Fatih pov
Udh tiga tahun aku ninggalin kota ini,udh tiga tahun aku pergi dari negara ini,dan juga udh 3 tahun aku usaha buat ngelepasin semuanya,ngebuang semuanya,ngelupain semuanya,tapi aku baru sadar ternyata 3 tahun itu belum cukup buat aku benar benar ngelupain dia,ya tuhan,kenapa harus sesayang ini sama dia,padalan dulu niat aku cuman mau ngejaga dia,dan sekarang aku yakin,aku cinta dia itu tulusss,setulus tulusnya,tapi ini udh waktunya buat aku harus ngejaga jarak sama dia meski pun aku sama dia kini berada dijarak terdekat,semoga always senyum ya dir,semoga selalu bahagia jangan sedih sedih,inget,jangan salah pilih lagi ya,Sedangkan dikediaman wijaya,seseorang berkata lewat telfon,dengan nada mencekam ,dan kata kata yang begitu tajam
"Kamu siapa,ngapain kamu kerumah saya,"teriak mama,yang terkejut atas kedatangan sosok yg mengenakan jas hitam,tampak sangat misterius didalam ruang tamunya,pak wijaya(papa) kaget akan teriakan mama yang terdengar berada dibawah,dan langsung turun menghampiri mama
"Kenapa ma?,"tanya papa panik,papa pun melihat sosok itu,dengan aneh,dia tidak pernh mengenali siapa sosok itu
"Tidak usah takut sama saya,saya kesini hanya ingin membuka kebenarannya,"ucap sosok itu dengan tajam,yang masih berdiri didalam ruangan tersebut,
"Saya tidak butuh kebenaran,siapa anda!"ucap papa tegas
"Ini soal kematian kevan,dan soal anak anda yang selama ini anda asingkan wijayaa!"ucap sosok tersebut dengan perlahan mendekati papa dan mama
"Tau apa anda tentang keluarga saya,lebih baik anda keluar atau saya akan menelpom polisi sekarang juga!,"ancam papa
"Stop,jauh jauh dari sayaa!"tambah papa,sedangkan mama hanya mumpet dibelakang punggung papa
"Haha,saya tau apa?saya tau banyak soal semuanya,keluarga anda hancur,mati tragis dan diasingkan dengan begitu sadis,sampai sampai anda menyebut anak anda sendiri PEMBUNUH,hahaaa saya tau wijaya,dan saya kemari hanya ingin memberi tau anda soal siapa yang pembunuh sebenarnya,"jelas sosok itu dengan wajah beringis,
"Tidak usah ikut campur urusan keluarga saya,pergiiiiii,!"perintah papa tegass,dengan wajah yang penuh amarah,tangan yang sudah siap melayangkan satu pukulan
"Okelah saya akan pergi,tapi kalau anda ingin tau,anda bisa datang ke jalan kemangi no 12,dan disitu anda akan tahu semuanya,siapa pembunuh sebenarnya,"ucap sosok itu,dan langsung berjalan keluar meninggalkan wijaya dan istrinya.
"Mama gapapa kan,"tanya papa panik,melihat kepucetan diwajah istrinya tersebut
"Gapapa pa,kita harus kesana pa,kita harus nyari tau semuanya,"ucap mama yang meyakinkan papa
"Engga ma,itu tempat terlalu berbahaya,"ucap papa
"Engga,selagi kita sama sama,ayo dong pa,kita harus buktiin semuanya,"ucap mama
Sedangkan papa hanya diam,memikirikan cara yang paling tepat untuk dilakukan sekarang.Ditempat lain,terlihat seorang gadis yang bernama aldira natasya,masih setia menunggu disebuah taman sekolah dengan hujan yang makin deras perlahan mulai membasahi baju dira,
"Arga mana sih,udh jam brpa coba,makin deres pulak,"batin dira,yang sembari melihat kanan kiri,berharap arga segera datang
Ga lama kemudian,arga datang dengan mobilnya memasuki area sekolah untuk menjemput dira yang sudahlama menunggu.
"Maaaf ya sayang,macet soalnya diparkiran,"ucap arga yang menjemput dira dengan payung,
Sedangkan dira hanya membalasnya dengan anggukan,dan berjalan berdua dengan payung berjalan menuju mobil.
Hari yang semakin gelap,hujan yang semakin deras,suasana yang awkard didalam mobil pun terjadi,
"Dir,aku mau nanyak boleh ga,"ucap arga yang membuka pembicaraan
"Tanya apa,tanya aja dong,"ucap dira santai tanpa memalingkan wajah dari kaca jendela mobil kanan
"Kalau seandainya,fatih itu balik lagi keindonesia,apa kamu bakal saama dia,dan ninggalin aku,"ucap arga dengan suara yang lembut
Duggggg....
"Hah?maksudnya apa coba,fatih itu cuman bagian dari masa lalu aku,kalau seandainya dia balik lagi,aku akan tetap sama kamu,tapi akujuga akan menghargai dia karna sudah nepatin janjinya untuk balik lagi,"jelas dira panjang
"Oh gtu,bagus deh,"ucap arga dengan senyuman
Sedangkan dira hanya diam,dira yakin pasti ada yang dsembunyiin dari arga,tetapi dira tidak mau bahas sekarang,yang ada dipikirannya sekarang dia harus pulang secepat mungkin dan tidur dengannn nyaman.hehe
15 menit kemudian,sampailah mereka disebuah rumah yg bertingkat dua itu,rumah dimana dira dan tante tinggal,keadaan yg selalu sunyi,membuat dira menarik napas,seakan sudah terbiasa dengan suasana ini,"akhirnya sampai juga,yaudh aku langsung turun ya ga,kamu hati hati,see you,"ucap dengan sebuah senyuman
"Iyaudh,kamu juga langsung tidur ya,mimpiin aku hehe,seeyou to,"ucap arga yang didalam mobil,dan langsung menancapkan gas,untuk langsung melaju kerumah nya tersebut.
Dira pun masih berdiri diluar menatap kepergian mobil arga dengan sebuah senyuman,dan langsung membalikan badan,membuka pintu dengan perlahan,suasana gelap hening terasa tampak tidak ada orang,dira pun langsung menaiki tangga,dan langsung memasuki kamarnya,dan selanjutnya menjalankan ritual tidurnyaaa .hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian
Teen Fiction"kamu mati atau kamu selamat itu ditangan kamu sendiri,tekan atau semuanya akan binasaaaaaaaa,semua yg kamu rasakan selama ini,akan berakhir hari ini juga,tekan sekarang ,"seseorang berkata dengan sangat lantang.