Di tengah malah yang gelap dan sunyi, Lan Hua duduk termenung dengan ditemani cahaya bulan purnama. Wajah cantiknya yang diterpa sinar lembut cahaya bulan terlihat semakin menakjubkan dan jika ada yang melihat mereka akan benar-benar terbius dengan keindahannya.
"Master"
Suara itu memecah keheningan disekitar Lan Hua, dia melirik empat orang yang sedang berlutut disampingnya. Bisa ditebak mereka adalah Bai Yi, Hong Yi, Du Yi, dan Lou Yi yang kembali dari tugas yang diberikan Lan Hua.
"Apa yang kalian ketahui"ucap Lan Hua setelah mengijinkan mereka bangkit.
"Bai Lin ini agak aneh Master. Dia tiba-tiba muncul di Star Light Sekte dan menjadi pemimpin tertinggi tanpa ada yang curiga seakan semuanya bukan hal yang tidak biasa. Dan yang paling tidak bisa dimengerti adalah dia tidak memiliki identitas dan asal usul yang jelas. Karena hal ini kami juga telah menyelidikinya namun hasilnya juga nihil Master"jelas Bai Yi sambil menundukkan kepalanya, dia merasa tidak berguna karena tidak berhasil melakukan tugas yang diberikan Master nya dengan baik, dan bukan hanya dia yang lainpun juga ikut menundukkan kepala karena merasakan hal yang sama.
"Bagaimana dengan pemimpin sekte yang terdahulu"Lan Hua melirik keempat bawahannya itu.
"Setelah menyerahkan posisinya pada Bai Lin, dia meninggalkan Sekte tapi dari informasi yang diterima dia mati terbunuh tepat setelah dia menyerahkan posisinya pada Bai Lin"jelas Lou Yi. Lan Hua yang mendengarkan informasi ini merasa aneh. Dilihat dari orangnya Bai Lin tidak terlihat seperti orang yang haus akan kekuasaan apalagi setelah mendengar percakapan Bai Lin dan orang-orang nya di kedai teh saat itu kecuali jika.
"Kalian mengatakan jika Bai Lin muncul secara tiba-tiba bukan?lalu apakah dia muncul seorang diri atau dia membawa seseorang bersamanya?"tanya Lan Hua pada mereka berempat.
"Benar Master, Bai Lin memang tidak muncul seorang diri dia membawa beberapa orang bersamanya dan orang-orang ini tidak biasa, mereka ahli di masing-masing bidang entah obat, racun, senjata, dan sihir"orang yang menjawab adalah Hong Yi.
"Benar-benar menarik"gumam Lan Hua.
Du Yi yang sejak tadi terdiam secara perlahan mengeluarkan sesuatu dari balik jubahnya dan hal ini menarik perhatian semua orang di ruangan tersebut.
"Master , bawahan ini secara tidak sengaja menemukan ini dibalik ruang rahasia tempat dimana Bai Lin tinggal, bawahan ini tidak tahu apa itu namun sepertinya ini adalah benda yang penting dilihat dari banyaknya susunan array yang melindungi benda ini"ucap Du Yi sambil menyerahkan sebuah gulungan perkamen yang terlihat sangat tua.
"Kemampuan mu memang tidak bisa diremehkan ya Du Yi bahkan mampu menyusup ketempat seperti itu tanpa ada yang menyadari"ucap Lan Hua sambil membuka gulungan perkamen itu.
"Ini.."
Gulungan perkamen itu berisi sebuah tulisan kuno dan potret seorang gadis. Dan hal yang paling mengejutkan adalah gadis di dalam potret itu memiliki wajah yang mirip dengan dirinya.
"Master apakah ada masalah"Bai Yi yang melihat sikap Lan Hua setelah melihat perkamen itu bertanya dengan ragu-ragu karena tidak biasanya Master kehilangan ketenangannya ketika menghadapi sesuatu.
"Kalian lihat saja sendiri"ucap Lan Hua sambil meletakkan perkamen itu di meja. Mereka berempat yang melihat isi perkamen juga terkejut.
"Master ini.."seru Lou Yi dan Bai Yi bersamaan sedangkan tanggapan Hong Yi dan Du Yi mereka mengeryitkan alisnya.
"Master apakah perlu bawahan ini menyelidikinya lagi"ucap Du Yi sambil menatap Lan Hua yang saat ini memandang keluar halaman.
"Tidak perlu jika tebakanku tidak salah orang-orang ini akan segera menemui ku lagipula aku tidak merasa mereka akan menyakitiku. Aku hanya akan menunggu apa tujuan mereka"ucap Lan Hua santai.
"Master tapi apa maksud tulisan ini"tanya Bai Yi yang tidak mengetahui arti di balik tulisan dibawah potret tersebut.
"Itu adalah kutukan kuno dan kalian tidak perlu tahu apa artinya karena itu berbahaya untuk kalian ketahui ataupun kalian ucapkan"jelas Lan Hua sambil melirik gulungan perkamen yang tergeletak di meja.
"Baik Master"ucap mereka bersamaan.
"Kalian bisa pergi"usir Lan Hua pada keempat bawahannya. Setelah menerima perintah mereka tiba-tiba menghilang seakan tidak pernah muncul di tempat.
Lan Hua menyimpan gulungan perkamen itu agar tidak ada orang yang tahu setelahnya dia berdiri dan menuju jendela yang tidak tertutup, memandang langit yang dihiasi kemerlip bintang dan cahaya lembut bulan.
"Siapa gadis dipotret itu dan mengapa wajahnya mirip denganku. Dan mengapa ada kutukan kuno di potret itu. Ck hal ini cukup menarik"senyum sinis muncul di bibir Lan Hua. Setelah mengatakan itu di menutup jendela dan pergi tidur karena besok hari dia akan pergi menemui seseorang.
Di sebuah ruang rahasia terlihat beberapa orang memiliki wajah kusut dan menatap ke sebuah sudut ruangan.
"Apakah kalian yakin tidak ada yang diam-diam masuk kedalam ruangan ini"tanya sebuah suara yang terdengar dingin tersebut.
"Kami yakin tidak ada Tuan"
"Lalu kalian jelaskan bagaimana benda itu bisa menghilang"ucap suara itu semakin dingin.
"Tuan..ini kami juga tidak yakin"ucap salah satu dari mereka ragu.
"Pergi terima hukuman kalian"perintah suara itu.
"Baik Tuan"
Ruangan itu sekarang hanya menyisakan beberapa orang dan suasana mencekam masih menyelimuti ruangan tersebut. Hawa mencekam ini berasal dari pemuda yang duduk di kursinya.
"Tuan Muda orang yang bisa mencuri benda itu bukan orang biasa apalagi sampai penjaga sampai tidak bisa mengetahui keberadaannya"
"Kau benar Zhou Ren, apalagi orang ini mampu melepas susunan array yang sudah aku buat"terdengar helaan napas dari orang yang dipanggil Zhou Ren Tuan Muda.
"Sangat sedikit orang yang mampu mematahkan susunan array, orang ini tidak bisa diremehkan. Namun mengapa orang ini memilih mengambil benda itu Tuan Muda"ucap Zhou Ren.
"Aku juga tidak tahu apa tujuannya. Zhou Ren selidiki siapa orang yang telah mengambilnya benda ini tidak boleh jatuh ke tangan yang salah. Ingat selidiki secara diam-diam dan jangan sampai yang lain tahu"ucap Tuan Muda tersebut.
"Baik Tuan Muda. Maaf Tuan Muda jika lancang tapi ada hal yang ingin saya tanyakan sejak dulu pada Tuan Muda"Ucap Zhou Ren.
"Apa itu Zhou Ren?"
"Sebenarnya benda itu berisi apa hingga Tuan Muda memperlakukan benda itu layaknya harta. Maaf jika saya telah lancang Tuan Muda"ucap Zhou Ren sambil menundukkan kepala sedangkan yang dipanggil Tuan Muda terdiam dengan tatapan mata menerawang seakan mengingat suatu hal.
"Wajar jika kau penasaran Zhou Ren, siapa yang tidak penasaran jika ada orang memperlakukan sebuah gulungan perkamen tua layaknya sebuah harta dengan menyembunyikannya dibalik banyaknya susunan array. Benda ini adalah sesuatu yang sangat penting bagiku. Dan benda ini tidak bisa hilang karena benda ini satu-satunya hal yang mampu mengingatkanku akan sebuah dosa besar yang sudah aku lakukan pada seseorang yang paling berharga dalam hidupku"suara yang dipanggil Tuan Muda itu begitu sengau dan terdengar sangat lirih. Seakan dia sedang menahan sebuah perasaan penyesalan dan kesedihan dalam suaranya.
"Tuan Muda.."Zhou Ren ingin bertanya lagi namun melihat ekspresi Tuan Mudanya dia ragu.
"Tidak perlu ragu Zhou Ren, katakan apa yang ingin kau ketahui"
"Apakah ada hubungannya dengan Nona Muda, Tuan?"tanya Zhou Ren.
"Kau benar Zhou Ren, ini memang ada hubungannya. Karena dia adalah orang selama ini telah aku tunggu kehadirannya, orang yang mampu menghapus belenggu kutukan dalam kehidupanku yang tidak pernah berakhir ini"ucap Tuan Muda tersebut.
"Apakah Belenggu Kutukan yang Tuan maksud adalah..."
"Yah Belenggu Kutukan Keabadian ini"ucap Tuan Muda itu miris.
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-BORN of The Hell's Queen(END)
FantasyDia adalah Ratu sebuah alam yang kejam dan licik, semua orang memuja kecantikan dan kekuatannya namun karena pengkhianatan dari orang terpecaya dia harus mati dan akhirnya bereinkarnasi kedalam tubuh seorang gadis kecil namun sebagai ganti jiwanya...