Hyunjin tidak henti-hentinya tersenyum memandangi wajah Seungmin dari samping.
Kaki mungil Seungmin ia ayun-ayunkan membuat kesan manis seperti anak kecil terlihat pada dirinya.
"Apa kamu sangat menyukai mawar?"
Tanya Hyunjin yg kini mengalihkan pandangan matanya kearah danau belakang panti.
Mereka berdua memutuskan untuk mengobrol ditaman mawar milik Bu Mina.
"Sangat. Aku rasa ketika orang mencium aroma bunga mawar bisa membuat mereka bahagia."
Seungmin diam, ia menundukkan kepalanya sebentar lalu kembali mengangkatnya dengan senyuman terpatri diwajah manisnya.
"Bu Mina bilang, saat ibuku meninggalkanku didepan panti ia menaruh dua tangkai mawar merah di sebelahku. Entah apa maksud dari semua itu tapi yg jelas sejak saat itu aku jadi menyukai bunga mawar"
"Maaf"
"Tidak masalah hyunjin."
"Sejak ada Felix dirumah aku sudah tidak merasa kesepian lagi."
"Syukurlah. Felix memang bisa membawa kebahagiaan bagi orang-orang yg ada disekitarnya."
"Kamu juga bisa membawa kebahagiaan untuk orang yg ada disekitarmu Kim"
"Benarkah? Aku senang jika bisa membuat orang lain bahagia."
Ah malam ini memang sangat indah. Melihat senyuman Seungmin dan juga bintang malam yg bersinar terang.
"Ayo tidur, besok kan hyunjin harus sekolah"
"Ayo"
🍃
Felix meregangkan tubuhnya sambil mengucek kedua matanya pelan menolehkan kepalanya mencari si manis yg sudah tidak ada disebelahnya.
Felix bangkit dari kasur membuka pintu kamarnya lalu tersenyum ketika hidungnya menghirup aroma masakan yg sangat ia rindukan.
"Nasi goreng buatan Seungmin"
Felix berlarian kecil kearah dapur menghampiri Seungmin dengan senyum cerahnya.
"Kim, aku mencarimu dikamar ternyata sedang membuat sarapan"
Seungmin terkekeh pelan lalu merapikan nasi goreng yg sudah selesai ia masak keatas meja.
"Kamu pasti merindukan nasi goreng buatan ku?"
"Tentu"
Felix langsung duduk dimeja makan lalu mengangkat sendoknya.
"Bantu aku bangunkan yg lain ya?"
Felix mengerucutkan bibirnya lucu.
"Baiklah"
"Terimakasih Felix ku yang menggemaskan"
Felix terkekeh pelan lalu melangkahkan kakinya untuk membangunkan yg lain.
"Wah sepertinya lezat"
"Semoga saja lezat, oh iya kak Minho duduklah. Felix sedang membangunkan yg lain"
Minho duduk dimeja makan menaruh dagunya diatas tangan kiri memperhatikan setiap gerak-gerik yg dilakukan si manis.
