Sudah hampir senja ketika Lan Hua tiba di kediaman. Dia langsung menuju ke halamannya sendiri di LiHua Courtyard dan memerintahkan pelayan menyiapkan air untuk mandi.
Setelah selesai membersihkan diri Lan Hua keluar menuju taman dan duduk di ayunan di bawah pohon prem di halamannya. Perlahan Lan Hua mengeluarkan gantungan giok hitam pemberian dari pemuda yang ditolongnya.
'Xuan'batin Lan Hua.
Tatapan matanya sulit diartikan, semakin melihat ukiran nama diatas giok ini perasaan Lan Hua semakin campur aduk.
'Benar-benar mirip, tapi bagaimana mungkin itu Dia."guman Lan Hua sangat pelan dan hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
'Aku hanya bisa memastikannya setelah bertemu lagi'
Karena terlalu fokus dengan pikirannya Lan Hua tidak sadar jika langit sudah sangat gelap."Nona hari sudah gelap dan diluar semakin dingin lebih baik masuk kedalam dan menghangatkan diri"ucap salah seorang pelayan yang dikirimkan ibunya. Lan Hua tidak bicara namun langsung bangkit dan masuk ke dalam ruangannya beristirahat.
Keesokan harinya Lan Hua bangun dan menjalankan rutinitas hariannya seperti biasa dan tidak terasa sudah lima hari telah berlalu. Hari ini merupakan keberangkatannya ke Ibu Kota. Para pelayan sudah menyiapkan segala keperluan selama perjalanan.
Perjalanan ini memakan waktu sekitar tiga hari. Mereka menggunakan gerbong kereta berukuran besar dan mewah. Di dalam gerbong kereta mereka berbincang mengenai pertemuan yang diadakan oleh kekaisaran.
"Kali ini sepertinya pertemuan yang diadakan tidak akan sesederhana yang terlihat bukankah aku benar suamiku"ucap Rong Yue. Long Fei Ye yang sedang meminum teh mendengar hal yang diucapkan Rong Yue hanya bisa memberikan pandangan yang sulit diartikan dan menjawab.
"Hmm..Kau benar Yue. Sepertinya Kaisar ingin memancing orang itu"jawab Long Fei Ye. Mendengar jawaban Long Fei Ye membuat Rong Yue mengerutkan alisnya.
"Apakah Kaisar gila!?, dengan posisinya seperti ini dia masih bisa berpikir mengenai hal itu. Benar-benar kaisar idiot"ucap Rong Yue sinis.
"Ibu apakah tidak apa mengutuk Kaisar seperti itu?Dan memangnya apa rencana Kaisar Ayah?"tanya Long Di Chen yang dari tadi menyimak pembicaraan orang tuanya sedangkan Lan Hua sendiri terlalu acuh tak acuh dan asik sendiri dengan buku yang dia dapatkan dari perpustakaan ayahnya.
"Tsk..memangnya apa peduli Ibu tapi Kaisar itu memang benar-benar idiot"tukas Rong Yue tanpa bisa dibantah. Long Fei Ye sendiri hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap Rong Yue. Long Fei Ye menoleh dan menatap Long Di Chen.
"Kali ini Kaisar menggunakan pertemuan ini untuk mendapatkan Kunci Tanah Terlarang yang dimiliki oleh Raja Neraka"jelas Long Fei Ye. Seperti Rong Yue kali ini Long Di Chen ikut mengerutkan alisnya.
'Tanah Terlarang' batin Lan Hua
"Apakah Kaisar pikir dia sangat mampu, bahkan pemimpin sekte lain harus berpikir berulang kali sebelum berurusan dengan Raja Neraka. Dan dia hanya seorang Kaisar berani menempatkan cakarnya pada Iblis. Sepertinya setelah bertahun-tahun kecerdasan Kaisar semakin menurun"ucap Long Di Chen sambil menggelengkan kepalanya.
"Sudah Ibu bilang dia Idiot"seru Rong Yue. Dan untuk Lan Hua dia menjadi tertarik setelah mendengar kata Tanah Terlarang disebutkan dalam pembicaraan.
"Ayah Tanah Terlarang yang kau sebutkan tadi apakah tempat yang berada di ujung Hutan Kegelapan"tanya Lan Hua pada Long Fei Ye.
"Benar. Apakah ada sesuatu?"tanya balik Long Fei Ye pada Lan Hua. Lan Hua sendiri hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab.
