seungmin berhenti tepat didepan gereja yg ada didekat danau. air matanya mengalir deras menatap sedih gereja itu.
"tuhan, apa yg sedang kamu lakukan sekarang padaku? apa hidupku harus seperti ini?"
seungmin berjongkok melipat kedua tangannya diatas lutut lalu menenggelamkan kepalanya disana dan menangis sejadi-jadinya.
langkah kaki hyujin mulai melambat ketika mendapati sosok seungmin yg sedang meringkuk didepan gereja dengan punggung yg bergetar. perlahan ia berjalan menhampiri seungmin.
hyunjin menepuk pelan beberapa kali pundak si manis yg berhasil menarik atensinya.
Seungmin langsung berdiri lalu membawa tubuhnya masuk kedalam delapan hyunjin.
Hyunjin yg dipeluk secara tiba-tiba oleh seungmin kaget tapi dengan perlahan ia menepuk-nepuk pundak seungmin.
"Menangislah sesuka mu. Tapi setelah ini jangan menangis lagi ya? Bu mina pasti sedih melihatmu seperti ini."
Seungmin tidak menjawab. Ia masih sibuk menangis didekapan hyunjin.
"Ayo kita kesana. Semua orang pasti sedang menunggu kita. Apa kamu tidak mau memberi salam terakhir untuk bu mina?"
Seungmin langsung melepaskan pelukannya dari tubuh hyunjin. Menatal hyunjin dengan mata yg masih saja dialiri air mata.
Hyunjin tersenyum tipis lalu tangannya ia bawa untuk mengusap sisa air mata yg mengalir di pipi seungmin.
"Ayo"
Hyunjin menggenggam erat tangan seungmin sesekali ia memastikan seungmin disebelahnya baik-baik saja"
🍂
Felix beberapa kali menatap kearah pintu ruang pemakaman bu mina menunggu seungmin kembali.
Changbin yg berdiri disebelah felix juga beberapa kali mengusap tangan mungil felix dengan bibirnya yg beberapa kali mengucap kata "apa kamu baik-baik saja?" Dengan lembut.
Tidak jauh berbeda dengan younghoon dan jeongin yg kini tengah menenangkan Yuna yg tidak berhenti menangis sambil memanggil-manggil nama bu mina.
Nyonya lee yg tidak melihat keberadaan seungmin menghampiri anaknya yg masih berdiri agak jauh dari ruang duka.
"Seungmin dimana?"
Pertanyaan ibunya itu berhasil membuat minho tersadar dari lamunannya.
"Dia akan kembali sebentar lagi. Dia pasti sedang menenangkan dirinya"
Nyonya lee tersenyum lalu menepuk pundak anaknya beberapa kali.
"Sebaiknya kamu cari seungmin dan coba untuk menenangkannya. Ibu ingin kalian lebih dekat sebelum acara pertentangan kalian"
"Apa maksud ibu?"
"Nanti setelah pulang akan kita bahas lagi ya sayang. Sekarang kamu harus mencari seungmin"
Nyonya lee meninggalkan minho sendirian yg masih sibuk mencerna kalimat yg terlontar dari mulut ibunya barusan.
Mata minho teralih pada hyunjin dan seungmin yg baru saja masuk ke ruang duka dengan si manis yg menggenggam erat tangan sahabatnya itu.
Tanpa sadar kakinya ikut melangkah mengikuti seungmin dan hyunjin dari belakang.
Matanya tidak lepas dari tautan tangan keduanya yg begitu erat.
"Kak seungmin"
Langkah minho terhenti ketika ia mendapati seungmin dan juga hyunjin berhenti karena yuna yg sudah memeluk tubuh seungmin erat.
Minho masih memperhatikan, memperhatikan kedua tangan yg masih saling menggenggam erat satu sama lain.
🍂
Setelah selesai pemakaman seungmin sudah tertidur pulas didalam mobil dengan kepala yg bersandar di pundak hyunjin yg tidak henti-hentinya mengelus kepala seungmin dengan lembut.
Younghoon yg duduk dibalik kemudian tersenyum tipis ketika matanya menatap kaca yg dapat melihat ada apa di bangku penumpang.
Younghoon melirik tempat duduk disebelahnya ada yuna yg juga tertidur karena lelah seharian menangis.
Jeongin memutuskan untuk ikut di dalam mobil changbin bersama felix.
"Apa susah membujuk seungmin untuk kepegawaian?"
Hyunjin mengangkat kepalanya menatap younghoon yg sekilas menatapnya lalu kembali memperhatikan jalanan.
"Hmm. Pasti berat untuk seungmin. Dia berhenti didepan gereja dan duduk disana. Dia mungkin tidak tau harus apa dan harus kemana. Dia pasti sangat sedih"
Younghoon tersenyum tipis dengan matanya yg sesekali melirik kearah belakang.
"Semua orang juga pasti akan merasa sangat kehilangan ketika orang yg mereka kasihi pergi tanpa sempat berpamitan. Kami dirawat dengan baik oleh bu mina. Dia benar-benar seperti seorang ibu bagi kami. Terutama seungmin. Bu mina sangat menyayanginya. Seungmin begitu berarti bagi bu mina."
Hyunjin yg mendengarkan perkataan younghoon kembali meraih jemari seungmin untuk ia tautkan dan ia genggam erat.
"Terimakasih karena sudah memperdulikan seungmin dan menjadi sahabat yg baik untuknya. Aku serahkan juga felix padamu. Aku yakin kamu pasti bisa menjadi kakak yg baik untuknya. Setidaknya, jika aku tidak bisa bersama mereka. Tolong jagakan mereka untuk ku."
Younghoon mengusap rambut yuna sayang yg berhasil membuat yuna semakin nyaman dialam tidurnya.
"Aku akan menjaga felix seperti adik kandung ku sendiri. Aku juga akan menjaga yuna dan jeongin dengan baik. Aku akan berusaha membuat mereka tidak sedih"
"Terimakasih hyunjin. Dan juga, aku titip seungmin padamu. Jangan pernah menyakiti perasaannya. Karena dia adalah adikku"
Younghoon menghela nafasnya pelan. Sepertinya hyunjin menyayangi seungmin dan bisa menjaganya sepenuh hati. Dan seharusnya mulai sekarang ia harus melupakan perasaannya pada si manis.
Lagi pula dia sudah mendengar sendiri dari mulut seungmin jika dia hanya seorang kakak di matanya dan itu tidak akan pernah berubah.
Younghoon kembali melirik kearah belakang. Hyunjin yg menatap seungmin dengan tulus dan genggaman tangan yg begitu membuat seungmin nyaman. Itu semua sudah membuat younghoon yakin untuk melepaskan perasaannya.
Ia hanya ingin melihat orang-orang yg ia cintai hidup dengan bahagia sekarang. Dan younghoon yakin, hyunjin bisa membuat seungmin bahagia.
Jangan lupa vote dan komennya yaaa❣❣❣