Keesokkan paginya Jisung menyalakan televisi yang berada didalam kamar yang disediakan oleh lelaki yang kerap disapa Mingyu itu.
Ia menatap layar televisi yang berisikan berita terkini. Awalnya tidak tertarik, namun sebuah nama yang disebutkan langsung menarik perhatiannya.
Breaking News_ Salah satu agensi besar tengah berada di masa krisis. Setelah penurunan saham, kini agensi tersebut terlibat dalam sebuah kasus yang melibatkan beberapa anak trainee. Diketahui dari Video yang kami dapatkan, bahwa seorang trainee tidak akan memulai debutnya jika ia tidak bisa menjual diri, terlebih jika mereka menginginkan keluar akan dikenakan biaya sebesar 5 juta won. Tidak hanya itu, pemilik agensi tersebut juga kerap datang ketempat pelelangan ilegal. Untuk itu pihak kepolisian-
Jisung segera mematikan layar televisi tersebut. Nafasnya sedikit terengah akibat keterkejutannya. Ia tidak menyangka bahwa lelaki yang kemarin menjualnya kini telah dalam masa penyelidikkan.
Ia sedikit merasa lega mendengar berita tersebut, tapi entah mengapa hati kecilnya merasa iba melihat kabar tersebut. Mau bagaimanapun juga dia adalah seorang ayah yang dulu kerap merawatnya.
Terlalu sibuk dengan pikirannya, Jisung tidak menyadari kalau pintu kamarnya kini telah dibuka oleh seseorang.
"Maaf mengganggu waktumu, aku akan pulang. Kau baik-baiklah disini sampai nanti ada orang yang akan menjemputmu. Maaf tidak bisa menemanimu, Felix menungguku"
Jisung mengangguk menanggapainya, lalu Changbin, lelaki yang baru saja berpamitan dengannya kini telah menghilang.
Ia menatap jam yang telah menunjukkan pukul 10 pagi. Ia membaringkan tubuhnya lalu memejamkan mata. Helaan nafas terdengar dikamar tersebut. Jisung tidak tahu apa yang direncanakan Changbin dan Mingyu hingga dirinya berada disini. Namun, walau penasaran dirinya tidak pernah sekalipun ingin bertanya. Setidaknya ia masih aman, pikirnya.
Lama memejamkan mata, tanpa sadar ia tertidur. Lalu tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari luar sana.
"Selamat malam, tuan Jisung"
Jisung yang mendengar itu langsung membuka matanya, menatap jam yang kini telah menunjukkan ke angka 7.
Masa iya dirinya tertidur selama itu disaat dirinya hanya merasa tengah memejamkan mata.
Jisung segera beranjak guna membuka pintu.
"Dibawah ada kekasih tuan yang sedang menunggu" ucap pelayan tersebut saat pintu telah dibuka.
Jisung menautkan alisnya.
"Kalau begitu saya permisi" pamitnya sembari sedikit membungkukkan tubuhnya.
Jisung mengangguk lalu langsung menuju kelantai satu dimana ada seseorang yang mengaku sebagai kekasihnya itu.
Sesampainya disana, Jisung menghentikan langkahnya tepat dihadapan lelaki yang kini tengah menyeruput minuman di cangkirnya.
Ia hanya diam menatap lelaki itu hingga akhirnya lelaki tersebut menatapnya lalu menarik dirinya agar segera duduk tepat disebelahnya.
"Maaf aku sedikit terlambat" ucapnya.
Jisung menggeleng, ia masih belum paham dengan situasi ini.
"Kau baik?" tanya lelaki itu memastikan.
Jisung mengangguk lantas berhambur kedalam pelukan lelaki tersebut. "K-kau bodoh! K-kukira... Hiks.... Aku akan t-tinggal.... Dengan o-orang hikss... Lain l-lagi"
Minho yang mendengar itu sedikit terkekeh, lantas melepas pelukan tersebut dan menangkup kedua pipi gembil Jisung dengan kedua tangannya. Jempolnya aktif mengusap air mata yang mengalir, sambil sesekali mencubit gemas pipi gembil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅᴇᴍᴇᴀɴᴏʀ [ᴍɪɴsᴜɴɢ]
Fanfiction[REPUBLISH] Han Jisung, lelaki yang sudah tidak peduli dengan hidupnya, bertemu dengan Lee Minho, yang menawarkan tumpangan untuknya. Warning! - Bxb - Baku Start: 111219 End: 030120