Bagian 22

1.4K 113 4
                                    


Chapter 22

.

.

.

Di restoran depan airpot keluarga kolongmerat tengah menikmati makan siang nya dengan khidmad. Sudah kewajiban mereka kalau makan dimana pun dan kapanpun kalau sama mama papa mereka harus diam dan elegan. Kalau tidak mau mendapat ceramah oleh sang papa. Kecuali jika sang kepala keluarga duluh yang memulai percakapan.

"Cha bagaimana kuliah mu? ".

Papa Namjoon meletakan sendoknya pada sisi piring lalu mengelap sisa makan di mulutnya dengan tisu.

"Baik".

"Segitu saja? ".

"Iya!, emang papa mau aku jawab kayak gimana? ".

"Jawab apa kek.. Eh! Pacar kamu? Sapa tu ma? Papa lupa namanya".

"Jeni? ". Jawab Sang mama.

"Ma aku sama jeni gak ada hubungan apa-apa". Elak Taehyung

Bambam dan Yoongi hanya mampu diam tidak berani menyela atau ikut obrolan mereka.

Taehyung itu anak sulung di keluarga ini jika tidak ada yoongi jadi wajar kalau taehyung menjadi prioritas di keluarga ini.

"Loh bukanya dia pacar mu? Kemarin pas mama masi di london mama ketemu sama dia.. Dia bilang kalau kamu itu pacarnya".

"Aku ulangin aku sama Jeni gak ada hubungan spesial titik".

Bagi bambam sejak kecil dia sudah di didik keras otaknya sudah di penuhi dengan adat sopan santun khas orang jawa. Begitu juga Taehyung.

"Tenane? Oke no problem dude". Taehyung menatap datar mamanya yang bahasanya di campur-campur gak jelas begini.

"Bagus lah.. Karena Papa mau kenalin kamu sama anak temen papa".

Prank

Taehyung menaruh dengan keras sendoknya membuat ke empat orang itu menoleh satu di antaranya menatap tajam.

"Tidak sopan membuat suara saat sedang makan Achazia". Ucap tegas Papa Namjoon.

"Pa... Jangan bilang kalau aku bakal di jodoh-jodohin.. Aku gak mau".

"Loh itu tujuan papa cepet pulang ke indo...".

"Pa~~".

"Kita bahas ini di rumah saja.. Banyak orang sayang! ". Mama Seokjin melerai ucapan mereka agar tidak ada keributan mereka memilih melanjutkan di rumah.

. . .

"Loh aris kamu tumben ke rumah? ".

Aris hanya tersenyum kecil

"Boleh aris masuk gak bang? ".

"Oh masuk aja, bang jimin juga dirumah sendiri".

Jimin mempersilahkan aris masuk dan duduk di ruang tamu sedangkan Jimin membuat minum untuk aris.

"Bang hoseok gak ada di rumah bang? ".

"Gak ada.. Lagi dinas keluar kota".

Aris cuma manggut-manggut mengiyakan. Habis itu dia minum jus yang di bawakan Jimin.

"Bang Jimin.. Aris cuma mau pamit sama bang jimin".

"Kayak mau pergi jahu aja lo ris? Emang mau kemana? ".

Aris hanya mengulas senyum simpulnya.

"Ada de.. Aris cuma mau nitip surat buat bang hoseok... Tapi jangan di baca ya bang".

1000K-(im)✔[VMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang