"Nih bukunya.oh iya kamu perempuan yang tadi pagikan"
"Iya kak.terima kasih sudah membantu"
Perpustakaan ini sangat sepi mungkin karna kelas kelas lain sedang belajar.akupun berlalu meninggalkan kakak itu tapi saat hendak pergi dia meraih tanganku.
"Hei kamu tak sopan setidaknya Tataplah aku ketika berbicara"
Refleks aku langsung melepaskan tanganku yang dipegang oleh orang yang tidak halal untuk disentuh.
"Aku sudah membantu mu lalu kenapa kamu jadi kasar begini"
"Maaf kak tadi kakak menyentuh tanganku,aku tidak terbiasa bersentuhan dengan lawan jenis"
"Dan lagi kenapa setiap kamu berbicara harus menunduk ke bawah gitu"
"Udah ya kak aku pergi dulu"
Suasana disitu gak nyaman jadi aku harus segera pergi untuk menghindari masalah.
"Hei lagi lagi kamu pergi seenaknya"
Kakak senior itu kembali memegang tanganku dan kali ini dengan sangat erat sulit bagiku untuk melepaskannya.
"Siapa namamu?"
"Nama saya bilqis kak.saya minta maaf kalau ada salah sama kakak jadi sekarang Bolehkan kalau kakak melepaskan tangan saya"
"Aku Gak akan lepasan kamu sebelum kamu menjawab setiap pertanyaanku"
"Kak pernahkah kakak sadari menyentuh perempuan yang bukan mahrom kakak hukumnya haram"
"Aku baru dengar yang seperti itu,tapi jika kamu anggap itu dosa maka berjanji lah tidak akan pergi dan kita akan berbicara ditempat duduk itu"
"Maaf kak saya gak bisa"
"Kenapa?"
"Karna itu akan menimbulkan fitnah kak"
"Kita hanya duduk tidak melakukan hal aneh?"
"Tetap saja tidak boleh kak yang namanya berduaan dengan lawan jenis hukumnya haram"
"OK baiklah jika berdua kamu anggap haram kita akan bertiga dengan lelaki di sebelah sana.jika kali ini kamu menolak maka aku tidak akan pernah melepaskanmu"
"OK kak"
Akhirnya aku duduk bertiga dengan orang itu aku tidak mengenalnya tapi aku pernah melihat dia di fakultas sastra.setelah banyak pertanyaan yang diberikan aku jadi paham kalau kakak ini anak fakultas kedokteran dan sekarang sedang sibuknya menyusun skripsi.
"Abraham kenapa lo gak ke gereja Kemaren padahal banyak perempuan yang hadir termasuk perempuan yang lo taksir itu." Ucap dito
Iya aku sudah tau anak sastra itu namanya dito,dan aku kaget ternyata kak Abraham non muslim pantas saja tadi dia tidak paham akan yang aku katakan tadi.
"Kemaren saya sedang tidak enak badan jadi tidak bisa pergi ke gereja"
Aku yang mulai tidak nyaman langsung berpamitan untuk pergi dari perpustakaan tersebut dan lagian aku sudah selesai untuk membaca.
"Tunggu kamu mau Kemana?"
"Kembali ke kelas kak sepertinya teman saya sudah selesai rapat organisasi"
"Ya sudah aku ikut"
"Kenapa kak?"
"Aku ingin ikut!"
"Janganlah kak nanti apa kata teman saya"
"Sepertinya kamu salah paham, aku ikut ke kelasmu karna ingin meminjam buku kepada temanku untuk melengkapi skripsiku."
"Oh Yaudah duluan lah kak"
"Kenapa tidak sama sama aja kak"
"Gak papa kak saya sepertinya masih ada keperluan disini"
"Kalau begitu saya tungguin"
"Tidak perlu kak,hari ini kakak sudah banyak membantu"
"Tetap saja aku akan menunggumu"
Akhirnya dengan agak terpaksa aku harus bersama dengan kak Abraham ini.dan ketika aku mulai jenuh mau tak mau akhirnya aku ke kelas bersama kak abraham,banyak yang menatapku mungkin mereka beranggapan aku sok suci karna dibalik ibadahku aku masih melakukan larangan Allah.tapi itu bukan keinginanku melainkan kak Abraham yang memaksanya.
Tatapan mata zahra dan Arini siap untuk mengintrograsiku.saat aku menjelaskannya tiba-tiba agre menghampiriku,dan mengatakan jangan dekat dengan kak Abraham karna dia itu anak yang nakal dan suka bermain perempuan sudah banyak yang jadi korban maka dari itu lebih baik jauhi dia.
Aku bukannya tidak percaya hanya saja aku harus membuktikan dengan mataku sendiri karna aku tak ingin salah menilai orang lain.
Karna hujan lebat aku jadi menunggu ditambah karna ban mobilku bocor jadi aku hanya bisa menunggu jemputan.
Ketika hari mulai gelap aku menelusuri lorong universitas mencari jalan keluar yang dilewati taxi.ketika aku berjalan aku mendengar suara perempuan dan laki laki dan betapa terkejutnya aku melihat kak Abraham sedang berciuman dengan Caroline teman sekelasku.aku langsung berjalan cepat akan tetapi karna lantai yang licin membuatku hampir terjatuh dan itu membuatku Beristigfar namun karna suaraku orang itu jadi melihatku.aku sudah seperti maling yang terpegok.namun mereka masih melanjutkan zina mereka aku merinding membayangkan betapa disayangkan jika apa yang menjadi milik suaminya telah diberikan kepada orang lain.
Bersambung!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Proud to be a Muslim
SpiritualBilqis Sulaiman adalah putri bungsu dari bapak Yahya Sulaiman dan ibu Anissa Marwah.bilqis memiliki 2 saudara laki laki yang pertama adalah Ibrahim Sulaiman dan fakih Sulaiman.mereka hidup berdasarkan syariat-syariat Islam dan bilqis tak pernah men...