23

1K 181 22
                                    

Hari ini adalah hari yg ditunggu-tunggu oleh si pemuda Kim. Dengan kedua sudut bibir yg melengkung keatas Seungmin duduk diatas ranjang menunggu sang dokter datang untuk membuka perban dimatanya.

Disana semua orang lengkap ikut menunggu detik-detik yg menenggang kan bagi Seungmin kecuali satu orang yg bernama Lee Minho. Ia masih tidak ingin menemui Seungmin walaupun kedua orang tuanya menjelaskan tentang keadaan Seungmin sekarang.

Minho memutuskan untuk menunggu dikamarnya sambil menatap kearah luar jendela kamarnya yg menurutnya sekarang lebih menarik.

Minho masih dihantui tentang kejadian Seungmin dan hyunjin beberapa waktu yg lalu.

Dua orang dokter dan satu orang perawat masuk kedalam ruangan Seungmin yg semakin membuat suasana didalam ruang rawat seungmin tegang.

"Selamat pagi Kim seungmin. Bagaimana perasaanmu?"

Seorang dokter pria menyapa Seungmin dengan senyuman mengembang diwajahnya.

"Baik dokter, hanya merasa sedikit tegang"

Dokter yg ada dihadapan Seungmin tersenyum.

"Apa kamu sudah siap?"

Seungmin menganggukkan kepalanya pelan. Ia masih belum sanggup tapi ia juga penasaran dengan hasilnya.

Perlahan salah satu dokter melepas perban Seungmin perlahan membuat suasana menjadi hening.

Felix sudah mengepalkan kedua tangannya didepan dada dengan doa-doa yg keluar dari mulutnya.

Penutup terakhir Dimata seungmin dilepas. Semua orang disana memperhatikan Seungmin fokus.

"Buka matamu perlahan"

Seungmin membuka matanya perlahan. Jantung Seungmin rasanya ingin meloncat dari tempatnya. Bibirnya melengkung kebawah ketika warna gelap yg ia dapati.

Semua orang yg ada disana masih diam menunggu Seungmin berbicara. Tapi melihat ekspresi Seungmin sekarang mereka menjadi takut.

"Seungmin?"

Hyunjin maju kedepan menggenggam tangan Seungmin erat.

"Tidak apa-apa jangan sedih"

Seungmin tersenyum lalu tangan satunya ia letakkan diatas genggaman tangan hyunjin.

"Memang benar yg dibilang Jeongin dan Yuna selama ini. Wajahmu benar-benar tampan seperti pangeran."

Mata hyunjin membola ketika ia menatap mata Seungmin. Bukan tatapan kosong lagi yg ia lihat disana.

"Kim?"

Kedua tangan hyunjin menangkup wajah Seungmin. Sedangkan si manis terkekeh ketika melihat ekspresi bahagia semua orang yg ada disekelilingnya.

Nyonya dan tuan Lee berpelukan disana dengan nyonya Lee yg tidak bisa menghentikan tangisan haru bercampur bahagianya.

Seungmin melihat Jeongin dan Yuna yg juga sudah menangis kuat sambil memeluk tubuh Seungmin dari arah kanan dan kiri.

Felix yg menangis diperlukan younghoon. Seungmin melihatnya. Akhirnya ia bisa merasakan semuanya dan hidup normal seperti orang kebanyakan.

"Selamat"

Ucap hyunjin yg hanya menatap Seungmin dengan matanya yg juga berkaca-kaca.

"Tuan dan nyonya Lee"

Suara Seungmin mengalihkan atensi sepasang suami istri itu. Membuat keduanya berjalan menghampiri Seungmin.

Nyonya Lee memeluk Seungmin erat lalu mengecup pucuk kepalanya sebentar.

"Terimakasih banyak. Berkat tuan dan nyonya Lee saya sekarang bisa melihat"

Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang