dez

1.3K 169 0
                                    


Vote dan comment tak akan membuat kalian rugi terima kasih

{=====×=====}

"KEPUTUSAN ITU KAN HANYA BERDASARKAN KALIAN, KENAPA TIDAK BERTANYA PADA KAMI TERLEBIH DAHULU HAH?!" bentak Lisa pada Jungkook

Jungkook yang sedang duduk tepat didepannya tersenyum kecut,

"Tenang dulu, bukankah keputusan kami ini menguntungkan kedua belah pihak? Kami mendapat kembali harta kami yang dirampas, kalian dapat menguasai daerah mereka" ucap Jungkook tenang

BRAK!

"KAMI TIDAK BUTUH DAERAH KEKUASAAN, YANG DIUNTUNGKAN DISINI HANYALAH KALIAN" kali ini Jennie yang angkat suara, bahkan dia memukul meja disebelahnya karena terlalu marah

Jisoo yang berada di dalam kamar orang tuanya langsung menutup album itu dan segera keluar untuk melihat apa yang terjadi

Jisoo memandangi Jennie dan Lisa yang sedang mengepalkan tangannya marah, Rose yang duduk diam, Jungkook yang sedang duduk di depan Lisa sambil tersenyum, serta Taehyung yang juga baru saja masuk ke dalam ruangan itu

"Ada apa ini?" Tanya Jisoo,

Jungkook yang awalnya duduk, langsung bangkit dan membungkuk saat melihat Jisoo

"Hormat saya yang mulia" ucap Jungkook,

Jisoo mengangguk, dia bertanya lagi, suaranya meninggi kali ini

"Ada apa ini?!" Tanya Jisoo menatap tajam mereka satu persatu, Taehyung yang baru masuk hanya diam menyaksikan

Jennie melihat ke arah Jisoo, dia tertegun karena suara Jisoo yang meninggi, dan itu membuatnya takut

"N..nona, ini.. mereka" Jennie terbata karena ketakutan,

"Biar saya yang menjelaskan yang mulia" potong Jungkook, Jisoo beralih menatap Jungkook

"Kemarin, saat kami pulang lebih cepat dari istana kalian, itu karena kami mendapat kabar bahwa, ruang harta kami di bobol, dan pencurinya, adalah utusan dari kota.." ucapan Jungkook terpotong oleh Taehyung

"Kota Sergive" potong Taehyung

"Lalu hubungannya dengan kami?" Tanya Jisoo bingung, harta mereka yang dibobol, kenapa Villanza ikut dibawa bawa

"Hah.. mungkin kau lupa nona, kota Sergive adalah, kota yang mendapat bocoran taktik perang dari warga kalian, ingat itu?" Tanya Taehyung sambil mengangkat alisnya

"Lalu? Bukankah kesepakatan telah kita tetapkan? Yang membocorkan, entah siapa namanya, bukankah dia telah kau jadikan pekerja mu? Kami menjadi sekutumu, lalu apa lagi yang kau inginkan?" Tanya Jisoo

"Nah.. jadi, karena kalian sekarang adalah sekutu kami, kami akan membawa kalian ikut dalam misi penyerangan kota Sergive" lanjut Taehyung yang berhasil membuat Jisoo membelalakkan matanya

"Apa?! Bagaimana bisa?! Kau bahkan tak meminta pendapat kami kan?!" Tanya Jisoo tak percaya, dia merasa bahwa Taehyung berlaku semena-mena dan sesuka hatinya,

"Kau lihat tidak? Bahkan nona Jisoo saja tak terima akan keputusan kalian!" Ucap Jennie pada Jungkook,

"Nona, bukankah janji adalah janji? Villanza memegang erat kata tepat janji kan?" Tanya Jungkook

"Ya, kami memegang erat kata itu, tapi, kami berjanji pada kalian akan menjadi sekutu, bukan prajurit kalian! Kalian tak bisa seenaknya mengatur kami!" Jawab jisoo

"Tapi nona-" ucapan Jungkook terpotong karena Jisoo berteriak

"Lisa, Rose, Jennie, ikut aku!" Lalu Jisoo melangkah kan kakinya keluar, meninggalkan Taehyung dan Jungkook yang saat ini saling berbisik, berdiskusi bagaimana cara mengajak Jisoo untuk mau ikut berperang bersama mereka

{=====×=====}

"Mereka benar benar sudah gila nona!" Ucap Lisa marah

"Mereka fikir berperang adalah sebuah permainan?!" Cetus Jennie masih mengepalkan tangannya

"Nona.. keputusan apa yang akan kau ambil?" Tanya rose

"Aku masih belum bisa menentukan rose-ya.. ini adalah keputusan yang sulit, kalau aku tak setuju, mungkinkah kerajaan Sergive akan menyerang kita balik?" Tanya Jisoo

"Kalau masalah menyerang balik, mereka tak mungkin melakukannya, karena mereka tahu kemampuan berperang kita seperti apa, mereka tak sebodoh itu untuk menyerang kita" ucap Jennie

Ruangan hening sejenak, Lisa melihat ke arah jam, "m-maaf nona, tapi ini waktu ku kembali ke rumah sakit, pasien pasien ku pasti menunggu ku" ucap Lisa, Jisoo mengangguk, "aku ikut! Aku ada janji dengan teman lamaku!" Ucap Rose, dia berlari menyusul Lisa yang mulai jauh,

Jennie memandang ke arah Jisoo, "nona, aku juga harus pergi, apa ada hal lain yang kau butuhkan?" Tanya Jennie

Jisoo menggeleng lemah, dia duduk di sofa nya, memegangi kepalanya, Jennie mengangguk lalu berjalan keluar,

"Sejak kapan hidupku menjadi sesulit ini?" Gumam Jisoo

"Sejak warga mu membocorkan rahasia kami" ucap Taehyung tiba tiba, dia berjalan ke arah Jisoo, Jisoo menutup matanya, dia sudah lelah, tolong biarkan dia beristirahat sejenak, pikirnya

"Kenapa kau tak menerima keputusan kami?" Tanya Taehyung lembut, entah hilang kemana sikap kasarnya tadi, tapi kini dia kembali menjadi taehyung yang kemarin Jisoo lihat

"Kau tahu? Itu karena aku takut untuk kehilangan orang terdekatku lagi, mungkin kau tak mengerti rasanya kehilangan, tapi-" ucapan Jisoo terpotong

"Aku mengerti rasanya kehilangan, orang tuaku meninggalkan ku sejak aku masih bayi, ayahku gugur di Medan perang, sedangkan ibu ku gugur saat melahirkanku, serta.. orang terdekatku dulu bahkan tak lagi mengenaliku" ucap Taehyung

Jisoo menoleh pada Taehyung, tanpa berbicara apa apa

"Aku sudah kehilangan 3 orang terdekatku, awalnya aku juga takut untuk berperang lagi, takut untuk melangkah maju" lanjut Taehyung

"Tapi mau tidak mau, kau harus memilih langkah mu selanjutnya, tetap semangat atau berhenti sampai disini, tapi aku memilih lanjut, karena aku tahu, orang tuaku menginginkan aku tetap semangat" ucap Taehyung allu menoleh ke arah Jisoo

Jisoo menunduk, berfikir, akhirnya dia mengangkat kepalanya, menghadap Taehyung, dia tersenyum

"Janji adalah janji, aku akan ikut berperang" ucap Jisoo mantap, diikuti senyuman senang Taehyung, mereka bertatapan, saling menyalurkan semangat mereka yang kini membara

{=====×=====}

Hate But Love || Kth-kjs ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang