Chapter 14 ((DALAN LIYANE))
.
.
.
Taehyung baru saja pulang, sudut bibirnya robek dan Taehyung diam. Saat membuka pintu dia sudah disuguhi yoongi yang duduk di sofa sama bambam mereka lagi nonton tv. Yoongi sontak berdiri menghampiri Taehyung yang memiliki luka pada sudut bibirnya.
"bibir lo kenapa? Kok bisa luka gini?". Yoongi menyentuh luka pada bibir Taehyung.
Taehyung menatap sendu wajah yoongi, memegang tanganya, menyentuhkanya pada pipinya. Taehyung menunduk menumpuhkan kepalanya pada bahu Yoongi yang lebih pendek darinya. Taehyung menangis di atas pundak yoongi yang membuat yoongi mematung. Baru kali ini dia mendapati Taehyung menangis.
"Tae lo kenapa?". Lirinya.
"Gue gak tau kenapa setiap kali gue bikin Jimin sakit, hati gue juga ikut sakit. Sebenernya ada apa si sama gue, bang ?". Gumamnya.
Yoongi menutup pintunya dan membawa Taehyung duduk di salah satu sofa disana. Bambam udah masuk kekamarnya. Yoongi mencari obat p3k yang biasa di simpen dirumah ini. Yoongi mengobati luka di sudut bibir Taehyung yang berdara, bahkan Taehyung hanya diam saat lukanya di obati tidak peduli seperi apa lukanya. Tatapanya terlalu kosong dan Yoongi paham. Setelah mengobati luka Taehyung, Yoongi duduk didepannya.
"Lo kalau punya masalah cerita Tae, jangan di pendem sendiri".
Taehyung mendongak menatap yoongi. Ia ingat bagaimana saat yoongi meminta izin sama dia soal dia yang mau ke malang dan dia yang sama sekali tidak ngizinin. Karena Taehyung tau Yoongi hanya ingin kabur dari kenyataan.
"Bang menurut lo jimin inget gue gak? Soal dimana gue yang ninggalin dia ke australia duluh?". Lirih Taehyung.
Yoongi tentu saja terkejut karena dia juga tahu sepenggal cerita masa kecil adiknya ini.
"Maksut lo? Jimin itu.. Anak kecil itu?".
Taehyung mengangguk pelan dan Yoongi tidak menyangka kalau anak kecil itu adalah Jimin muridnya duluh waktu dia masi tinggal di bandung.
"Gue gak nyangka kalau itu jimin. Tapi yang bikin gue penasaran bibir lo itu kenapa? Habis berantem lo? ".
"Habis di pukul bang prasaja..". Jawabnya.
"Kok bisa?".
Taehyung mulai menceritakan yang sesungguhnya dan menurut yoongi, Taehyung emang salah dia sudah punya janji sama Jimin terlebih dahuluh eh malah jalan sama yang lain. Gublu si lu tet.
"Pantes Hoseok marah, kalau gue jadi hoseok mungkinan lo bakal patah tulang".
"Sial lo bang!. Niat ngehibur apa ngeledekin si". Taehyung beranjak pergi ninggalim yoongi. Yoongi mengidikan bahunya milih berjalan ke kamarnya biat tidur.
.
.
.
Siang sekitar jam 9, Ahlam yang baru pulang dari rumah temenya langsung nuju kekamar Jimin yang gak jahu dari ruang tamu. Ahlam duduk didepan jimin buat mantengin wajah jimin dia itu kangen udah hampir sebulan kagak ketemu kakaknya. Disebabkan karena olimpiade yang di lakukan di Belanda selama hampir sebulan.
Gak sengaja ahlam denger isakan keluar dari bibir jimin buat dia mengerutkan dahinya. Ahlam mencoba membangunkan jimin dan berhasil.
"Kak el kenapa? Matanya sembab gini? Habis nangis?".
Jimin yang belum sepenuhnya ngumpulin nyawa udah disuguhin pertanyaan ahlam yang beruntun. Bikin dia pusing sendiri mau jawab apa.
"Duh masi pagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
1000K-(im)✔[VMin]
FanfictionAnak CEO yang di anggap angkuh dan dingin jarang senyum dan siapa yang tau kalau ternyata dia bisa bobrok sama gangnya? . Kalau kehidupan bisa di atur mungkin si mungil ini akan memilih takdirnya sendiri tapi toh tidak ada yang tau kan dimasa depan...