dezessete

1.2K 147 8
                                    

Vote dan comment tak akan membuat kalian rugi terima kasih

{=====×=====}

Disinilah Taehyung sekarang, menatap 2 makhluk Tuhan yang sedang berbincang sambil sesekali tertawa,

Mereka pikir aku patung? Apa mereka lupa kalau aku juga disini?

Batin Taehyung, Taehyung berfikir, berusaha mencari akal agar dia tak lagi di acuhkan dan menjadi nyamuk,

"Kalian mau ke luar tidak?" Tanya Taehyung tiba tiba,

Jisoo dan Jaehyun langsung menoleh ke Taehyung,

Hening sebentar, Taehyung yang merasa canggung pun mengulang pertanyaannya

"Kalian mau jalan keluar tidak?" Ulang Taehyung

"Kemana?" tanya Jisoo, dia selama ini hanya berdiam di istana, bila keluar dia hanya berjalan jalan di sekitar taman istana, dia keluar hanya pada saat tertentu, dan pada saat hari hari penting Villanza

"Tidak ada, sekadar berkeliling dan melihat lihat" ucap Taehyung,

Jaehyun mengangguk lalu menoleh ke Jisoo, Jisoo terlihat berfikir namun akhirnya mengangguk,

.
.
.
.

"Jisoo!" Panggil Jaehyun, Jisoo dan Taehyung menoleh, tangan Jaehyun menunjuk ke arah mobil es krim,

"Jisoo mau es krim?"

Jisoo tersentak, nada bicara serta gestur tubuh Jaehyun sangat mirip dengan ingatannya waktu itu, Taehyung menatap ke arah Jisoo, seorang fotografer jalanan memotret mereka bertiga, ini.. seperti deja vu

"Jis!" Panggil Jaehyun lagi, di guncangkannya lengan Jisoo,

"E-eh? Iya?" Tanya Jisoo spontan

Taehyung memiringkan kepalanya hingga matanya kini sejajar dengan hidung Jisoo, "Jisoo kenapa?" Tanya Taehyung sambil menatap kedua mata Jisoo,

Jisoo menggeleng, jarak mereka sangat dekat sekarang, pipi Jisoo memanas, Taehyung tersenyum dibuatnya, "kok merah?" Tanya Taehyung, berniat menggoda Jisoo, Taehyung menempelkan tangannya di jidat Jisoo, yang berhasil membuat si empunya salah tingkah,

"Gak panas kok" ucap Taehyung lalu berbalik,

Jisoo memegang pipinya yang sudah sangat merah,

Jisoo!! Kenapa sih! Kok bisa kaya gitu si!! Kemana sifat angkuh mu!

Batin Jisoo, Sambil sesekali memukul kepalanya, tak lama, Jisoo kaget karena ada seseorang yang memegang pundaknya,

"Nona Jisoo?" Tanya orang itu

"Loh? Lisa? Daniel? Jennie? Dan.. Eunwoo? Kalian kenapa bisa disini?" Tanya Jisoo

"Kami mencari mu ke seluruh penjuru istana, ternyata kau sedang berada disini" ucap Daniel

Jennie dan Lisa mengangguk, Jisoo menaikkan alisnya bingung,

Eunwoo tiba tiba saja mengeluarkan gulungan kertas dari dalam kantung bajunya, diberikannya kertas itu pada Jisoo, Jisoo yang kebingungan mengambil kertas itu lalu membukanya

Gulungan kertas lagi, gulungan kertas lagi, sepertinya akhir akhir ini aku berjodoh dengan gulungan kertas

Batin Jisoo dan dengan malas membuka gulungan itu, pertama Jisoo membuka, matanya langsung terbelalak karena tulisan itu adalah tulisan Rose, dia yakin itu, karena Rose telah bertahun tahun menjadi penasihatnya,

Salam saya, nona Jisoo

Mungkin, saat kau membaca surat ini, aku sudah tenang bersama ibu ayahku serta mama dan papa mu nona, maaf, aku sudah mengkhianati mu, aku bukan orang baik, orang baik mana yang melukai orang terdekatnya

Aku terpaksa,
Kakakku mengancam ku,

Bila harta kalian tidak habis ditanganku, nyawa nona dan yang lain lah yang akan menjadi balasannya,
Tapi kemarin, aku hampir saja membunuh mu, aku salah, aku jahat

Beberapa hari yang lalu, kakakku menemukanku sedang di perjalanan menuju istana mu, saat itu aku pun sudah melihatnya, aku takut, benar benar takut, sampai dirumah, aku mendengar suara dari dapur,

Ku datangi arah suara itu, asap sudah mengepul, karena gelap, aku tak sengaja menjatuhkan beberapa panci dan wajan ke lantai, akibat suara itu, kakakku keluar dari persembunyiannya dan segera membawaku kembali ke sana,

Maaf nona, aku tak bisa menemuimu secara langsung untuk meminta maaf,
Aku tidak sanggup, tak ada lagi pilihan, nyawa kalian lebih berharga bagiku, dibanding aku harus mengkhianati kalian, lebih baik aku kehilangan nyawaku sendiri

Terima kasih atas selama ini, senang bertemu dengan kalian, sampaikan salam ku pada Jennie, jangan lupa ajari Lisa cara menggunakan pedang yang benar, dia benar benar payah dalam hal itu, dan Lisa, jangan Lupa memberi makan Leo! Dia kesayanganku, dan untukmu nona, jangan bersedih, aku selalu di sisi mu

Tertanda, rose

Jisoo menjatuhkan kertas itu kebawah setelah membaca nya, diikuti oleh tetesan air hujan yang entah sejak kapan mulai menetes, Jisoo menutup wajah nya dengan tangannya, air mata satu persatu lolos meluncur jatuh, Taehyung dan Jaehyun hanya bisa membantu memegangi Jisoo agar tidak terjatuh,

Sedangkan Jennie dan Lisa membaca lagi kertas itu karena penasaran, yang pada akhirnya ditutup dengan Tangisan, Daniel dan Eunwoo menunduk, memberi penghormatan pada Rose atas pengorbanan nya

{=====×=====}

Hate But Love || Kth-kjs ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang