Part 5

19.5K 916 17
                                    

Diriwayatkan oleh Abu Daud rahimahullah, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda "ketika suami pulang ke rumah, kemudian sang istri menyambut dengan senyuman dan bersegera mengulurkan tangannya, maka dosa mereka akan berguguran sebelum tangan mereka dilepas"

Lantas seperti apa cara yang tepat menyambut suami pulang, agar suami merasa senang dan semakin menumbuhkan cinta di dalam rumah tangga ? Mungkin bisa dimulai dengan cara-cara berikut :

1) Mandi, berhias, dan memakai wewangian.
2) Tersenyum
3) Menyalami, mencium suami
4) Membuatkan minuman
5) Menghibur dengan candaan positif
6) Membiarkan suami beristirahat

***

Jarum jam telah menunjuk angka delapan malam. Waktu yang tepat untuk bersantai, sekadar menonton atau rebahan sambil berselancar di dunia maya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang gad-.. lupakan ! Untuk seorang wanita yang kini tengah duduk di depan tualet sambil merapikan rambutnya yang tergerai. Untuk wanita berusia 22 tahun, ia tentu tahu cara merias diri agar terlihat anggun, namun tidak terkesan norak. Wajahnya yang memang cantik sejak lahir, hanya disapu bedak tipis, bibirnya yang berwarna merah alami, dipoles lipgloss agar tampak berkilau. Tak lupa ia menyemprotkan sedikit parfum ke area leher dan pergelangan, dan terakhir adalah... menarik napas.

Jujur ini adalah kali pertama ia melakukan itu, menyambut kepulangan suami. Demi Tuhan ia sangat gugup.

"Rileks, rileks, rileks" Wanita itu --Nisma-- terus merapalkan mantra sambil mengusap-usap dadanya. Cukup lama sampai akhirnya debaran jantungnya kembali normal.

Poin satu, chek.

Nisma menghela napas, lega, menoleh pada jam yang tergantung di dinding, mengapa rasanya jarum jam itu bergerak sangat lambat.

"Oke, sabar" hiburnya pada diri sendiri.

Selagi menunggu, Nisma kembali mengingat tips-tips yang telah ia pelajari ; mengenai cara menyenangkan suami yang baru pulang dari pekerjaan. Butuh keberanian, dan menepikan rasa malu, meskipun kepada suami sendiri. Apalagi Nisma adalah pemula. Nisma hanya berharap semoga Herdy tidak menganggap dirinya konyol.

Terhitung sudah empat hari, Herdy mengudara, dan selama itu pula Nisma mempersiapkan diri untuk kejutan malam ini.

Sebuah kertas terselip di laci, menarik perhatian Nisma. Diambilnya kertas itu, kening Nisma mengerut, bingung.

Undangan.

AZIZAH KHUMAIRAH
&
FACHRUL RAZI ABDULLAH

Azizah. Nama itu terasa familiar. Dimana Nisma pernah mendengar nama itu ?


Belum sempat mengingat, Nisma diinterupsi oleh suara mobil yang memasuki halaman. Dicampakannya undangan itu, langkah Nisma bergerak cepat menuju cendela yang mengarah langsung ke pekarangan rumah. Benar, itu mobil Herdy.

Yash, Pak suami akhirnya pulang.

Nisma berlari menuruni tangga, hendak membukakan pintu. Ia ingin menjadi yang pertama menyambut kepulangan Herdy.

Di ruang tengah, terlihat Mama yang sedang menonton acara berita, sambil dipijiti oleh si bungsu, Harris. Pria itu langsung menunduk begitu Nisma lewat di depannya.

"Mau kemana, Nis ?" Tegur Mama.

"Nyambut Aa" jawab Nisma, riang.

"Dasar pengantin" ejek Mama yang ditanggapi cengiran oleh wanita itu sambil berlalu.

Ketukan pertama terdengar "Assalamu-.." pintu terbuka, dan Herdy tertegun "...'alaikum"

Jodoh Pengganti (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang