24

1.1K 189 13
                                    

Yuna sedari tadi memperhatikan jeongin yg masih diam dengan tatapan yg kosong setelah kepulangannya dengan kak younghoon yg entah dari mana.

Yuna duduk mendekat disebelah jeongin mengelus pundak jeongin yg langsung membuat jeongin tersadar dari lamunannya.

"Kamu kenapa?"

Tanya yuna pelan takut mengagetkan jeongin.

Jeongin hanya menggelengkan kepalanya lemah. Yuna benar-benar khawatir dengan keadaan jeongin.

Younghoon yg memperhatikan kedua adiknya itu pun berjalan mendekat sambil membawa dua kotak susu pisang ditangannya.

"Setelah kak seungmin pulang dari rumah sakit kita akan bertemu bu mina"

Jeongin mengangkat kepalanya menatap younghoon. Yg ditatap hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis kearah jeongin.

"Memangnya bu mina sudah sehat?"

Pertanyaan yuna membuat jeongin kembali menundukkan kepalanya dalam mencoba untuk menahan tangisannya.

Mau bagaimanapun juga jeongin tetaplah anak kecil. Ia sudah kehilangan kedua orang tuanya yg entah kenapa meninggalkannya dipanti.

Setelah mendapatkan sosok ibu pengganti yg sangat menyayanginya jeongin lagi-lagi harus kehilangannya.

Apa tuhan tidak membiarkan dirinya untuk disayangi orang-orang yg ia sayangi?

Tangan jeongin terkepal erat. Ia berjalan dengan terburu-buru kearah kamarnya yg berhasil membuat yuna khawatir dan ingin menyusul jeongin.

Tapi tangan mungil yuna ditahan oleh younghoon membuat yuna kecil tetal diam ditempatnya.

"Jeongin cuma kelelahan. Sebaiknya yuna juga istirahat ini sudah malam"

Yuna menganggukkan kepalanya lalu berjalan kearah kamarnya sambil sesekali menoleh kearah pintu kamar jeongin.

Setelah memastikan yuna sudah naik keatas kasurnya younghoon langsung menyusul jeongin kedalam kamar.

Ia melihat punggung kecil jeongin bergetar hebat. Pasti anak itu menangis lagi.

Younghoon duduk ditepi ranjang jeongin mengelus kepalanya sayang.

"Jeje jangan sedih lagi ya?"

Ucap younghoon lembut. Jeongin membalikkan tubuhnya kearah younghoon. Wajahnya sudah dibasahi oleh air mata yg masih mengalir deras dari mata rubah milik bocah kecil itu.

"Kak younghoon"

Jeongin berdiri dan langsung memeluk tubuh younghoon erat. Tangan younghoon ia bawa untuk menepuk-nepuk pelan punggung jeongin mencoba untuk menenangkan jeongin.

"Bu mina tidak sayang jeongin"

Tangisan jeongin kembali pecah membuat younghoon merengkuh tubuh jeongin erat.

"Bu mina menyayangi kita semua je. Tapi tuhan lebih menyayangi bu mina"

Jeongin membenamkan wajahnya diceruk leher younghoon menangis sekuat-kuatnya.

"Jeje jangan nangis ya. Sudah cukup. Masih ada kakak, kak seungmin dan yuna yg akan jagain dan sayang sama jeje"

Yuna yg sedari tadi memperhatikan younghoon dan jeongin dari balik pintu masuk perlahan kedalam kamar jeongin.

"Kak younghoon, jeje. Bu mina kenapa?"

Tanya yuna yg menundukkan kepalanga sambil memainkan ujung bajunya.

Younghoon dan jeongin yg sadar kedatangan yuna langsung menatap yuna. Jeongin dengan cepat mengusap air mata yg masih bersisa diwajahnya.

"Kenapa yuna belum tidur?"

Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang