sete

1.4K 199 1
                                    

Vote dan comment tak akan membuat kalian rugi terima kasih

{=====×=====}

Villanza, 1954

"TIDAK! KAU BOHONG! KAU PASTI BOHONG!!!" Teriak jisoo parau, memegangi kepalanya, berusaha meyakinkan dirinya bahwa Daniel berbohong

"Nona.." gumam Daniel, dia merasa kasihan pada Jisoo, dia saja sangat terpukul, bagaimana Jisoo setelah mendengar kabar orang tuanya tewas?

"Nona Jisoo...." Ucap Jennie mendekati Jisoo, mengusap punggungnya, berusaha menenangkan Jisoo

"Tak apa Nona, kami disini" ucap Rose berusaha menyemangati Jisoo

"Salahku! Ini salahku!" Teriak Jisoo, menjambak rambut nya sendiri, memukul dadanya, terus menyalahkan dirinya

"tidak nona.. ini bukan salahmu" hibur Lisa

"Salah siapa lagi jika bukan salahku?! Kalau saja aku tidak menolak perjodohan ku dengan Si pangeran xafier itu! Kerajaan kami tak akan pernah di serang pasukan Xafier!!! ini salahku!" Teriak Jisoo frustasi

Jennie, Rose, dan Lisa menatap Jisoo dengan tatapan kasihan, dia kehilangan mama dan papa nya sekaligus kehilangan separuh ingatannya, ya, Jisoo melupakan separuh dari ingatan masa kecilnya,
Karena pukulan pasukan Xafier yang mengenai kepalanya cukup keras waktu itu

{=====×=====}

Jisoo memandangi foto nya bersama papa mamanya yang tergantung rapi di sepanjang lorong, mengingat masa lalu nya bersama orang tuanya, meski kepalanya sakit karena berusaha mengingat separuh memori nya yang tlah hilang, tapi dia tetap berusaha mengembalikan ingatannya itu

"Argh! Sial!" Umpat Jisoo sambil memegangi kepalanya yang kembali mendenyut, setiap dia berusaha mengingat kembali ingatannya kepalanya pasti akan langsung mendenyut dan pusing

Jisoo memegangi ujung rak berusaha menjaga keseimbangan nya agar tak terjatuh, tapi usaha nya gagal, tangan nya terlepas dari pegangannya, badannya terhuyung

Greb!

Jisoo yang sudah menutup matanya, meyakini dirinya akan jatuh terkejut lalu membuka matanya,

"Daniel? terima kasih" ucap Jisoo lalu berdiri,

Daniel hanya tersenyum lalu mengangguk, "hati hati nona" ucapnya lalu berjalan meninggalkan Jisoo,

Jisoo menatap punggung Daniel yang mulai menjauh, Jisoo kembali menatap foto itu lalu bergumam

"Ma, pa, kalau kalian disini, pasti kalian sudah menyoraki kami berdua tadi, hahah, dan aku yakin pasti kalian akan memaksa ku mencari sosok laki laki untukku kan? Haha, untuk hal itu, nanti saja ya? Aku ingin mengembalikan memori ku dulu, dan ingin menemukan laki laki yang benar benar tulus padaku" ucap Jisoo sambil tersenyum,

Dia mengusap foto itu, lalu berjalan menuju ruangannya,

Bugh! Jisoo menjatuhkan tubuhnya di atas kasurnya, tangannya berada di atas kepalanya, dia menutup matanya, ingin beristirahat sejenak, menenangkan kepalanya yang tak henti hentinya berdenyut,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bugh! Jisoo menjatuhkan tubuhnya di atas kasurnya, tangannya berada di atas kepalanya, dia menutup matanya, ingin beristirahat sejenak, menenangkan kepalanya yang tak henti hentinya berdenyut,

"Sudah lah Jisoo, jangan paksakan" ucap Jisoo untuk dirinya sendiri

Tak lama dia menutup matanya, sampai dia tak sadar dia terlelap

{=====×=====}

Perlahan Jisoo buka matanya, dia bangkit dari tidurnya, mengumpulkan nyawanya yang masih bertebaran dimana mana, melirik jam di samping kanannya, jam sudah menunjukkan pukul 15:32 sore, Jisoo bahkan tak sadar dia tidur selama 6 setengah jam,

Satu hal yang langsung menarik matanya adalah kertas yang berada di sebelahnya, dia ambil kertas itu lalu membukanya


Selamat sore nona Jisoo, bagaimana tidurmu? Kau akan terkejut saat membaca surat ini, karena, bagaimana bisa surat ini ada di sebelahmu kan? Tak usah terkejut, sudah kubilang aku akan selalu tahu gerak gerikmu nona,

Setelah bangun, tolong lihat ke luar jendelamu, aku punya sesuatu untukmu

"Apalagi yang direncanakan anak ini" gumam Jisoo kesal, dia berdiri lalu berjalan luntai ke jendela nya, dia buka gordennya lalu membuka jendelanya, dia menatap ke luar, matanya langsung terbuka lebar saat melihat Taehyung sudah berdiri di halamannya, melambaikan tangan nya ke arah Jisoo sambil memamerkan senyum kotaknya

"JISOO! TURUN KE BAWAH SEGERA!" perintah Taehyung

Jisoo berdecak, dia tak suka diperintah, tapi karena sudah menjalin kesepakatan dengan laki laki ini, Jisoo langsung mencuci mukanya, mengikat rambut nya, lalu turun untuk menemui Taehyung

"Ada apa lagi s-" ucap Jisoo terpotong saat melihat Taehyung membawa kantung plastik dengan wangi khas nya

Ya, wangi ayam

Setinggi apapun kasta Jisoo, makanan kesukaannya adalah ayam, bukan daging sapi mahal impor, Jisoo langsung berlari menuju Taehyung untuk mengambil plastik itu,

Tapi Taehyung langsung menaikkan tangannya hingga plastik itu menggantung di atas kepalanya

Jisoo menatap Taehyung dengan tatapan mengancam, seakan berkata

'berikan atau Kutendang masa depanmu?'

Taehyung yang melihat tatapan Jisoo itu tak peduli, membuat Jisoo jengkel lalu melompat berusaha mengambil ayam itu,

Ya, harga diri Jisoo langsung jatuh karena sepotong ayam

Semakin tinggi Jisoo melompat, semakin Taehyung tinggikan plastiknya, membuat Jisoo benar benar akan menendang masa depannya itu

Tapi sebelum Jisoo benar benar marah, Taehyung langsung menurunkan plastiknya lalu memberikannya pada Jisoo,

"Kau menggemaskan" ucap Taehyung lalu masuk ke dalam istana Jisoo melewati Jisoo

"A-apa?" Ucap Jisoo yang wajahnya sekarang sudah Semerah tomat, tapi segera dia buang pikirannya itu lalu masuk ke dalam istananya sambil memeluk plastik ayamnya itu

{=====×=====}

Hai yeorobun! Nah, maapin ya kalo nanti jarang up, soalnya besok aku mau ujian semester 😭 doain ya biar dapet nilai yang aku harapin, so,eps ini buat gantiin beberapa eps yang bakal ketunda nanti up nya, tunggu ya sampe Rabu 2 Minggu kedepan! Hehe, see ya guyz!💜



Hate But Love || Kth-kjs ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang