26

1K 174 21
                                    

Senyuman seungmin terus mengembang disepanjang perjalanan. Kak younghoon nya bilang mereka akan menemui bu mina.

Seungmin benar-benar tidak sabar untuk memamerkan mata cantiknya pada bu mina.

"Kita sudah sampai"

Seungmin mengedarkan pandangannya. Dahinya berkerut ketika memandangi sekitar.

"Kenapa kita kemari kak?"

Tanya seungmi bingung. Mobil dibelakang yg berisi hyunjin,felix dan changbin juga berhenti. Terlihat felix berlarian dari dalam mobil mengetuk pintu mobil younghoon tidak sabaran.

Younghoon menurunkan kaca mobilnya, membiarkan felix dengan wajah yg bingung untuk bertanya.

"Kenapa kita kemari kak?"

"Ayo turun, kita temui bu mina sekarang"

Ada perasaan yg tidak enak didalam hati seungmin. Ia tidak yakin tapi yg pasti mungkin ada hal buruk yg akan terjadi setelah ini.

🥀

"Tidak ikut?"

Nyonya lee menepuk pundak anak semata wayangnya itu lembut membuat yg ditepuk pundaknya tersadar.

Minho mengusap wajahnya kasar lalu berjalan kearah jendela kamarnya yg mengarah langsung kearah taman belakang rumahnya.

"Aku tidak akan pergi kesana."

"Kenapa sayang? Kamu harus menemani seungmin disana"

Nyonya lee kembali mendekati minho meraih tangan minho lalu menggenggamnya erat.

"Maaf kan ibu. Tapi kamu harus berada disana menemani seungmin. Mungkin dia akan sangat terluka dan terpukul karena ini."

Minho menggelengkan kepalanya lalu menatap ibunya tepat dimata.

"Aku tidak ingin pergi bu"

Nyonya lee tersenyum lalu melepaskan genggaman tangannya perlahan.

"Tidak apa-apa. Ibu dan ayah akan kesana. Panggil saja bibi choi jika perlu sesuatu"

Minho masih berdiri dengan gelisah. Ia bingung harus bagaimana sekarang.

Minho memejamkan matanya erat lalu melangkah mengambil kunci mobil yg tergeletak diatas nakas samping tempat tidurnya.

Sebenarnya ia tidak siap untuk melihat seungmin menangis dan hancur. Tapi setidaknya ia harus berada disana untuk menenangkan hati seungmin yg sedang tidak karuan.

🥀

Langkah kaki seungmin seketika melemah ketika nama ibu mina nya disebut-sebut didalam sana dengan suara tangisan dan isakan yg memilukan. sebuah foto cantik milik seseorang terpasang ditemani bunga-bunga berwarna putih yg cantik disana.

Seketika dunia seungmin terasa samar. Jeritan tangis dari yuna hingga felix yg terjatuh pingsan sudah tidak bisa seungmin hiraukan. Matanya terfokus pada foto cantik milik seseorang yg sedang tersenyum begitu cantik disana.

Langkah kaki seungmin perlahan ia bawa untuk mendekat. Beberapa orang yg sedang memberi penghormaran terakhirnya pun memberi ruang untuk seungmin.

Kakinya mulai melemas dan ia langsung berlutut didepan foto itu.

"Bu mina?"

Air mata seungmin menetes dengan perlahan. Membuat semua orang yg ada disana juga ikut menangis. Felix dan yuna sudah dibawa untuk ditenangkan sementara.

Hyunjin masih berdiri didepan pintu memperhatikan si manis yg sekarang sedang berlutut sambil menangis di depan foto milik bu mina.

Hyunjin tau dengan jelas bagaimana hancurnya perasaan seungmin sekarang.

Perlahan langkah kakinya ia bawa untuk mendekat kearah si manis.

Seungmin memeluk tubuh seungmin erat dan langsung dibalas oleh seungmin tidak kala eratnya.

Seungmin menangis sejadi-jadinya didalam pelukan hyunjin. Tangan hyunjin menepuk-nepuk pelan punggung si manis yg bergetar.

"Menangislah sesukamu"

Minho menghentikan langkah kakinya lalu mundur dengan perlahan. Lagi, ia kembali kalah dari hwang hyunjin.

🥀

Younghoon membawa yuna kedalam pelukannya. Menenangkan sang adik yg tidak mau berhenti menangis dan menyebut nama bu mina.

Jeongin yg ada di samping merekapun hanya bisa diam sambil sesekali menghela nafas nya berat.

Sedangkan didalam mobil tidak jauh dari keduanya ada felix yg baru saja membuka matanya dengan perlahan. Tiba-tiba saja air matanya mengalir membuat changbin panik dan langsung memeluk felix erat.

"Kak ini mimpikan?"

Changbin tidak menjawab. Ia mengelus sayang surai milik felix agar felix bisa sedikit lebih tenang.

"Bu mina bilang hanya pergi menemui orang tuanya yg sakit. Kenapa sekarang jadi seperti ini?"

Younghoon berjalan kearah felix sambil membawa yuna didalam pelukannya dan dibelakangnya ada jeongin yg mengekor.

Younghoon berlutut didepan felix sambil menundukkan kepalanya.

"Maafkan kakak. Ini semua salah kakak"

Felix dan yuna menatap younghoon menunggu kakaknya itu melanjutkan kalimat selanjutnya.

"Bu mina sudah lama sakit. Dan kemarin, ketika bu mina izin untuk menjenguk orang tuanya itu semua bohong. Bu mina pergi ke rumah sakit untuk perawatan. Bu mina meminta kakak untuk tidak memberi tau kalian tentang ini. Apa lagi seungmin"

Air mata felix kembali mengalir deras. Jadi selama ini bu mina menyembunyikan sesuatu dari mereka.

"Hiks kak maafin yuna juga. Sebenarnya hiks yuna dan jeje sudah tau tentang penyakit bu mina. Tapi bu mina meminta kami untuk menyembunyikannya dari kak minnie"

Younghoon kembali memeluk yuna. Mencoba untuk menenangkan yg paling kecil.

"Sebenarnya sebelum bu mina pergi. Ia berpesan untuk mendonorkan matanya untuk seungmin. Semua sudah diatur oleh bu mina dibantu oleh tuan dan nyonya lee. Jadi itulah sebabnya seungmin bisa mendapatkan donor dengan cepat."

"A-apa?"

Semua yg ada disana langsung menengok kearah belakang dan mendapati seungmin yg sudah menutup mulut dengan kedua tangannya tidak percaya dengan apa yg ia dengar barusan.

"Ja-jadi? Jadi kalian semua tau tentang ini? Kenapa kalian tidak memberi tau?"

"Minnie, kakak bisa jelaskan"

Younghoon maju selangkah untuk meraih tangan seungmin tapi si manis langsung memundurkan langkahnya.

"Kak younghoon, maaf seungmin ingin sendiri"

Seungmin berlarian sambil menyeka air matanya. Baru saja younghoon ingin menyusul tangannya ditahan oleh hyunjin.

"Biar aku yg menemani seungmin. Kakak bisa melanjutkan acara pemakaman bu mina. aku akan membawa seungmin kembali"













Jangan lupa vote dan komennya ya❣

Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang