treze

1.2K 156 2
                                    


Vote dan comment tak akan membuat kalian rugi terima kasih

{=====×=====}


"APA APAAN INI?!, ROSE! JELASKAN!" bentak Jisoo, sorot matanya mampu membuat seisi ruangan merasakan sebesar apa amarah Jisoo kali ini

"A-aku, aku" Rose terbata, tangannya bergetar takut, bahkan kini matanya tak berani melihat ke arah Jisoo

"Rose, kami tak menyangka, kau.." Lisa berucap kecil, tentu dia sedih, Rose yang selama ini dia anggap sebagai sahabatnya itu ternyata berkhianat,

Jennie tak berucap apa apa, selain karena dia marah pada Rose, dia juga takut salah bicara, karena saat ini, dia merasakan aura yang sama, aura yang keluar dari Jisoo 2 tahun yang lalu, saat Jisoo marah pada pelayannya karena melupakan hari kematian orang tuanya, hanya saja, kali ini, aura nya terasa lebih besar dibanding sebelumnya

"JAWAB!" bentak Jisoo lagi, Daniel menatap kebingungan ke arah Jisoo lalu beralih menatap Taehyung, dia tak tahu harus bagaimana, dia ingin menenangkan Jisoo, tapi, menenangkan Jisoo saat dia marah sama dengan bunuh diri

"Tenanglah nona, ada masalah apa sebenarnya, aku tak tahu, lebih baik kau duduk dan bercerita apa masalahmu" ucap Taeyong,

Jisoo menoleh ke arah Taeyong, bisa bisanya dia berkata seperti itu saat Jisoo sedang semurka ini

Jisoo berjalan ke arah Taeyong sambil tersenyum kecut, saat sudah tinggal selangkah lagi, Jisoo berhenti, Jisoo mengeluarkan pedangnya dari sarungnya, lalu mengarahkannya ke arah Taeyong,

Kini pedang Jisoo tepat mengarah ke dagu Taeyong, lalu turun ke leher Taeyong

"Diam, atau, mati?"

Ancam Jisoo, Nada suaranya dingin, Taeyong terkejut, lututnya lemas, dia mundur beberapa langkah, pengawal Taeyong langsung menghalau pedang Jisoo dengan perisai mereka, sebisa mungkin melindungi Taeyong

Rose menelan ludahnya, di tatapnya kakaknya yang sekarang dalam ancaman,

"Baiklah, Nona Jisoo, kurasa cukup, ayo kita kembali ke istana" Ucap Taehyung, kini suasana tak lagi kondusif, Jisoo bisa saja menghancurkan Sergive saat itu juga

Jisoo menoleh ke Taehyung, meskipun sedang marah, akal sehat Jisoo masih berkerja, dimasukkannya pedangnya kembali ke sarungnya, lalu menatap Rose dan Taeyong bergantian, "kali ini, kalian ku bebaskan, tapi itu tak menghapus kemungkinan aku akan menyerang kalian lagi, tunggu saja" ucap Jisoo lalu beralih ke Taehyung,

"AYO KITA PERGI DARI SINI" perintah Jisoo

Prajurit Villanza serta Daniel langsung berjalan mengikuti Jisoo, Jennie dan Lisa menatap Rose sebentar, Rose menunduk, lalu Jennie dan Lisa menyusul Jisoo,

Setelah Jisoo dan pasukan nya keluar dari istana itu, Taehyung melanjutkan bicaranya "kau tahu Rose? Jisoo bahkan hampir menangis saat mengetahui bahwa kau 'hilang'," ucap Taehyung lalu pergi,

{=====×=====}

"Aku tak percaya dia ternyata bisa sebrengsek itu" omel Lisa tapi dengan volume kecil karena takut akan mengganggu Jisoo

Jennie mengangguk kecil, di lihatnya Jisoo yang sekarang sedang duduk di halaman belakang istana Villanza, Jennie ingin menghampiri Jisoo, tapi dia yakin Jisoo ingin sendiri

Di sisi lain Jisoo duduk tanpa memikirkan apa apa, ditatapnya langit yang sekarang berwarna abu abu karena mendung,

Di tutup nya mata nya, menghirup udara segar untuk menenangkan pikiran nya,

"Jisoo jangan sedih sedih"

Jisoo membuka matanya terkejut, suaranya sama seperti Waktu itu,

Di depannya sudah ada anak laki laki yang ia bilang mirip dengan Taehyung waktu itu, "Jisoo kenapa nangis? Liat nih, mata Jisoo bengkak kan gara gara nangis" ucap nya lalu memberi kaca pada Jisoo, di kaca itu terlihat, Jisoo sepertinya kembali saat dia masih berumur 5 tahun mungkin?, Matanya sembab, kenapa ia menangis?

"SAM!!!! teriak anak laki laki yang lain, dia berlari ke arah Jisoo dan anak laki laki yang ternyata bernama Sam itu, sambil membawa es krim di tangannya, dia langsung duduk di sebelah Jisoo sambil menjilat es krim nya, "Jisoo mau eskrim?" Tanya nya, Jisoo menggeleng,

Sam naik ke atas bangku duduk di sisi lain Jisoo, tiba tiba Mama Jisoo datang sambil membawa kamera, "Jisoo! Liat sini!" Ucap mamanya, Jisoo melihat ke arah kamera, cekrek! Sebuah foto keluar dari kamera, Jisoo yang sedang melihat ke arah kamera tanpa senyum, Sam yang melihat ke arah Jisoo, dan anak laki laki yang sedang memakan es krim nya

{=====×=====}

Jisoo membuka matanya, kini keadaan kembali ke asal, sunyi, Jisoo berfikir, ada apa dengannya akhir akhir ini, kenapa banyak ingatan yang kembali?

Jisoo terlalu serius sampai ia tak menyadari rintik hujan mulai turun,
Baju nya mulai basah karena air hujan, namun tiba tiba saja hujan berhenti,


Bukan, bukan berhenti, Taehyung memayungi Jisoo sekarang, tanpa disadari Jisoo, Taehyung membiarkan tubuhnya basah, meski begitu, dia tetap memastikan Jisoo tak basah,

"Ayo masuk" ajak Taehyung,

Jisoo menggeleng,

"Kau mau membiarkan ku basah sedangkan kau tetap kering?" Tanya Taehyung, Jisoo menoleh ke Taehyung, benar saja, Baju Taehyung sudah basah sekali, dia langsung berdiri dan menarik Taehyung masuk ke dalam, Jisoo menarik payungnya lalu memayungi Taehyung,

"Kau sudah cukup basah, agar impas, aku akan membuat baju ku basah juga" ucap Jisoo

{=====×=====}

Di bawah tetesan air hujan, sepasang insan tuhan yang dulu saling membenci, tanpa disangka sekarang saling memikirkan satu sama lain, berlomba lomba saling memayungi, serta berusaha saling melindungi

°•Catat, hari dua insan yang mulai peduli•°
Villanza, 1960

{=====×=====}

Hate But Love || Kth-kjs ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang