10

1.5K 265 28
                                    

Semua orang sudah pulang kerumah masing-masing. Acara ulang tahun Yuna pun sudah berakhir dengan permainan game yg mengasikkan dimeja makan.

Senyuman diwajah Minho tidak pernah lepas ketika memandangi wajah Seungmin dari samping. Si manis tengah asik menghirup udara malam di danau belakang panti.

"Makanan dan kuenya sangat enak"

Suara Minho memecah keheningan sesaat diantara mereka.

"Tentu, Bu Mina selalu memasak dengan sangat lezat."

"Seungmin, uhm aku ingin menanyakan sesuatu padamu"

"Apa?"

"Apa kamu ingin mendapatkan donor?"

"Tentu, tapi aku juga tidak bisa berbuat banyak. aku tidak bisa memaksa Bu Mina untuk mencarikan donor untukku. Biaya operasinya mahal"

"Aku akan membantumu"

"Itu terlalu merepotkan kak. Lagi pula aku sudah sangat merepotkan tuan Lee"

"Tidak ada kata merepotkan untuk menolong sesama manusia."

"Tetap saja tidak enak kak"

Setelah perkataan Seungmin barusan seketika menjadi hening. Seungmin panik bukan main. Ia takut jika kalimatnya mungkin menyinggung Minho.

"Kak Minho?"

"Ya?"

"Apa kakak marah padaku?"

"Marah? Untuk apa? Aku hanya sedang berpikir"

"Apa kakak sedang ada masalah?"

Minho tersenyum lalu ia merilekskan tubuhnya.

"Tidak ada, hanya ingin berpikir saja"

Seungmin tertawa pelan menampilkan deretan giginya yang menambah kesan manis pada wajahnya. Minho terpaku ketika melihat wajah indah yg sedang berada disampingnya itu.

Tanpa sadar Minho melengkung kan senyuman dibibirnya.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Jauh lebih baik kak, bagaimana sekolah kakak?"

"Menyenangkan seperti biasanya. Oh iya rangkaian bunga mawar yg kamu buatkan untuk Yuna sangat indah"

"Benarkah?"

"Iya, seperti seorang yg profesional"

"Aku merangkai berdasarkan aroma dan bentuknya. Aku pikir hasilnya akan jelek"

"Itu rangkaian bunga paling indah. Sudah jam 10 malam waktunya tidur. Kamu harus banyak istirahat"

Minho menggandeng tangan Seungmin mengantar si manis sampai didepan pintu kamarnya.

"Selamat malam, semoga mimpi indah Kim"

Seungmin tersenyum hangat kearah Minho.

"Kakak hati-hati dijalan. Tolong sampaikan salamku untuk tuan dan nyonya Lee"

"Pasti"

Minho mengusak rambut Seungmin lalu pergi meninggalkan si manis yg menggelengkan kepalanya lalu menutup pintu kamarnya perlahan.

🍃

Hyunjin mengeringkan rambutnya yg basah dengan handuk yg ada ditangannya.

Ia mendudukkan dirinya ditepian ranjang sambil tersenyum konyol karena memikirkan kejadian yg terjadi dipanti tadi.

Sungguh mulutnya tidak bisa terkontrol dengan baik.

Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang