Setelah dira sudah dicek oleh dokter,dira boleh dipersilahkan pulang,dan dirawat jalan,sebenernya dokter tidak menganjurkan untuk dira pulang,tetapi dira harus mengikuti pelajaran,harus mengikuti kegiatan disekolah mengingat lomba sekolah segera dimulai,dan akhirnya dokter menyarankan untuk rawat jalan,dan selalu control rutin
Dan kini tante dan dira sudah berada dirumah,sekitar pukul jam 8 malam,hari ini begitu sunyi,mengingat bahwa malam ini,hujan telah turun begitu derasnya dan sunyi pun datang ketika hujan menghilang,
"Dir,kamu kok ga pernah bilang ketante soal penyakit kamu,"tanya tante yg kini mereka berada diruang tengah,dengan wajah serius,posisi duduk yg tegak,
"Bukan dira tidak mau bilang,tapi dira tunggu waktu yg pas saja tan,dira ga mau tante khawatir,"jelas dira,yg memegang tangan tante,berharap tante ngerti apa yg dia maksud
"Dir,denger ya,kamu udh tante anggep anak tante sendiri,bukan keponakan tante lagi,kamu adalah salah satu orang terpenting dalam hidup tante,apapun itu,cerita ketante dir,tante tau,kamu kehilangan semuanya,tapi tante disini dir,tante disini untuk kamu,kamu bisa ngeluapin semua rasa sakit ke tante,bisa ceritain ada apa dengan hatikamu,ada apa dengan air mata yg setiapmalam jatuh,tante selalu ada buat kamu dir,jangan pernah anggep kamu sendiri ya sayang,"jelas tante panjang lebar,dengan membalas pegangan dira,dan mengenggam begitu kuat,air mata yg jatuh,dan wajah yg begitu berharap agar dira yakin dengan semua perkataaan tante.
Dira tertunduk,air matanya jatuh tanpa disadari,kata kata tante yg begitu nusuk kehati,mengingatkan kembali,menyadarkan kembali,dihidup dia ternyata masih ada orang yg sepeduli ini sama dia,dira tidak tahu harus berkata apalagi,selain air mata yg berbicara
"Tante akan lakuin apapun itu,supaya kamu sembuh,asalkan kamu sehatlagi,asalkan kamu bahagia lagi,tante akan lakuin apapun itu caranya,"ucap tante menyakinkan dira
"Makasih tan,makasih banget,aku terima kok tan diberi penyakit seperti ini,aku bersyukur kok,dengan begini mungkin aku akan cepat pergi,atau pun aku bakal cepat ngubur rasa sakitini,sama jiwa dan fisik ini,tapi tante tenang kok,aku akan usaha untuk tetap hidup,semangat,dan selaluu tersenyum,tante jangan khawatir ya,"dira yg berkata dengan suara yg bergetar,air mata yg deras,dan tubuh yg gemetar,tante langsung menangkap dira kepelukan nya,berharap dira merasakan kehangatan kasih sayang,yg selama ini hilang dari hidupnya
"Yaudh deh tan,kok sedih sedih,diraa istirahat dulu ya,besok mau nyanyi soalnya ni,"dira melepaskan pelukannya,dan berjalan menuju lantai 2 kamar nya
Tante hanya tersenyum,melihat dira yg berlari menaiki tangga dengan begitu lucu,seolah olah tidak terjadi apa apa padanya"inget dir,kamu punya kanker,kamu punya kanker,plis,jangan sok kuat dir,tante ga kuat liatnya,"batin tante,tante menundukkan kepalanya,dan menjatuhkan air mata yang paling2 dalam."Hadeh yaampun,capek banget deh hari ini,padalan aku cuman tidur aja dari tadi,tapi capeknya gini amat,"ucap dira yg langsung merebahkan badannya ketempat tidur,dan menatap dinding langit langit kamar dengan lekat,yg dipenuhi dengan stiker stiker bintang,tampak seperti langit malam,ketika kegelapan datang
Sampe akhirnya dira tertidur dengan pakain rumah sakit yg masih terlekat ditubuh diraa,tampak seperti sangat kelelahan dengan hari hari yang dia lewatiMentari pun telah tiba,sinar sinarnya masuk melewati sela sela jendela kaca,menandakan untuk waktunya bangun dari mimpinya,setelah alaram berbunyi,dira langsung bangun,dan mengikat rambutnya kucir kuda,langsung membereskan tempat tidurnya,dan langsung bergegas ke kamar mandi dengan cepatnya,dira tidak ingin terlambat di hari ini,karna hari ini,hari dimana dira harus tampil semaksimal mungkin.15 menit pun berlalu,dira sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dengan rambut sebahu digeraikan begitu saja,dengan menambahkan lipbalm dibibirnya tampak sangat begitu ceria,terkesan sangat sangat imut,"cantik banget si dir hehe,"batin dira dengan wajah yg sangat ceria,kini dia siap untuk melewati hari ini
Dirapun mengambil tasnya diatas ranjang,dan langsung turun kebawah,dira menurunkan tangga dengan sangat sangat buru,nampak dari lari lari kecil yg dia lakukan
"Yampun dira,pelan pelan,nanti jatuh,"ucap tante yg geleng geleng kepala melihat tingkah keponakannya itu
"Hehe,buru buru,dira ga makan ya tan,nanti dira makan disekolah aja,udh mau telat soalnya,"ucap dira dengan senyum khasnya dan langsung menyalim tantenya
"Assalamualaikummm,"tambah dira yg langsung lari keluar
"Waalaaikumusalam,hati hati dir,"teriak tante

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian
Teen Fiction"kamu mati atau kamu selamat itu ditangan kamu sendiri,tekan atau semuanya akan binasaaaaaaaa,semua yg kamu rasakan selama ini,akan berakhir hari ini juga,tekan sekarang ,"seseorang berkata dengan sangat lantang.