part 25 : gentjutsu

32 2 0
                                        

To : semesta
Terima kasih atas semua hujan dan senjanya, hari hari saya memang agak berat, namun hebat.

Semuanya sudah berkumpul dirumah sakit husada pagi ini. Pasalnya tepat dihari ini dan dipagi ini penentuan sembuh atau enggaknya Dira tergantung dari operasi yang akan dilakukan dipagi ini. Mereka menunggu Dira yang sedang melakukan operasi dengan wajah yang sangat cemas, berharap Seorang Aldira natasya sembuh total akan penyakit mematikan itu.
" udah lah ga, santai pasti Dira sembuh kok." Fatih berusaha menenangkan Arga yang sangat cemas akan kondisi Dira itu. Pagi ini Fatih membawa seorang Alana avera untuk dikenalkannya kepada Dira.
"Gue belum kalau harus kehilangan Dira," Arga melihat lihat pintu ruangan operasi berharap Dokter segera keluar dari ruangan tersebut dan membawakan informasi gembira.

1 jam kemudian, operasi liver sudah selesai. Dokter keluar dari ruangan tersebut dan berkata " allhamdulilah berkat doa kalian semua, operasinya berjalan dengan sangat baik, kondisi Dira saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya."
Mereka pun lega mendengarkan kabar baik dari dokter tersebut. Wajah wajah bahagia terlihat dari raut raut wajah mereka.
" allhamdulilah, jadi boleh saya menjengguknya sekarang dok?" tanya papa.
" oh tentu pak silahkan," ucap dokter orka dengan senyuman.
Mereka pun masuk dan melihat kondisi Dira sudah tidak sepucat kemarin. Dira mengerjapkan matanya berkali kali, dan tampak aneh dengan pemandangan orang orang seramai ini, disitu ada Nadia, Arga, Fatih bersama cewek berkacamata, Mama, papa, Tante evi dan juga Azka.
" hai, udah ga sakit lagikan?" Arga menyapa Dira dengan menyulam senyuman. Dira hanya membalas dengan senyuman tanda bahagia.
Dira melihat ke arah Mama dan papa, tampak wajah haru dicampur penyeselan yang mendalam, Dira tau sesalah salahnya mereka, mereka adalah orang tua dari dia, biarkan masalalu jadi pengalaman dan kenangan. Masa depan adalah perjuangan dan kemantepan. Dan sekarang Dira sudah memantepkan hatinya untuk mengubur rasa sakit hati nya Dira kepada orang tuanya.
" mau gimana pun mereka tetap orang tua aku, sesalah salahnya mereka, mereka pernah jadi orang yang paling aku sayang, dan mungkin untuk saat ini mereka masih menjadi salah satu orang itu." batin Dira.
"Ma pa, maafin Dira ya." Dira menoleh ka arah mama sebuah air mata jatuh dari pipi Dira.
Mama langsung mendekap Dira kedalam pelukannya,  Dira yang sudah lama tidak menyebut panggilan ' Mama' kepada dirinya.
" Mama yang minta maaf sayang, ga seharusnya mama bersifat pilih kasih, ga seharusnya mama nyalahin kamu sepenuhnya atas kejadian itu, dan mama minta maaf sudah ngerusak hari hari kamu, sudah mematahkan hati kamu berulang ulang. Seandainya ada cara untuk mama bisa menebus semua kesalahan mama kepada kamu apapun itu mama pasti lakuin." Sedangkan Dira hanya membalas pelukan mama dengan erat. "Akhirnya rindu ini terpenuhi." Batin Dira.
Papa pun ikut meneteskan air mata ikut lega melihat kondisi ini." Akhirnya badai berlalu, semoga pelangi datang lagi di keluargaku," batin papa.
Tante ikut merasa bahagia atas momen tersebut. Akhirnya kebahagian datang setelah badai besar menimpa.

"Hai, nama aku Alana temannya Fatih," Alana mengulurkan tanganya kepada Dira. Dan Dira membalasnya dengan suka cita.
" lebih tepatnya someone gue Dir," tambah Fatih. Dira pun ber' oh ' ria sembari tersenyum lebar " akhirnya tih, semoga bahagia selalu ya," batin Dira.
" hah? Gimana mana." ucap Alana yang kaget akan pernyataan Fatih barusan.
"Emm terlalu cantik sih buat Fatih ini mah," Dira memperhatikan wajah Alana dan Fatih dengan memikir mikir cocok atau tidaknya.
" cocok lah udah Dir yang satu kakak mahasiswa yang satu mbak berkacamata hiyahiyah," ucap Arga dengan tertawa receh.
"Kaya pasangan ilmiah gitu ya gak ga, satu prosfesor satu lagi apaya ga ha-ha," Dira kompak dengan Arga untuk menggoda pasangan baru ini.
"Yailah, lo bedua masih anak esema tau apasih," Fatih menoyor kepala Arga yang dari tertawa terbahak bahak melihat kekakuan dari Fatih dan Alana.
"Anak esema aja pun, masih 0 kali soal percintaan ya gak tih he-he," kali ini Alana membalas ledekan dari Dira dan Arga.
"Iyalah masih remedial pun al ha-ha," Fatih dan Alana kali ini tertawa kekeh melihat wajah Dira dan Arga terdiam seketika.
" yaudah yaudah ngalah aja deh sama kakak dan mbak mbak mahasiswa jepang, nanti kenak genjutsu pulak hehe," ucap Dira dengan menahan tawa.
" hah iya parah ga tu kalau kenak genjutsu by Fatih," Fatih yang membanggakan dirinya dengan wajah yang dibuat buat yang membuat kekonyolan itu.
Pecah lah tertawa mereka diruangan itu.

KesendirianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang