Ada disini yang anak sulung? Punya satu adik laki-laki atau satu adik perempuan. Alias hanya dua bersaudara saja.
Nah, aku mau berbagi kisah tentang aku yang lahir dengan dua bersaudara.
Aku, Freya Mahiswara atau biasa dipanggil Eca, punya satu adik perempuan, Fraya Maheswari atau biasa dipanggil Aya.
Umur kita selisih dua tahun. Banyak orang yang bilang kalo kita kembar, tapi menurutku wajah kita jelas-jelas berbeda.
Ironisnya, sebagian besar dari mereka bilang, cantik adeknya! Pinter si bungsu, cerdas yang kecil, si Aya lebih cekatan, aktif, dan periang.
Ya..ya..ya! Kalo dipikir-pikir memang benar sih. Tapi aku juga nggak terima kalo dibanding-bandingkan.
Parahnya lagi, dari dulu sampai sekarang, banyak dari teman laki-lakiku yang sengaja main ke rumah hanya untuk bertemu dengan Aya. Sengaja nodong ke aku minta nomor handphonenya, mereka terang-terangan minta dicomblangin sama si Aya.
Mungkin ada dari kalian, yang punya pengalaman kaya aku gini.
Sejauh ini, aku nggak pernah benci sama Aya. Sekalipun perbandingan kita cukup jauh dari berbagai macam segi. Aku yakin kita memang punya sisi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Selama hampir tiga tahun ini, aku bekerja di salah satu perusahaan sebagai admin keuangan. Lulus SMA langsung ikut magang dan diterima di perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan.
Aku merasa cukup beruntung, bagaimana tidak? Aku bekerja berbekal ijasah SMA dan bisa masuk sebagai pegawai dengan posisi yang cukup baik. Aku yakin ini berkat kemudahan Tuhan dalam memberi aku jalan rejeki.
Tepat empat tahun lalu, kondisi keuangan keluargaku sedang jatuh-jatuhnya. Papa terserang stroke yang mengharuskan beliau istirahat total dan berhenti dari kerjanya.
Untuk menunjang perekonomian keluarga, mama memindah toko kuenya yang kebetulan jauh dari rumah, menjadi pas di samping rumah, dengan memanfaatkan ruang kosong bekas garasi.
Hal itu dilakukan agar bisa sambil merawat papa. Beruntung, mama tidak banyak kehilangan pelanggan.
Sejak saat itu, aku lebih memilih segera mencari pekerjaan agar bisa membantu mama. Mengumpulkan uang untuk hidup sehari-hari, membantu biaya pengobatan papa dan membiayai kuliah Aya.
Awalnya, Aya memutuskan untuk langsung bekerja. Tapi aku melarang. Aku tau potensi dalam dirinya sangat besar. Sayang jika dia tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Dia pintar dan berbakat. Aku bertekad membiayai sebagian besar kebutuhan kuliahnya. Jangan sampai dia berhenti di tengah jalan. Aya cukup pengertian, dia berusaha mencari jalan beasiswa yang cukup meringankan biaya kuliah. Dan Alhamdulillah, berkat beasiswa yang meringankan itu, saat ini kuliah Aya sudah jalan semester tiga.
Kebetulan, Aya kuliah di daerah yang cukup jauh dari rumah. Dia tinggal di sebuah kost di area kampus tempatnya kuliah. Sabtu dan minggu biasanya dia akan pulang ke rumah, kalau tidak ada tugas dadakan atau acara di kampus.
Satu hal yang harus kalian tau, sifat over protective ku pada Aya melebihi papa dan mama.
Terutama dalam hal laki-laki yang dekat dengannya. Aku memiliki satu kisah kelam di masa lalu yang membuatku bertekad untuk selalu menjaga Aya, agar tidak mendapat pengalaman buruk seperti apa yang pernah aku alami.
Satu hal yang tidak ingin ku ingat, tapi sangat-sangat mengganggu dalam setiap langkah kehidupanku.
Jauh bertahun-tahun dari masa itu, membuat ketakutan, kekhawatiran dan keputusasaanku setiap waktu semakin bertambah.
Perlahan-lahan, aku pasti menceritakan titik hitam besar dalam pusaran kehidupanku, yang membuat cerita ini ada. Konflik yang memacu adrenalinku untuk memberanikan diri bangkit dari keterpurukan hidupku sendiri.
_________________
Ready Ebook gengsss♥♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Man Ever!
ChickLit[READY EBOOK😍] Pernah mempercayai seseorang, tapi kenyataan hidup justru terlalu pahit untuk dikenang. Dilecehkan pacar sendiri, ditinggal pergi tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Membuat Freya Mahiswara perempuan yang akrab disapa Eca itu, m...