Bagian 0.2

4.2K 244 7
                                    


CHAPTER 2

Langkahnya terlalu cepat manakala sudah sampai di pemberhentian bus pada dini hari dimana semua orang masi sepi-sepinya.

Ia lirik kanak kiri yang masi sepi. Dan sekarang tujuanya adalah rumah sepupunya yang tidak jauh dari sana ya kalau itu naik bus atau taxi masalahnya apa iya Jimin harus jalan kaki?

"eungh bikin kezel aja deh, kalau bukan karena perjodohan itu gue yakin pasti sekarang gue masi tidur dikasur gue. Duh nyebelin emang mama itu". Jimin menggerutu kesal sambil ngehentakin kakinya. Apalagi dengan bibir tebalnya yang bikin orang gemes.

Untung ada angkot yang lewat kalau gk jimin yakin dia bakal nunggu sampai sepupunya ngejemputnya nanti siang karena Prasaja itu kalau jam segini bangunya molor.

.

.

.

.

.

Taehyung sama Jungkook kalau dijadikan satu sudah kemalasan mereka bertambah. Dan itu yang bikin mama Jeon sebel luar biasa kalau harus bangunin mereka.

Dengan segenap hati mama jeon bangunin mereka tanpa kata halus lagi.

"JUNGKOOK, TAEHYUNG BANGUN! KALAU KALIAN TIDAK BANGUN JANGAN HARAP MAMA MAU MASAKIN KALIAN". Teriaknya lantang.

Mereka berdua langsung terduduk dengan mata yang melotot dengan penampilan acak-acakan khas bangun tidur.

Mereka lari ke arah kamar mandi.

"gk gue duluan gue lebih tua". Saling nerobos pintu.

"gk gue paling muda harusnya yang tua ngalah".

"gk bisa gue duluan"

"gue"

"gue"

Terus aja gitu sampek suksek. Sampek ntuh tembok jebol kalau bisa.

.

.

.

.

.

.

Gede!

Itu satu kata pertama yang di keluarin dari mulut imut nya. Bagaimana gk gede coba rumah didepanya ini. Emang si abangnya satu itu holkay dan cumak Jimin doang yang akrab sama satu ini gk buat yang lain.

Karena mereka cumak numpang muka tebel banget ngomongnya beda kalau itu Hoseok yang emang suka blak blakan gk suka cari muka ke keluarganya.

Hoseok itu anak dari kakak perempuan nya ayahnya yang menikah dengan salah satu pemusik eh anaknya malah jadi pengusaha sukses yang gk ada campur tangan kedua orang tuanya dan menetap di kota.

"pantes gk pernah pulang kalau rumahnya aja segede ini". Rumah hoseok ada di komplek elit yang ada di sana.

Tanpa permisi ke satpamnya jimin langsung nerobos masuk mencet bel kayak orang kesetanan.

Kedengaran suara gaduh dari dalem, jimin yakin abangnya ini keluar cumak pakek boxer doang.

"YAK INI PAGI SET_".

"Apa! ".

Kicep hoseok natep adeknya yang lagi berdiri sambil berkacak pinggang kaget lah kan dia udah janji mau jemput malah dia sendiri yang lupa.

"loh jimin, kesini sama siapa? Bokap lo kemana? Nyokap?".

"bang lo kalau bangun liat liat kondisi dong". Lah hoseok kan jadi bingung jawabnya kk beda.

1000K-(im)✔[VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang