nove

1.3K 156 1
                                    


Vote dan comment tak akan membuat kalian rugi terima kasih

{=====×=====}

"Gak!! Jisoo gak mau maa, paa" ucap Jisoo menolak lamaran dari putra mahkota kerajaan Xafier,

"Tapi nak.. dia.. anak baik, dia pasti bisa menjagamu" ucap mama Jisoo, nyonya Irene jezzline Villanza, disertai anggukan dari Suho Aileen Villanza

"Tidak ma! Pa! Aku bahkan tak mengenal siapa dia! Aku tak mau menerima lamaran sembarang orang!" Tegas Jisoo

"Tapi dia bukan sembarang orang Jisoo, dia putra mahkota, tuan Xafier" jelas Irene

"Pokoknya gak mau!!!!" Teriak Jisoo lalu berlari masuk ke dalam kamarnya, membanting pintunya, lalu menguncinya

"Bagaimana ini pa?" Tanya Irene pada suho, suara nya parau

"Kita tak bisa paksakan Rene.. Jisoo juga berhak menentukan pilihannya, menikah bukanlah lelucon, kita hanya bisa pasrah dan menerima apapun konsekuensi nya" ucap Suho memeluk Irene dan mengajaknya untuk istirahat

Saat itu.. Jisoo tak tahu, bahwa keputusannya menolak lamaran Xafier adalah hal yang fatal, dia langsung memutuskan tanpa bertanya alasan orang tuanya memaksa nya

Villanza, 1954

  Dentuman keras terdengar di dekat pintu masuk Villanza, Jisoo dan keluarganya langsung berlari keluar melihat apa yang terjadi,

Asap terkepul, bau mesiu mulai tercium, firasat buruk mulai membludak, mata perih karena dipaksa tetap terbuka meski asap menutup pandangan,

Hening sebentar, sampai akhirnya terdengar suara derap kaki kuda, berlarian menuju arah mereka, tembakan mulai dilepaskan, mereka membabi buta, menembak ke segala arah tanpa tujuan

Suho menarik Irene dan Jisoo masuk, "PASUKAN!!! TUTUP GERBANG DEPAN SEGERA!" perintah Suho sambil berteriak, tandanya, mereka harus segera melaksanakannya,

Pasukan pasukan Villanza berlarian menutup gerbang utama, tapi naas, Kuda kuda pasukan lawan lebih cepat gerakannya untuk menabrak pintu gerbang, mengakibatkan gerbang utama mereka rusak, dan beberapa pasukan terlempar,

Suho berlari menuju pintu belakang, Irene dan Jisoo mengikuti, "kalian, pergilah, selamatkan diri kalian" ucap Suho, "t-tapi kamu?" Tanya Irene,

"aku berjanji akan melindungi Villanza sampai akhir hayatku, Villanza adalah rumahku, kalian adalah darahku, aku akan melindungi hidupku, kalian pergilah segera" ucap Suho

"Tidak pa!! Jisoo mau ikut bantu papa!" Teriak Jisoo

Suho tak menjawab, Irene yang tadinya diam kemudian berlari masuk, "Villanza juga tanggung jawabku, Jisoo, pergi selamatkan hidupmu, kau adalah penanggung jawab atas Villanza nantinya, jangan biarkan kau terluka" ucap Irene sambil menangis

Waktu berjalan singkat, pasukan pasukan Xafier mendengar suara mama dan papa, mereka langsung mencari keberadaan mama dan papa, mama mendorong Jisoo dan menutup pintu belakang, dan itu lah saat terakhir Jisoo melihat mama tersenyum pada Jisoo

{=====×=====}

"Mama!!!!!! Papa!!!!" Teriak Jisoo, dia membuka matanya lebar lebar dan baru menyadari bahwa dia hanya bermimpi, Nafas nya tersengal sengal, matanya sembab karena menangis saat bermimpi tadi, mulutnya kelu, mengingat adegan adegan yang terputar di mimpinya,

Jisoo bangkit dari tidurnya, berjalan keluar kamar nya dengan wajah lesu, dia berjalan menuju kamar orang tuanya, dia buka pintu besar di depannya, debu debu menyeruak membuatnya terbatuk batuk, dia melangkahkan kakinya mendekati meja rias di sebelah tempat tidur, mungkin itu milik ibunya dulu?

Figura figura tertata rapi, foto Jisoo pada saat masih berada dalam kandungannya, pada saat Jisoo berumur 2 tahun, semua lengkap, Jisoo memperhatikan foto itu satu persatu,

Dia tersenyum, mamanya adalah sosok yang sangat sangat menyayangi nya, setiap momen dia abadikan dan dia pajang, Jisoo membuka laci nya, dia menemukan sebuah album Foto, Album berjudulkan "a memória"

Jisoo buka halaman itu satu persatu, ada foto Suho dan Irene saat pertama kali bertemu, sampai akhirnya menikah, saat Irene mengandung Jisoo, saat Jisoo baru bisa mengunyah, air mata Jisoo lolos keluar dari matanya,

Dia terus membalikkan setiap lembar album foto itu, tangannya berhenti membalikkan lembar itu saat dia melihat foto Jisoo sedang tersenyum ria sambil merangkul 2 anak laki laki, yang satu sedang memakan es krim, terlihat jelas dari mulutnya yang belepotan, dan yang satu lagi sedang menatap Jisoo, Jisoo mengerutkan alisnya, dia tak ingat siapa 2 orang anak ini

Jisoo liat sini, langitnya lagi keren banget, sini sini

Jisoo memegangi kepalanya, kepala berdenyut setelah mendengar suara anak kecil itu, dia tak mengenali suara itu, tapi yang ia tahu, itu pasti adalah bagian dari memorinya yang telah hilang,

{=====×=====}

{×Irene with Suho×}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{×Irene with Suho×}

Hate But Love || Kth-kjs ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang