Part 7

19.3K 884 9
                                    

WARNING : Part ini dibatasi untuk usia 18+. Buat yang masih dibawah umur, diskip dulu, yaa.. ada scene seremnya. Takut gak kuwaaaaaatt !! 😁😁😁

Happy reading

***

Di waktu yang sama, hari itu di kediaman Darmawan sedang dilaksanakan syukuran aqiqah putera kedua Harris dan Nirmala, yang diberi nama Ahmad Raydan Maulana Darmawan. Seluruh keluarga besar dan besan-besan Mama Endah turut hadir, menyumbang doa. Tidak terkecuali keluarga Nirmala, jauh-jauh datang dari Bogor.

Lantai satu dan pekarangan yang dipayungi tenda sudah mulai disesaki para tetangga dan tetamu undangan. Kecuali Herdy dan Nisma yang masih mengunci diri di kamar. Stop berpikir yang aneh-aneh. Mereka hanya sedang mempersiapkan diri, sebelum turun. Rencananya, acara baru akan dimulai ba'da ashar. Herdy mengambil setengah jam untuk istirahat, dan setengah jam untuk mandi, bersih-bersih.

"Siap ?" Herdy mengulurkan tangan pada Nisma yang tampak gelisah, duduk sambil meremat jari jemari nya.

Nisma menutup mulut, namun dari pancaran matanya, Herdy tahu bahwa wanita itu sedang gugup setengah mati. Untuk itu Herdy mengambil langkah lebih dulu, menggenggam tangan Nisma yang terasa dingin di tanganya.

"Relax. Baca bismallah"

Sejenak Nisma memejamkan mata, mengusir bayang buruk tentang masalalu, dan menanamkan keyakinan baru bahwa yang dilakukannya saat ini sudah benar, ia niatkan ini karena Allah.

"Bismillahirrahmaanirrahiim" bersama dengan terlafaznya kalimat Allah, mata Nisma terbuka. Segala keraguan lenyap, digantikan oleh semangat yang baru untuk memulai lembaran yang baru. "Siap. Ayo keluar"

Nisma membalas genggaman tangan Herdy, lalu keduanya turun sambil tak lupa menebar senyum ramah. Bahkan mereka masih di pertengahan anak tangga, saat berpasang-pasang mata tertuju padanya. Mereka tak ayalnya seperti sepasang pengantin yang menjadi pusat perhatian. Ditambah dengan kostum yang mereka kenakan, berwarna selaras. Biru.

"Masya Allah, anak Mama cantik banget" Suara pertama yang menyambut Nisma berasal dari Mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masya Allah, anak Mama cantik banget" Suara pertama yang menyambut Nisma berasal dari Mama. Mama mencium pipi Nisma, kanan dan kiri.

Disusul Nirmala, melakukan hal serupa. "Istiqamah ya, Teh"

Lalu Nevi "Jangan dicopot lagi kerudungnya. Sekarang udah dewasa, bukan remaja labil lagi" guraunya.

Kanaya juga "Selamat ya, Nis. Nanti Mbak kirim jilbab lain sebagai hadiah"

Terkhusus Ibu Erni, ibu kandung Nisma itu tak mengatakan apa-apa, hanya memeluk Nisma terlampau erat, sambil menghujani dengan air mata. Namun dalam diamnya, Nisma seakan mendengar jutaan syukur dan doa yang terpanjat kepada Sang Khalik, atas kebahagiaan yang tak mampu terhitung oleh rentetan angka.

Jodoh Pengganti (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang