang mendengar jawaban temanya tersebut hanya geleng-geleng kepala.

"Bilqis tau gak??" Tanya Arini bersemangat

"Gak"

"Ih bilqis ini serius loh" rengek Arini pasalnya bilqis terlalu cuek

"Iya kan Arini belum kasih tau mana bilqis tau coba"

"Heheh gini loh bilqis zahra bentar lagi akan jadi seorang istri"

"Hah serius alhamdullilah"

"Iya alhamdullilah tapi sedih loh karna bilqis sama zahra udah nikah sedangkan Arini belum pasti nanti bilqis ataupun zahra gak bisa lagi main sama Arini" Arini mendadak murung menjelaskan isi hatinya tersebut.

"Yaallah Arini apapun yang terjadi kita akan tetap sahabatan dan zahra juga gak mau cuma bersahabat di dunia tapi sampai surga nanti juga ya" ucap zahra yang baru sampai

"Iya betul loh Arini jangan sedih gitu sekali sahabat tetap sahabat Ok dan Arini gak usah cemas soal jodoh gak ada yang tau kan" jelas bilqis mencoba menghibur sahabatnya tersebut.

Mereka akhirnya sama-sama berpelukan.

"Cie yang bentar lagi jadi kakak ipar bilqis" goda Arini kepada zahra

"Ih apaan sih Arini" jawab zahra pasalnya Arini pasti akan terus jahil

"Ciecie calon istri kak fakih" bilqis pun tak mau ketinggalan untuk menjahili zahra.

"Bilqis kok ikut-ikutan sih pasti ketularan dari Arini" rengek zahra karna pipinya sudah merah digoda bilqis dan Arini













Mereka bertiga sama-sama tertawa ya itulah persahabatan mereka sudah dari terbilang 10 tahun mereka kenal saat umur 8 tahun cukup lama bukan dan hubungan itu masih sama seperti dahulu semoga saja persahabatan kalian yang diluar sana sama seperti bilqis Arini dan zahra yang tak ingin hanya di dunia melainkan sampai ke jannah nya Allah SWT. Aamiin






Bersambung!!!!!!!
Seperti biasa jangan lupa vote dan komen Ok

Byeeeeeee

Proud to be a MuslimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang