II

4.8K 650 28
                                    

Ia segera kembali menuju kamar begitu melihat Minho tengah bercumbu dengan seorang wanita disofa. Merutuk dalam hati, menyesal karena tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Minho pagi tadi.

Melihat Minho yang tengah mencumbu wanita berpakaian sexy itu sungguh membuat Jisung malu sekaligus merasa jijik karena harus melihat adegan itu secara langsung.

Ia merebahkan dirinya diranjang, menatap langit-langit kamar dengan tangan yang ia angkat seakan ingin menggapai langit-langit.

Ah, jangan lupakan Jisung yang masih memakai pakaian kemarin. Jujur, ia menyesal pergi tanpa membawa ponsel dan juga pakaian. Toh namanya juga mendadak, jadi mana Sempat, fikirnya.

Merasa tubuhnya sudah terlalu bau dan lengket oleh keringat, akhirnya Jisung memutuskan untuk mandi. Ia berjalan menuju kamar mandi yang berada didalam kamar lalu matanya menatap sebuah bathrobe yang tergantung disana.

Ia fikir, menggunakan bathrobe setelah mandi tidak ada salahnya selagi baju yang ia gunakan dicuci.

Selesai membersihkan diri, Jisung membuka pintu kamar perlahan lantas mengintip guna memastikan adegan yang sempat ia lihat masih berlangsung atau tidak.

Tubuhnya keluar dari balik pintu, helaan nafas ia keluarkan guna bersyukur karena kini dibawah sana hanya terdapat Minho yang tengah menikmati minumannya seorang diri.

Ia berjalan menuruni anak tangga berniat untuk kedapur. Tenggorokkannya terasa kering karena sudah terlalu lama terdiam didalam kamar usai membersihkan diri dan berjalan tanpa peduli dengan orang yang saat ini tengah meliriknya itu.

"Kau berniat menggodaku dengan hanya menggunakan bathrobe, heh?"

Langkah Jisung terhenti. Berbalik menatap Minho yang kini memandangnya sinis.

Jisung mengernyit, berfikir sejenak lalu menyeringai setelahnya. "Seorang straight mana mungkin tergoda, 'kan?" ucap Jisung.

Minho berdiri, berjalan mendekat kearahnya lalu mencolek dagu si manis sambil tersenyum. "Jadi, kau penasaran?"

Jisung menepis tangan Minho. "Menyingkir kau, bodoh!"

Minho terkekeh lantas berjalan membelakangi Jisung. "Jika kau tidak ada pakaian, silahkan ambil di lantai bawah" teriaknya.

Jisung tidak peduli dengan apa yang diucapkan lelaki itu. Ia melanjutkan langkahnya lalu mengambil segelas air dan meneguknya.



¤—𝓓𝓮𝓶𝓮𝓪𝓷𝓸𝓻—¤



"Ck, kenapa lagi sih!" gerutu Jisung begitu mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Setelah membuka pintu, ia sedikit terkejut karena Minho yang tiba-tiba saja menariknya kesebuah ruangan yang ternyata kamar lelaki itu.

Jisung menatap heran begitu Minho membawanya ke kamar miliknya ini.
Terlihat sangat sederhana, hanya terdapat tempat tidur berukuran untuk dua orang dan lemari disudut kamar ini.

Minho dengan tiba-tiba saja mengajaknya berbaring. "Cepatlah, nanti kau akan kuberikan pakaian!" perintah lelaki itu yang kini telah lebih dulu membaringkan tubuhnya.

Jisung mendecih. "Aku tidak semurah itu!"

"Murah apa sih? Aku hanya minta kau berbaring, bukan menjual apalagi memakai mu" ucap Minho yang sukses membuat wajah Jisung sedikit merah karena merasa malu. Ah, jangan lupakan Jisung yang masih mengenakan Bathrobenya itu.

Ia pun dengan sedikit ragu membaringkan tubuhnya disebelah Minho.

"Disisi kanan dan kiri terdapat pegangan kalau kau takut" jelas Minho.

ᴅᴇᴍᴇᴀɴᴏʀ [ᴍɪɴsᴜɴɢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang