Wanita itu terduduk sambil memeluk lutut, isak samar terdengar memanggil nama Herdy.
"Nisma"
Sang pemilik nama mengangkat kepala, seraya melempar senyum rapuh. Wajahnya sangat pucat seperti tak dialiri darah. "Aa.." Nisma bangkit, kemudian terjatuh. Namun anehnya Herdy seakan tak tergerak menghampiri untuk menopang tubuh itu.
"Aa.." Nisma merintih, memohon.
Dan sekali lagi Herdy bergeming. Lalu ia melihat tubuh Nisma bergerak menjauh seperti tersedot mesin waktu.
"Nisma" Herdy berlari mengitari tempat yang terasa asing, mencari jejak Nisma. Tempat itu serupa taman yang diselimuti kabut awan, dan dikelilingi pepohonan tinggi. Dimana dia ? Dimana Herdy ? Dan kemana Nisma ?
"Mas Herdy tersesat" tiba-tiba suara seseorang menyentaknya dari belakang. Herdy berbalik dan terbelalak.
Itu Mama. Mama berdiri di hadapan Herdy, mengenakan gamis putih dan tubuh dihinggapi cahaya.
"Mama" Herdy memanggil lirih. Kesakitan dan kerinduan memuncak begitu nertanya kembali bersua dengan sosok malaikat tak bersayap itu.
"Mas Herdy jangan cari-cari Mama lagi. Mama sudah berada di tempat yang tepat" tangan Mama terulur mengusap kepala Herdy. "Mas harus pulang, karena Nisma sedang nungguin Mas. Kasihan"
Setetes air jatuh dari sudut mata Herdy, menahan sesak akibat pergolakan batin "Aku ikut Mama saja"
Cepat Mama menggeleng "Jangan. Tempat Mas bukan disini. Nanti kalau sudah saatnya, kita akan berkumpul lagi"
"Apa Mama bahagia tinggal disini ?"
Senyum Mama menghiasi wajahnya yang bersih berseri "Mama sangat bahagia. Disini Mama bisa ketemu Papa"
Mengerti, Herdy mengangguk sambil menangkup tangan Mama yang bertengger di pipinya "Aku sayang sama Mama"
"Mama juga sayang Mas Herdy. Pulang ya, Mas. Jangan sampai menyesal dua kali" Setelah mengatakan itu, perlahan bayangan Mama memudar, semakin menipis lalu lenyap dari jarak pandang Herdy.
***
Jangan sampai menyesal dua kali.
Herdy tersentak, membuka mata. Kalimat itu terus berputar seperti rekaman kaset di telinga Herdy. Memindai sekeliling ; tidak ada taman atau pepohonan tinggi. Yang tampak hanya ruangan berupa kamar, masih sama seperti sebelum ia menutup mata.
"Astaghfirullah" Herdy beristighfar seraya mengusap wajah. Mama baru saja menemuinya lewat mimpi. Padahal Herdy tidak benar-benar tidur, dia bahkan kesulitan tidur akhir-akhir ini. Lihat saja lingkar gelap matanya, sangat mengerikan.
Mulanya Herdy mengerjakan qiyamul lail, karena tak kunjung mengantuk. Lalu saat tengah berdzikir, Herdy ketiduran, dan disanalah ia bertemu Mama.
Jangan sampai menyesal dua kali. Apa maksudnya itu ?
Seperti Mama tahu jika Herdy sedang berkonflik dengan Nisma, sehingga Herdy memutuskan menjauh, dan memilih tinggal di hotel sementara. Sungguh, Herdy tidak membenci Nisma. Hanya saja melihat Nisma, membuat Herdy kembali teringat Mama dan penyesalannya. Itu juga yang membuat Herdy sangat tersiksa.
Namun pesan Mama dalam mimpinya yang meminta Herdy pulang, menegaskan bahwa Mama tidak setuju dengan cara Herdy menyikapi masalah. Mama mengingatkan ; jika sewaktu-waktu Nisma juga bisa pergi, dan penyesalan itu akan kembali terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pengganti (✔)
Spiritüel(Start : 14 Juli 2019) (Finish : 06 Maret 2020) "Barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka" (Qs ath-thalaaq [65] 2-3) Herdy Fajar Darmawan baru...