part 18 : kamu lebih penting

36 2 0
                                    

Kini Dira dan Arga berada disebuah taman kota yang suasana paginya masih terasa.mereka duduk disebuah bangku panjang dekat bunga mawar yang warnanya begitu mencolok
"Kamu bahagia kali sama Fatih? Sampe segitunya."ucap Arga tanpa menoleh ke arah Dira.
"Namanya juga teman lama,udah lama ga jumpa wajar dong Ga kalau saling sapa,"jelas Dira yang melihat ekspresi Arga yang tampak wajah kesalnya.
"Aku tahu kok Fatih masih ada dihati kamu,Aku juga tahu Fatih masih kamu prioritaskan,tapi seharusnya kamu tau,kamu dulu sama kamu yang sekarang udah beda,kamu udah bareng aku dan harusnya kamu bisa jaga perasaan aku,"ucap Arga yang menaikan satu oktaf nada bicaranya
"Bukan malah sebaliknya Dir,"tambah Arga
"Aku kan udah pernah bilang ga,Fatih hanya bagian masa lalu aku ga lebih,semua yang kamu pikirkan tentang rasa aku ke dia itu,itu sama sekali ga bener,"Dira yang berusaha meyakinkan Arga,tampak suasana makin panas dengan kecemburuan ini.
"Mau sampe berapa kali sih aku bilang ke kamu,rasa aku ke dia itu udah beda,dan rasa aku itu cuman ke kamu,"Dira yang menurunkan nada bicaranya,berharap Arga mengerti
Arga menarik napas dan tersenyum
"Yaudh aku percaya kok,yaudah pulang yuk,udah abiskan ice creamnya?"tanya Arga
"Ngalah ga,Dira lebih penting dari ego mu sendiri,"batin Arga
"Plis deh ga,aku tau kamu nutupin sesuatu,tapi asal kamu tahu aja apa yang udah aku ucapin barusan itu bener bener dari hati aku,ga ada maksud buat ngebagi hati."wajah Dira kini benar benar memelas ,dia hanya ga ingin Arga mikir macam macam karena memang begitu adanya.
Sedangkan Arga hanya tersenyum kemudia meraih rambut panjang ceweknya yang tergerai,lalu memainkannya dengan lembut "iya aku percaya kok."
"Oiya aku ada sesuatu buat kamu lo,"Arga mengeluarkan kotak berwarna pink kotak kotak dengan dengan pita berwarna pink lebih gelap,sembari melambaikan kotak itu ke arah Dira.sudah ia duga,Dira ingin meraihnya karena penasaran dengan apa yang didalamnya.
"Eits."Arga yang menjauhkan kotak dan berhasil membuat Dira mengerang sebal."
"Yaampun Arga,tadi katanya buat aku sekali mau diambil malah diginiin,kan jadi penasaran."Dira mengerucutkan bibirnya.
"Iyaudh ni,"
Dira tampak bingung dengan kotak ini,pasalnya Dira pernah liat kotak ini,Dira tampak berpikir serius."dimana ya,ga asing banget ini mah,"batin dira
Dira pun membuka dengan mata mendelik sebuah kotak musik yang selama ini Dira inginkan "yampun Arga ini limited edition banget tau ga,udah lama banget aku ngincer ini,tapi ga dapat dapat,kok bisa sih?" Dira yang masih tidak menyangka tanpa mengalihkan matanya sedikitpun Dari benda itu,Arga hanya tersenyum bahagia akhirnya dia bisa membuat senyum selebar itu diwajah Dira.
"Terima kasihh Arga."Dira yang menjatuhkan tubuhnya kedalam pelukan Arga.
Membuat Arga terbelalak,namun tetap menyambut dekapan itu suka cita,melebarkan senyumannya dan mengelus rambut dira "aku sayang banget sama cewek yang satu ini,ga tau kenapa ya tuhan,"batin arga
"Yampun bidadari aku seneng banget nampaknya ni,"
"Seneng bangettt pun seneng banget,"ucap Dira yang sembari melepaskan dekapannya dan tersenyum kepada Arga dengan senyuman selebar mungkin.
"Yaudh pulang yuk,"ajak Arga dengan menarik tangan Dira
Dira hanya mengikuti tarikan Arga,dengan masih senyum senyum sendiri atas pemberian yang diberi Arga.
Arga pun mengantarkan Dira pulang kerumah sebelum Dira turun dari mobil."Ga,kalau Aku ga bales chat kamu itu berarti aku lagi tidur ya."ucap Dira dengan lembut,seketika Arga kaget dengan ucapan Dira,seperti mengkode sesuatu atau memberikan clue tetapi Arga sendiri tidak tahu apa maksudnya "lo kok gitu,kan nanti kalau kamu bangun bisa bales iyakan,"tanya Arga dengan wajah bingung
"Hehe iya juga iya,yaudah kamu pulang gih,"Dira yang melebarkan senyumannya
Arga pun melambaikan tangannya dan berkata"plis deh Dir jangan yang aneh aneh ya."ucap Arga didalam mobil karena melihat keanehan Dira atas ucapannya tadi.
"Iya sayang,"ucap Dira
Arga pun tersenyum dan meninggalkan area perkarangan rumah Dira,sedangkan Dira hanya menatap kepergian mobil Arga dari kejauhan dengan tatapan sendu.

"Assalamualaikum tante,"Dira membuka pintu langsung berjalan kekamar tanpa memedulikan keaadaan sekitar,Dira meembuka pintu kamar,berkaca atas dirinya sendiri,seketika wajah Dira menjadi pusat pasi ketika sudah menghapuskan lipbalm dari bibirnya
"Maafin aku ya tan,maafin aku ya ga,maafin akujuga ya dunia ,maafin aku atas kepalsuan ini aku hanya ga ingin melihat orang orang yang kusayang khawatir aja kok ga lebih,"umpat Dira
Dira pun tertunduk dan terduduk diatas kasur dan meminum sebuah obat untuk menghilangkan rasa sakit didadanya,"sakit banget ya tuhan,"batin dira wajah dira semakin pucat tangannya gemetar,dira berdiri berniat untuk meletakan air minum diatas meja sampin kasur Dira,tetapi belum sampai gelas air itu diatas meja 
Brukkkkk tubuh dira jatuh dan gelas yang ada ditangannya pecah berkeping,Dira tidak sadarkan diri tergeletak dilantai dengan beling beling kaca disekitar tubuhnya.

"Dira mana ya,kok tidak turun turun."gumam Tante
"Diraaaaaaa,dirrrr,"teriak tante dibawah yang sudah menyiapkan makan siang.
"Mana sih,kok ga nyaut nyaut sih." Tante pun keatas menuju kamar Dira untuk memanggil Dira yang dari tadi tidak terdengar suaranya "apa tidur kali iya,"ucap Tante menerka-nerka.
Tante pun membuka pintu kamar,"yaallah Dira! biii,satpamm"teriak tante panik,tante mendelik melihat Dira tidak sadarkan diri dilantai dengan wajah yang pucat .
Satpam pun langsung mengangkat tubuh Dira kedalam mobil dan Tante langsung menyusul satpam,Dan melaju sangat cepat kerumah sakit terdekat.

Disalah satu ruang ICU rumah sakit,seorang dokter dan suster berjuang menyelamatkan seorang Aldira natasya yang sedang dalam keadaan kritis sekali.
"Jadi bagaimana,dok? Dira ga apa apa kan? " tanya tante panik
Dokter itupun membuka maskernya dan berkata " Keadaan Dira sangat memprihatinkan,Dira sering tidak meminum obat yang dianjurkan dokter dan itu berakbiat fatal sekali dan satu satunya cara adalah kita hanya menunggu mukjizat dari allah agar Dira cepat sadar."jelas dokter dengan wajah sendu.
"Maksud dokter gimana?" Tante tidak mengerti atas ucapan dokter barusan seolah mengatak satu kejadian tetapi dengan berbolak balik kata.
"Dira koma buk,"ucap dokter singkat
Tante syok dengan tatapan kosong dan badan yang mulai lemas,dan terduduk dengan wajah yang tidak masih tidak menyangka,masih tidak percaya dengan keadaan ini.
" saya yakin kok buk,Dira pasti selamat Hanya dira satu satunya penyandang kanker dirumah sakit ini yang paling kuat dan saya yakin Dira bisa melawan kok,yang kuat ya buk dan selalu berdoa.Allah ga akan pernah ngasih cobaan dibatas kemampuan hambanya,"jelas dokter dan meninggalkan Tante yang masih syok ,air mata jatuh sederas derasnya dan kepala yang disenderkan didinding.

KesendirianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang