8

7.7K 559 6
                                    

For Informatian:
Gege= Kakak Laki-laki
Jiejie= Kakak Perempuan

Kalau masih ada yang bingung karena akan ada bagian dimana tokoh menggunakan kata itu.

°°°

"Tuan sebenarnya tubuh Nona baik-baik saja. Hanya saja saya menduga pingsan nona ini ada kaitannya dengan jiwa Nona muda sendiri. Untuk masalah jiwa saya tidak bisa membantu apapun karena itu bukan bagian dari keahlian saya. Tapi seharusnya itu tidak akan membahayakan Nona karena Nona lahir dengan akar spiritual abadi."ucap Fu Jing sambil menundukkan kepalanya. Dia merasa bersalah karena tidak dapat membantu Tuannya untuk menyembuhkan putri kecilnya yang sedang sakit.

Mendengar yang dikatakan oleh tabib Fu Jing mereka cukup tenang. Namun untuk berjaga jaga Long Fei Ye memerintahkan Fu Jing meresepkan obat agar tubuh putrinya cepat pulih seperti sedia kala.

"Yue.. Biarkan Hua'er istirahat dengan tenang lebih baik kita kembali."ucap Long Fei Ye pada Rong Yue.

"Tapi aku ingin menjaga Hua'er."ucap Rong Yue sedih.

"Lihat kau ingin menjaga Hua'er dengan keadaanmu yang begitu lelah seperti ini bagaimana ketika Hua'er bangun kau malah sakit bukankah Hua'er akan sedih melihatnya."ucap Long Fei Ye membujuk Rong Yue.

"Kau benar Fei Ye."ucap Rong Yue walaupun dengan sedikit tidak rela. Mereka akhirnya kembali ke kediaman mereka. Tak lama setelah mereka meninggalkan ruangan Long Di Chen muncul di ruangan Lan Hua. Perlahan dia mendekati tempat tidur dan melihat Lan Hua yang tidak sadarkan diri dengan wajah pucat. Melihat keadaan Lan Hua membuat dirinya sedih. Tanpa sadar dia menundukkan tubuhnya dan mencium kening Lan Hua dengan lembut.

"Cepatlah sembuh Hua'er. Biarkan gege menebus semua pengabaian gege padamu waktu dulu."ucap Long Di Chen lembut. Setelah mengatakan itu Long Di Chen bangkit dan meninggalkan ruangan Lan Hua.

Disisi lain Lan Hua yang pingsan bangun ditempat asing , tempat ini begitu gelap dan sunyi.

'Tempat apa ini..kenapa aku bisa berada disini'

Tidak ada yang bisa dilihat oleh Lan Hua karena tempat ini begitu gelap , dia hanya diam berdiri disana dan menunggu, tidak lama kemudian muncul sebuah cahaya dari depan yang membuat Lan Hua tanpa sadar maju untuk mendekati cahaya tersebut.

Setelah itu semua menjadi sangat terang menyebabkan Lan Hua harus menutup matanya. Setelah membuka mata pandangan Lan Hua dikejutkan dengan pemandangan yang ada dihadapannya.

'Tempat ini bukankah ..'

Sebelum selesai mengatakan apa yang ada di pikiran nya Lan Hua mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia melihat seorang gadis kecil yang begitu cantik dan lucu berlari mengejar kupu-kupu diantara mekarnya bunga.

"Lan'er jangan berlari seperti itu kau bisa jatuh."ucap seorang perempuan dewasa. Dia begitu cantik dan mempesona walaupun sedang menegur gadis kecil tersebut suara begitu lembut dan matanya penuh dengan kekhawatiran .

"Aku tidak akan jatuh hanya karena berlari kakak."suara itu begitu lucu dan manis. Setelah mengatakan itu tiba-tiba dia tersandung akar pohon dan jatuh dengan tengkurap melukai telapak tangan dan lutut putihnya.

"Lan'er!!"teriak wanita dewasa itu sambil berlari mendekati gadis kecil yang jatuh itu.

"Huhuhu...hiks kakak sakit..berdarah"tangis gadis kecil itu pada wanita dewasa yang merupakan kakaknya.

"Lan'er ..bukankah kakak sudah bilang jangan berlari. lihat begini jadinya jika kau keras kepala dan tidak mendengar apa yang kakak katakan." tegur wanita dewasa pada adik kecilnya. Gadis kecil yang ditegur itu menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Kakak maafkan Lan'er hiks .. Lan'er tidak akan nakal lagi hiks jangan marah pada Lan'er."ucap gadis kecil itu dengan manis. Sedangkan Wanita dewasa itu sebenarnya tidak tega menegur adik kecilnya yang begitu lucu.

"Baik..tapi jangan diulangi lagi Kakak tidak suka apa Lan'er mengerti .."ucap wanita dewasa dengan begitu lembut.

"Mengerti..Lan'er mengerti."ucap gadis kecil itu sambil tersenyum sangat manis pada Kakaknya. Melihat senyum manis adiknya membuat hati wanita itu begitu senang.

"Ayoo..kakak akan mengobati luka Lan'er supaya tidak sakit."ucap wanita tersebut sambil mengangkat gadis kecil itu pergi dari sana.

"Baik kakak.."suara gadis kecil itu begitu ceria.

'Kakak ..'lirih Lan Hua.

Pandangan Lan Hua berubah saat ini dia berada di sebuah istana yang begitu cantik dan megah. Namun setelah melihat ini tubuh Lan Hua bergetar hebat matanya menjadi merah karena menangis.

'Tidak!!..tidak!! tempat ini!!'

BRUAKK...

CRANGG..

CRASHH..

Tak lama suara pedang saling menghantam dan bau darah yang begitu kental tercium di udara. Dari depan Lan Hua dapat melihat banyak orang saling bertarung. Mayat dan darah ada dimana-mana namun fokus Lan Hua tidak disana. Diatas singgasana dia melihat seorang wanita yang melindungi gadis kecil yang menangis di dekapannya berusaha menenangkan dan menghibur gadis kecil itu agar tidak takut.

"Lan'er hsstt jangan takut kakak ada disini semua akan segera berakhir."hibur wanita itu pada adiknya.

"Hiks kakak Lan'er takut hiks."tangis gadis kecil Itu.

"Jangan takut kakak ada disini."ucap wanita itu sambil mengelus pipi cubby adiknya. Namun tidak lama setelah mengucapkan kalimat itu puluhan anak panah meluncur menembaki tubuh mereka. Untuk melindungi adiknya dia membiarkan puluhan anak panah itu menembus punggung tubuhnya. Darah keluar dari mulutnya melihat itu gadis kecil tersebut takut dan memeluk kakaknya.

"KAKAK!!!tidak jangan tinggalkan Lan'er kakak"teriak dan tangis gadis kecil itu dengan penuh air mata.

'TIDAKK !!!'jerit Lan Hua yg saat itu menyaksikannya.

"Lan'er ...jangan menangis kakak tidak suka adik kecil kakak menangis...dan Maafkan kakak tidak bisa melihat dirimu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, waktu kakak hanya sampai disini. Berjanjilah satu hal pada kakak tetaplah hidup."ucap wanita itu penuh perjuangan melawan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Hiks..hiks Lan'er berjanji pada kakak."kata gadis kecil itu sedih.

"Bagus.."akhirnya wanita itu tersenyum sekaligus membelai wajah adik nya untuk terakhir kali dan seketika tangan itu terjatuh lemah. Wanita itu akhirnya menutup mata selama-lamanya.
Melihat itu tangan gadis kecil itu gemetar.

"TIDAK!!KAKAK!!bangun jangan tinggalkan Lan'er sendirian hiks Kakak!!buka matamu hiks Kakak!!" tangisan gadis kecil itu begitu pedih dan menyanyat hati bagi mereka yang mendengarkan.

Tiba-tiba tatapan gadis kecil itu berubah menjadi begitu ganas, kejam, dan brutal . Bola matanya yang dulu berwarna hitam merubah menjadi merah darah.

"Jika kakakku mati untuk apa kalian semua hidup"suara itu membuat orang dibawah singgasana menghentikan pertarungan, mereka menatap mata gadis kecil itu ketakutan.

Langit tiba-tiba diselimuti awan gelap, suara guntur begitu memekakan telinga, dan tanah bergoncang hebat.

"Hancurkan"

DUARRR

Setelah itu ledakan yang begitu kuat menghancurkan segalanya. Dan mulai saat itu juga semua yang ada di kehidupan gadis kecil itu berubah.

Begitu Lan Hua mendengar ledakan pandangannya menjadi hitam dan dia kembali dimana dia pertama kali muncul.

Next.....

RE-BORN of The Hell's Queen(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang