30

3.4K 305 7
                                    

Bibir Lan Hua membulat ketika mendengar penjelasan wanita di depannya. Sore ini ketika dia pulang dirinya dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita cantik yang mengaku sebagai bibinya. Awalnya dia mengira orang ini penipu karena selama ini yang dia tahu, ayahnya tidak memiliki seorang kerabat tapi setelah mendengar penjelasan dari wanita ini dan pembenaran dari saudaranya akhirnya dia bisa percaya.

"Tapi kenapa Ayah tidak pernah mengatakan apa-apa"
Itu adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Lan Hua setelah mendengar semua penjelasan bibinya. Long Wei Yun hanya bisa menghela napas kasar dan melirik sinis Long Fei Ye.

"Seseorang dengan sengaja menyembunyikan kebenaran untuk kepentingannya sendiri"balas Long Wei Yun singkat. Lan Hua hanya mampu menatap Ayah dan Bibinya dengan pandangan yang sulit diartikan. Long Fei Ye hanya bisa menatap pasrah saudarinya, entah harus dengan cara apa dia bisa melunakkan sikap satu-satunya kerabat darahnya ini.

'Apakah mereka bermusuhan?'batin Lan Hua.

Rong Yue mengalihkan pandangannya dari suaminya dan menatap Lan Hua dengan mata sendu. Jujur saja dia kembali mengingat kesalahan yang mereka lakukan terhadap Lan Hua dan mungkin penyesalan ini akan selalu membanyangi dirinya. Long Di Chen yang melihat keadaan yang sepertinya akan kacau segera mengalihkan percakapan, dia tidak ingin Lan Hua melihat perdebatan antara Ayah dan Bibinya itu.

"Ekhmm..jadi tadi pagi kau pergi kemana Lan'er?"
Lan Hua yang mendengar pertanyaan saudaranya hanya bisa memberikan senyuman semanis mungkin berharap dirinya tidak akan mendapat ceramah dari orang tua dan saudaranya karena keluar kediaman secara diam-diam.

Melihat Lan Hua yang mulai bermain lucu mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena percuma juga mereka menasihatinya sebab mereka tahu Lan Hua sangat keras kepala.

"Hanya mencari udara segar..."sahut Lan Hua. Long Wei Yun melirik Lan Hua dan tersenyum melihat tingkah Lan Hua tapi tidak dipungkiri dirinya juga sedikit khawatir. Bagaimana seandainya terjadi sesuatu dengan keponakan kecilnya ini ketika sedang bermain keluar kediaman. Dan sisa dari mereka hanya mampu menghela napas kasar melihat jawaban Lan Hua.

"Jangan ulangi lagi"
Suara itu dari Long Fei Ye yang diam-diam juga khawatir walaupun wajahnya sama sekali tidak menampakkan raut wajah khawatir. Lan Hua hanya menganggu kan kepalanya tanda mengerti.

"Ayah Ibu, bisakah aku bertanya sesuatu?"
Pertanyaan Lan Hua membuat Long Fei Ye menaikkan salah satu alisnya dan menatap Lan Hua penuh tanda tanya.

"Katakan saja nak.."ucap Long Fei Ye sambil meminum teh nya. Rong Yue hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan suaminya.

"Bisakah aku pergi ke Lembah Surgawi Ayah Ibu?"
Pertanyaan Lan Hua membuat semua orang disana memandang Lan Hua dengan penuh tanda tanya.

"Mengapa kau ingin pergi kesana sayang?"tanya Rong Yue pada putri nya itu.

"Aku hanya penasaran dengan tempat itu, bolehkah?"tanya Lan Hua dengan wajah yang menggemaskan. Mereka yang melihat itu dibuat tidak bisa menolak permintaan Lan Hua.
Long Fei Ye dan Rong Yue hanya saling memandang penuh arti.

"Baik tapi kau akan pergi bersama saudaramu sayang"putus Rong Yue. Mendengar jawaban yang dinantikannya Lan Hua puas, senyum yang sangat cerah terbit dibibir cherrynya. Long Di Chen tersenyum lembut ketika menatap wajah bahagia adiknya itu.

Long Wei Yun yang sejak tadi diam memberi pandangan penuh arti pada adik dan sahabatnya itu. Dia tahu ada sesuatu yang sedang mereka sembunyikan. Karena sudah lelah Lan Hua pamit lebih dulu meninggalkan ruangan disusul dengan Long Di Chen dengan alasan yang sama.

Di ruangan itu hanya menyisakan tiga orang yakni Long Di Chen, Long Wei Yun, dan Rong Yue.

"Seharusnya kau tidak membiarkan keponakan kecilku pergi dan kalian tahu jika tempat itu saat ini sedang kacau"pandangan Long Wei Yun sangat dingin ketika mengatakan hal tersebut.

"Aku tahu Jie.."jawab Long Fei Ye ringan.

"Kalian tahu tapi kalian tetap membiarkannya?!"tanya Long Wei Yun marah.

"Jie tenang saja tidak akan terjadi apa-apa dengan putriku lagipula Lan'er tidak akan datang kesana sendiri, Chen'er akan pergi bersamanya dan jangan lupakan Lan'er adalah Putri kami dan kami tidak akan membiarkannya terluka sedikitpun"ucap Long Fei Ye dengan tegas.

"Baik..aku pegang ucapan kalian"setelah mengatakan hal tersebut Long Wei Yun bangkit dan meninggalkan ruangan tersebut.

"Apakah benar-benar tidak apa kita membiarkan Lan'er pergi Fei Ye?"ucap Rong Yue sedikit ragu.

"Tidak apa-apa Yue'er lagipula kita tidak mampu untuk menolak keinginan Lan'er"sebuah helaan napas keluar dari mulut Rong Yue.

"Kau benar.."

Disisi lain Lan Hua yang tadi ijin kembali lebih dulu kekediamannya untuk beristirahat malah duduk dengan malas di kursi santainya,
awalnya dia memang akan beristirahat namun setelah menerima pesan jika keempat bawahannya akan kembali dia mengurungkan niatnya.

Lan Hua membuka matanya perlahan ketika merasakan kehadiran seseorang di ruangan nya. Empat orang yang baru saja muncul itu dibuat terpesona dengan tampilan menawan Tuannya. Dibawah cahaya bulan yang indah Tuan mereka duduk bersandar dengan malas di kursi santainya dengan pakaian putih polos dan rambut tergerai. Kulitnya yang begitu putih berkilau dibawah cahaya bulan dan jangan lupakan wajah yang begitu cantik dan memikat itu, saat ini mereka merasa Tuan mereka terlihat semurni malaikat sampai mereka bertanya-tanya apakah orang ini benar-benar Tuan mereka yang biasanya membunuh sambil tersenyum.

"Jangan membuatku merinding dengan tatapan kalian"suara Lan Hua menghancurkan lamunan keempat orang itu. Mereka semua menunduk dengan malu bahkan Du Yi dan Hong Yi juga tidak terkecuali.

"Jadi.."suara Lan Hua membuat mereka ingat tujuan mereka datang saat ini.

"Semua informasi yang Master minta ada disini"Du Yi menyerahkan sebuah gulungan kepada Lan Hua. Setelah selesai mencari informasi mengenai Bai Lin, Lan Hua memerintahkan mereka untuk mencarikan informasi mengenai asal usul Ibunya karena dirinya merasa penasaran mengenai identitas Ibunya apalagi setelah mendengar percakapan antara Ibu dan Ayahnya terutama mengenai Lotus Merah dan Keturunan Pemilik Darah.

Tatapan Lan Hua menjadi kosong setelah selesai membaca gulungan itu, pikirannya serasa mengambang. Ingatan masa lalu yang selama ini dia simpan kembali hadir, hatinya kembali berdenyut sakit ketika mengenang memori itu dimana dia dipaksa untuk menjadi kejam oleh dunia.

Para bawahan Lan Hua bingung dengan sikap Tuan mereka. Mereka tidak tahu apa alasan Tuan mereka menjadi terdiam setelah membaca informasi itu.

"Master..."Bai Yi dengan lembut memegang pundak Tuannya. Seketika ekspresi Lan Hua berubah seperti biasanya namun hal itu malah membuat mereka lebih khawatir. Setelah menata kembali emosinya Lan Hua meminta mereka pergi.

Mereka dengan terpaksa menuruti perintah tersebut. Ruangan itu kini menjadi hening, Lan Hua kembali larut dalam pikirannya sendiri.

"Jadi tubuh ini memiliki darah dari orang-orang itu"sebuah senyum sinis muncul dibibir Lan Hua. Secara perlahan mata Lan Hua berubah menjadi merah dan sebuah tatto dengan simbol mawar muncul di keningnya.

"Jika saja waktu itu aku bisa mengontrol kekuatanku aku tidak akan langsung menghabisi nyawa kalian. Aku akan lebih dulu menyiksa kalian, membuat kalian merasakan rasa sakit yang diderita oleh dia"senyum ironis mengakhiri ingatan Lan Hua tentang kejadian waktu itu.

"Karena kau juga membenci perbuatan mereka maka aku akan mengampuni nyawamu Ibu tapi Lotus Merah itu. Dia harus menanggung semua kebencianku"

"Kakak... maaf aku tidak bisa menuruti keinginanmu, aku tidak bisa melepas kebencian ini"lirih Lan Hua dengan tatapan mata sendu.

Next...

RE-BORN of The Hell's Queen(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang