Don't forget to press vote and give your comments, thank you.
Authors
"Kau 'kan kemarin sudah datang kerumah baruku, bagaimana menurutmu tentang rumah itu?" Tanya wanita bersurai cokelat dengan gigi kelincinya, Gemma Entriken.
"Gemma, rumah itu luar biasa. Lebih baik dibandingkan rumah yang sebelumnya." Gemma mengangguk setuju akan ucapan lawan bicaranya.
"Sebenarnya, aku sangat menyukai rumah yang sebelumnya."
"Lalu kenapa kau pindah?"
"Aku tidak nyaman, entahlah. Anak-anakku sering menangis tanpa sebab ketika sedang bermain dihalaman belakang. Padahal waktu masih siang." Jawab Gemma.
"Uh, okay hentikan. Aku tak suka pembahasan ini." Jawab wanita yang juga bersurai cokelat dengan manik indah, biru laut menyala.
"Baiklah, bagaimana kabarmu dan anak-anakmu." Tanya Gemma pada wanita itu.
"Kami sangat baik, luar biasa baik."
"Baguslah. Ah ya, Harry akan membuka perusahaan baru, yang kudengar. Apakah benar?" Tanya Gemma memastikan sambil ia terus memotong wortel menjadi potongan dadu untuk dibuat sup.
"Itu benar, dan dua minggu lagi peresmiannya. Kau datang 'kan?"
"Tentu saja aku datang. Kalau aku tak datang, mungkin sahabat-mu akan merengek dan merajuk. Mengatai kalau aku kakak tak tahu diri dan durhaka." Jawab Gemma membuat mereka berdua tertawa.
"Sahabat 'ya." Kata wanita itu pelan, Gemma meliriknya sambil mengulum senyum.
"Eh, benar 'kan? Yang kutahu, dia sahabat-mu." Goda Gemma lagi. Wanita itu menggelengkan kepalanya sambil terkekeh ringan.
"Iya, kau benar. Dia memang sahabat-ku. Sahabat hidup dan matiku."
"Romantis sekali kalian ini. Aku iri." Ujar Gemma dengan dramatis.
"Apasih. Kau berlebihan. Airnya sudah mendidih, aku masukan bahan-bahannya 'ya?"
"Ya, tolong masukan. Wortelnya menyusul saja. Aku belum selesai." Kata Gemma. Lelaki bertubuh atletis dan bersurai cokelat dengan manik berwarna hijau emerald memasuki dapur bergabung bersama mereka. Hanya terbalutkan boxer, tubuhnya berkeringat, sangat terlihat kalau ia baru saja selesai berolahraga.
"Masak apa kalian." Tanyanya.
"Sup ayam, kau sudah selesai, Harry?" Tanya wanita itu sambil tersenyum kepada Harry, ya, Harry Entriken nama lelaki itu. Lelaki yang selalu dipuja oleh banyak wanita. Namun hati lelaki itu sudah dimiliki oleh seorang wanita yang sangat istimewa baginya.
"Ya, sayang. Aku baru saja selesai." Jawabnya sambil berdiri disamping Gemma dan memeluk kakaknya itu.
"Harry! Kau kurang ajar! Menjijikan! Ewh, aku harus mandi!" Pekik Gemma dengan jijik. Harry terbahak melihat ekspresi kakak perempuannya itu. Memang dasar jahil, itulah Harry Styles.
"Kau harus berhenti menggodanya Harry."
"Biar saja, dia itu hiburanku sedari aku kecil. Dia selalu berkata; i'm the better Entriken. Kenyataannya, akulah yang lebih baik dan lebih unggul." Ujar Harry dengan sombongnya, membusungkan dadanya sambil menyeringai, membuat wanita itu menggelengkan kepalanya.
"Kau sombong."
"Biar saja aku sombong. Aku tampan, mempunyai karier dan masa depan. Apalagi yang kurang?"
"Kurangi kesombonganmu. Sana mandi, kalau masakan sudah siap aku akan memanggilmu." Katanya dan Harry mengangguk.
"Masak yang lezat 'ya, sayang." Ucap Harry sambil mengelus kepala wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE FINAL SHOW | Harry Styles
FanficCOMPLETED ✔ The Final Show of Friends With Benefits We don't talk enough We should open up Before it's all too much Will we ever learn? STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : GRIZTAA PUBLISH DATE : DECEMBER 02, 2019