7

8.2K 570 9
                                    

Pandangan Lan Hua tertuju pada Kakaknya Long Di Chen.

"Apa maksudnya?"ucap Lan Hua.

Long Di Chen tidak langsung menjawab Lan Hua tapi memandang kedua orang tuanya. Long Fei Ye dan Rong Yue yang dipandang sendiri mulai merasa ragu dan gelisah. Merasa tidak mendapat jawaban Lan Hua mulai jengkel.

"Baik jika tidak ada yang ingin mengatakan yang sebenarnya aku akan mencari tahu sendiri"ucap Lan Hua dengan sinis dan berbalik pergi. Melihat itu Rong Yue menjadi panik dan bingung.

"Hua'er tunggu..dengarkan ibu sebentar."ucap Rong Yue sambil memegang tangan Lan Hua.

"Lepaskan.."ucap Lan Hua datar. Sadar akan apa yang dilakukannya Rong Yue melepaskan pegangan tangannya pada lengan Lan Hua walaupun sebenarnya hatinya sedih putrinya sendiri tidak mau disentuh olehnya.

"Maafkan ibu..."ucap Rong Yue lirih. Lan Hua tidak menanggapinya namun memandang mereka dengan dingin dan datar.

"Jelaskan."ucap Lan Hua.

Melihat Lan Hua yang sepertinya sudah sangat kehilangan kesabarannya Long Fei Ye dan Rong Yue terpaksa mengatakan kebenaran yang sebenarnya.

"Seperti yang kau dengar dari saudaramu mereka berasal dari Star Light Sekte. sebuah sekte yang mempelajari teknik pengobatan dan ramuan penyembuh salah satu dari tiga kekuatan terbesar di kekaisaran. Dan pemuda yang baru kau lihat tadi merupakan pemimpin tertinggi dalam sekte tersebut. Adapun yang dimaksud saudaramu..mereka ingin kau menjadi bagian dari mereka."ucap Long Fei Ye dengan nada rendah.

"Mengapa..aku?" ucap Lan Hua.

"Jiwamu Hua'er, jiwamulah yang diinginkan oleh Bai Lin."Suara itu datang dari Long Di Chen.

Mendengar jawaban Long Di Chen, Lan Hua semakin bingung apa hubungannya dengan jiwanya.

"Aku semakin tidak mengerti.."ucap Lan Hua sambil mengernyit kan dahinya.
Rong Yue tiba-tiba mendekati Lan Hua dan memegang kedua tangan Lan Hua, awalnya Lan Hua kaget dan tidak nyaman namun tetap tidak menarik tangannya dia ingin tahu apa yang akan dilakukan ibu Long Lan Hua ini. Sedangkan untuk Rong Yue sendiri senang putrinya mau disentuh olehnya.

"Nak.. kau dilahirkan dengan akar spiritual abadi yang menyebabkan dirimu memiliki jiwa paling murni dan langka yang pernah ada. Jiwamu adalah kebangkitan bagi mereka yang telah mati."ucap Rong Yue dengan lirih. Long Fei Ye dan Long Di Chen yang berada disamping Lan Hua menatap Lan Hua dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Mendengar pernyataan Rong Yue, Lan Hua mulai paham apa yang dimaksud.
"Artinya jiwaku dapat mengembalikan mereka yang telah mati."ucap Lan Hua apatis.

"Ya benar. Tapi kau tenang saja sayang Ibu, ayah, dan kakakmu tidak akan membiarkan mereka membawamu dengan mudah. Kami lebih dari mampu untuk melindungi mu."ucap Rong Yue penuh kepastian. Melihat itu hati kecil Lan Hua tanpa sadar sedikit tersentuh mungkin ini karena perasaan Long Lan Hua kecil yang menginginkan kasih sayang dari keluarganya.

"Berikan alasan kenapa aku harus percaya pada kalian."ucap Lan Hua.

"Dengan semua perbuatan kami di masa lalu memang akan sulit bagimu untuk menerimanya nak, tapi tolong sekali ini saja biarkan kami menebusnya."kata Rong Yue. Lan Hua hanya diam melihat Ayah, ibu, dan Saudara Lan Hua kecil menundukkan kepala mereka penuh penyesalan. Setelah beberapa saat keheningan itu dipecahkan oleh Lan Hua.

"Baik.."ucap Lan Hua lirih. Seketika mereka medongak dan menatap Lan Hua untuk memastikan apa yang mereka dengar.

"Kali ini saja aku akan percaya. Jangan kecewakan aku lagi ayah, ibu, kakak."suara Lan Hua begitu parau seperti akan menangis. Mendengar itu Rong Yue mendekat untuk memeluk Lan Hua dan menangis sedangkan Long Fei Ye dan Long Di Chen mereka mengalihkan tatapan matanya karena takut air mata yang mereka tahan akan jatuh.

"Terima kasih..terimakasih sayang telah memberi kami kesempatan kedua kami tidak akan mengecewakanmu nak."ucap Rong Yue sambil memeluk Lan Hua.

Lan Hua tanpa sadar merasa nyaman dengan pelukan Rong Yue namun tiba-tiba tubuhnya menjadi tegang karena rasa sakit di dadanya seketika pandangannya gelap. Rong Yue yang merasa tubuh putrinya tiba-tiba dingin dan tegang menjadi khawatir namun sebelum mengucapkan apa yang diinginkan tubuh Lan Hua merosot kebawah pingsan. Melihat Lan Hua pingsan jantung mereka berdebar kencang takut terjadi hal buruk pada Lan Hua.

"Hua'er..nak apa yang terjadi padamu. Fei Ye cepat bawa Hua'er kedalam dan panggil tabib."ucap Rong Yue panik takut terjadi apa apa pada putri kecilnya. Long Fei Ye langsung mengangkat Lan Hua dan memerintahkan pelayan untuk memanggil tabib. Tidak lama kemudian datang tabib yang diperintahkan oleh Long Fei Ye. Tabib itu langsung memeriksa Lan Hua yang saat ini terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

"Bagaimana keadaan adikku paman Jing. Tidak ada hal yang serius bukan."suara itu datang dari arah pintu. Dari sana Long Di Chen muncul dengan wajah dingin namun matanya penuh dengan kekhawatiran.

"Benar..kenapa Hua'er bisa pingsan seperti ini lagi Jing."ucap Rong Yue sedih yang saat ini dia dipeluk oleh Long Fei Ye.
Fu Jing yang ditanyai oleh Nyonya dan Tuan Mudanya bingung harus menjelaskan bagaimana karena tubuh Lan Hua tidak mengalami masalah dia menduga ini ada hubungannya dengan jiwa Nona mudanya sendiri.

"Nyonya..ini.."ucap Fu Jing ragu-ragu.

"Kenapa kau ragu Fu Jing. Apa yang terjadi pada putriku." tanya Long Fei Ye dingin. Fu Jing yang ditanya oleh Tuannya mulai meneteskan keringat dingin takut memberikan jawaban yang salah.

"Tuan sebenarnya..."

Next..

RE-BORN of The Hell's Queen(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang