Keira memandang kosong langit apartemen lamanya yang dulu ia tinggali sebelum bersama Sam. Ia tak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan, rasanya benar-benar bercampur aduk.
"Sial, aku tak bisa melupakkannya!" Umpatnya sambil melempar bantal dikasurnya kesembarang arah.
Setelah puas mengeluarkan emosinya, ia kembali terdiam. Tiba-tiba pikirannya terlintas bagaimana ia mengatakan bahwa ia menyukai perempuan lain, akan menikahinya hingga berakhir membuangku.
Tidak adil! Omong kosong apa yang ia ucapkan dulu waktu melamarku?
"Kita akan selalu bersama, aku janji!"
Ucapan janji yang membuatku terbodohi yang berakhir dikhianati, ini sakit! Sungguh!
Tapi aku tak bisa melupakkannya. Aku harus bagaimana?
****
"Oh.. waw lihat ini, bukankah ini terlalu cepat untuk seseorang yang patah hati karena bercerai untuk kembali bekerja?!" Sindiran itu datang begitu saja saat Sam masuk keruangannya.
"Aku tak punya waktu untuk yang namanya patah hati!"
"Benarkah? Kejam juga kau ternyata.." ujar orang yang tadi menyindirnya, Mark.
"Enyalah kau jika hanya ingin mengganggu!" Sebuah pulpen melayang kearah Mark dan dengan sigap ia menghindar.
"Baiklah-baiklah jika kau ingin curhat hingga menangis jangan lupa datang padaku, oke?" Ujarnya sambil berlari kearah pintu sebelum Sam kembali melayangkan benda benda miliknya.
"Dasar manusia itu!!" Geram Sam sambil memijat pelipisnya yang sakit karena temannya itu.
Ia melihat sekeliling dan mendapati fotonya bersama Keira yang sedang tertawa bahagia di meja yang tak jauh darinya.
Entah apa yang membuatnya melangkah kearah foto itu dan memandangnya.
Perasaan aneh apa ini? Bukannya harusnya aku senang?
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang wanita yang mirisnya bernotabe sebagai alasan penceraiannya dan Keira.
"Sam!!" Seru wanita itu bahagia sambil berjalan Sam kemudian memeluknya, beruntung sebelumnya wanita itu tak melihat foto yang sudah ia selipkan di rak buku sampingnya.
"Ada apa Wendy? Merindukkanku?" Tanya Sam kemudian dibalas anggukkan olehnya.
"Lebih tepatnya aku bahagia.."
Sam menatapnya bingung, "Bahagia?"
"Tentu saja, karena kau telah membuang istri mu yang mengganggu itu!"
Entah endengar nama Keira yang dihina oleh Wendy membuat hatinya sakit. Ia tahu benar ia sendiri yang memutuskan dan membuang Keira tapi kenapa terasa sakit?
"Hei, kau tak apa?" Suara Wendy membuyarkan lamunan Sam .
"Huh, tentu saja, lebih baik kita mencari makan diluar"
Sam kemudian langsung mengalihkan pembicaran dan melingkarkan lengannya di pinggang Wendy lalu mengajaknya keluar.
"Aku ke toilet dulu" ujar Wendy kemudian segera meninggalkannya.
Aku mengangguk kemudian menatap jendela Cafe sambil menunggu pesanan. Sebenarnya Wendy sudah memaksanya untuk pergi ke restoran mahal tetapi entah kenapa dirinya ingin menuju Cafe sederhana ini.
Karena Keira.
Pikiranku kembali penuh, apa yang sebenarnya kupikirkan. Tidak mungkinkan aku mencintai wanita itu, yang kucintai sekarang adalah Wendy, hanya Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ρℓєαѕє.. (✔️)
Romance[COMPLETE] Bisakah kau memaafkan ku dan kembali kepadaku? Kumohon berikan satu kesempatan lagi untukku - Samuel Bukannya tak mau, aku hanya takut -Keira (Warning : Bahasa dan alur berantakan, edit soon!) Created by @yooazaa Start : Desember 2019 End...