"Aku hanya bertanya"jelas Lan Hua dan setelah itu dia kembali menundukkan kepalanya dan membaca buku yang dia pegang. Namun siapa yang menduga ketika tidak ada yang memperhatikan senyum licik muncul dibibir Lan Hua
walaupun akhirnya kembali normal.Tidak terasa sudah tiga hari saat ini mereka telah sampai di gerbang pintu masuk Ibu Kota. Dari jendela kereta Lan Hua dapat melihat ramainya keadaan di sekitar.
"Apakah Ibu Kota selalu seramai ini?"guman Lan Hua yang didengar oleh Ibunya.
"Ibukota memang selalu ramai sayang namun saat ini mungkin akan lebih ramai mengingat akan diadakan acara itu"jawab Rong Yue sambil mengusap kepala Lan Hua.
"Ahh..begitu" ucap Lan Hua. Ketika kembali menatap ke luar jendela pandangan Lan Hua berkilat dingin. Long Di Chen merasa ada yang aneh dengan pandangan adiknya juga ikut melihat keluar namun tidak melihat ada sesuatu yang spesial dengan ragu dia bertanya.
"Hua'er ada apa?"tanya Long Di Chen dengan pandangan menelisik sedangkan Lan Hua sendiri merasa dirinya agak lepas kendali mulai memperbaiki emosi dimatanya. Long Fei Ye dan Rong Yue yang awalnya tidak terlalu memperhatikan raut wajah Lan Hua tadi memberikan pandangan bertanya pada Long Di Chen dan Lan Hua.
"Bukan apa-apa ge, hanya sedang mengingat hal yang tidak menyenangkan"jelas Lan Hua tanpa memandang Long Di Chen.
"Apa yang kau pikirkan sayang?"tanya Rong Yue pada putrinya.
"Ibu bolehkah aku bertanya sesuatu?"tanya Lan Hua dengan tatapan mata masih melihat ke luar jendela.
"Jika sebenarnya aku tidak sepolos dan sebaik yang kalian pikirkan apakah kalian akan membenciku lagi?"tanya Lan Hua dengan tatapan mata yang kosong. Long Fei Ye dan Rong Yue tertegun dengan apa yang dikatakan Lan Hua namun berbeda dengan Long Di Chen. Dia seakan mengingat sesuatu dan pandangannya pada Lan Hua ingin memastikan.
"Sayang bagaimana mungkin Ibu akan membencimu, cukup satu kali kami semua melakukan kesalahan bodoh dengan membencimu dan akhirnya kami hampir kehilangan dirimu. Ingat perkataan Ibu ini entah bagaimana perilaku atau sifatmu kami semua akan selalu menerimanya karena kau adalah putri kami, permata keluarga Long"ucap Rong Yue dengan nada lembut sambil memeluk Lan Hua.
"Benar nak, Kami akan selalu menjadi perisai dan pedang untukmu Hua'er. Tidak peduli sebesar apa masalah yang telah kau timbulkan Ayah dan Ibu akan selalu membersihkannya untukmu"ucap Long Fei Ye dengan tatapan lembut dan memanjakan pada Putrinya.
'Sepertinya aku akan dimanjakan sampai mati oleh keluarga ini tapi itu bukan hal yang buruk'batin Lan Hua licik.
"Hua'er jadi saat itu?"tanya Long Di Chen. Lan Hua melepas pelukan Ibunya dan menatap kakaknya dengan pandangan rumit.
'Permainan sebenarnya akan dimulai'batin Lan Hua dengan tawa jahat.
"Ge..aku tidak akan menyangkalnya"ucap Lan Hua sambil menundukkan kepala. Sedang Long Di Chen yang mendengar jawaban Lan Hua kaget.
"Tapi bagaimana bisa!?"
"Apa yang sebenarnya terjadi Chen'er"tanya Rong Yue pada putranya.
"Ibu masih ingat ketika aku menjalani pelatihan pertamaku di hutan kegelapan. Ketika kembali aku mengalami luka yang parah dan membuatkan tidak sadar selama beberapa hari. Saat itu aku hanya bilang jika aku diserang oleh pembunuh bayaran dan akhirnya aku bisa lolos dari mereka namun sebenarnya ada seorang yang menolongku. Dia membunuh para pembunuh itu saat itu, jika dia tidak datang mungkin aku sudah mati. Dia memakai topeng tapi aku masih bisa tahu jika dia seorang gadis dan orang itu..."
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-BORN of The Hell's Queen(END)
FantasyDia adalah Ratu sebuah alam yang kejam dan licik, semua orang memuja kecantikan dan kekuatannya namun karena pengkhianatan dari orang terpecaya dia harus mati dan akhirnya bereinkarnasi kedalam tubuh seorang gadis kecil namun sebagai ganti jiwanya...