V

4.6K 650 24
                                    

Jisung terbangun dari tidurnya. Ia menggeliat lalu terduduk diatas ranjang. Matanya melirik ke arah jam nakas yang menunjukkan pukul delapan pagi. Kakinya ia langkahkan menuju dapur guna mencari sesuatu yang dapat dimakan.

Saat hendak menuruni anak tangga, Minho dibawah sana sedang duduk disofa dengan pakaian rapi. Jisung mendecih, pasti kali ini ia akan disuruh melakukan hal-hal aneh lagi.

"Sudah bangun?" Tanya Minho begitu Jisung telah sepenuhnya berada dilantai bawah.

Jisung melirik sekilas. "Bodoh juga" gumamnya.

Minho menoleh ke belakang, melihat Jisung yang kini masuk ke area dapur. "Aku mendengarnya!"

Jisung tidak mengubris, sibuk dengan mie instan yang sedang dia masak hingga matang.
Saat hendak menyuapi mie itu kedalam mulut, ia dikejutkan oleh Minho yang tiba-tiba saja duduk dihadapannya. "Cepat habiskan! Kau harus ikut aku"

Jisung hanya diam, sibuk dengan mie instan yang tengah dilahapnya. Bahkan melirik ke arah Minho pun tidak.

"Kau tidak penasaran?"

Jisung menggeleng dengan pipi yang menjadi lebih besar akibat makanan yang berada didalam mulut tersebut.

"Sudah kuduga"


¤—𝓓𝓮𝓶𝓮𝓪𝓷𝓸𝓻—¤



"Ck, pasti kau akan menyuruhku tidur dengan pria yang berada didalam apartemen ini?" Tebak Jisung begitu mereka sampai didepan sebuah apartement.

Minho menggeleng. "Tumben sekali makhluk seperti mu bertanya"

Lalu tak lama kemudian seseorang membuka pintu dan mempersilahkan mereka untuk masuk.

Jisung dan Minho duduk disebuah sofa berwarna hitam. Ia menatap lelaki yang terlihat sekali raut seriusnya. Wajahnya pun seperti orang yang tidak tidur semalaman.

"Jadi, kau benar ingin membantuku?" Tanya lelaki itu.

Minho menggeleng. "Sebuah kesepakatan lebih tepatnya, Seo Changbin"

"Apa yang kau inginkan?"

"Hm. Mungkin lain waktu akan kuberitahu. Sekarang bukankah aku harus membantumu untuk mencari orang-mu itu?"

"Benar, maaf jika semalam aku menuduhmu karena kau menelpon untuk menanyakan dirinya" wajah lelaki itu penuh sesal.

Minho mengedikkan bahu. Merasa itu bukanlah apa-apa. "Jadi, dia belum pulang dua hari ini?"

Lelaki itu mengangguk mantap. "Aku sudah mencari tahu dimana keberadaannya" ucapnya.

"Dan aku menemukan dimana lelaki itu membawa Felix" lanjutnya.

Jisung yang sedari tadi menyimak dengan menyandarkan tubuhnya malas-malasan kini menegak. "Felix?"

Lelaki itu maupun Minho mengalihkan atensinya pada Jisung.

"Kau mengenalnya?" Tanya lelaki itu.

Jisung diam. Tubuhnya kembali bersandar. "Y-ya. Tapi kufikir yang bernama Felix tidak hanya satu" gumamnya.

Minho yang sedari tadi memperhatikan Jisung kini menatap ke arah Changbin. "Boleh kulihat fotonya?"

Changbin mengangguk lantas menyodorkan ponsel guna memperlihatkan Felix yang dimaksud.

Jisung ikut melirik, lalu matanya sukses membola begitu melihat yang berada disana adalah Felix yang ia kenal.

"Felix diculik?!" Jisung bertanya. Wajahnya menampakan raut khawatir.

ᴅᴇᴍᴇᴀɴᴏʀ [ᴍɪɴsᴜɴɢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang