Setelah mengisi perut dengan hidangan malam yg sangat lezat. Sekarang mereka semua sedang berkumpul ditengah ruang.
Mereka sekarang sedang melakukan permainan memutar botol.
Sedari tadi Yuna dan Jeongin tidak berhenti berdebat karena meributkan hal yg tidak masuk akal menurut changbin yg duduk didekat keduanya.
Botol kembali diputar. Dan botol itu tepat menunjuk kearah Felix yg kini menampilkan gelagat yg menggemaskan.
Felix langsung mengambil kartu yg ada dihadapannya untuk menerima hukuman apa yg akan ia terima.
Felix menggigit bibir nya keras ketika melihat isi dari kertas yg sekarang ia pegang.
"Ada apa fel?"
Tanya hyunjin sedikit khawatir dengan adiknya itu.
Felix menggelengkan kepalanya lalu memberanikan diri untuk membuka suaranya.
"Menyuapi orang disebelah kanan mu dengan sambal satu sendok"
"Haha ayo beri"
Tawa changbin begitu heboh yg berhasil membuat semua orang kecuali seungmin menatap kebingungan kearah changbin.
"Bukannya kak changbin ya yg disebelah kanannya kak Felix?"
Jelas Jeongin yg berhasil membuat tawa changbin berhenti lalu menatap kearah Felix bingung.
Changbin mengeluarkan sumpah serapahnya didalam hati karena kebodohannya sendiri.
Felix dengan ragu menuangkan sambal keatas sendok lalu memberikannya dengan perlahan kearah changbin.
Changbin menatap sendok lalu menatap Felix bergantian mencoba untuk mencari bantuan. Tapi nihil, semua orang yg ada disana menantinya untuk memakan sesendok sambal yg ada ditangan Felix.
Dengan perlahan changbin memasukkan sesendok sambal dari tangan Felix itu kedalam mulutnya.
Tiba-tiba saja mulutnya terasa keluh dan mati rasa ketika sambal itu jatuh kelidahnya.
Muka changbin memerah dan dengan cepat ia berlarian kearah dapur untuk mengambil segelas air.
Felix yg merasa tidak enak pun segera menyusul changbin untuk membantunya.
"Ayo putar lagi"
Teriak Woojin dengan semangat lalu diputar oleh Chan cukup kuat.
Ujung botol berhenti tepat dihadapan hyunjin. Dengan cepat hyunjin mengambil kartu hukumannya.
"Apa ada seseorang yg kamu kagumi saat ini?"
Hyunjin tersenyum lalu ia melipat kertasnya perlahan.
"Ada. Dia orang yg sangat luar biasa"
"Wah seorang Hwang Hyunjin mengagumi seseorang?"
Celetuk Chan yg membuat hyunjin terkekeh pelan.
"Hyunjin juga manusia jadi wajar jika dia menganggumi seseorang"
Balas Minho yg sedang asik memakan potongan mangga yg dikupas oleh Seungmin tadi.
Hyunjin menatap Seungmin yg sedang fokus mendengarkan percakapan mereka sejak tadi.
Woojin yg mengikuti arah pandang hyunjin pun ikut memperhatikan si manis.
Tunggu dulu, sepertinya Woojin tau siapa orang yg dimaksud oleh sahabat nya itu.
"Pasti dia orang yg sangat spesial kan?"
Hyunjin menundukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Dia orang yg paling spesial mungkin"
