Sam menatap lurus dengan pandangan kosong, sementara Al berada dipelukkannya tertidur dengan mata yang masih berair sambil sesekali memanggil mommy nya.
"Sam!" Teriak Mark panik saat masuk kedalam rumahnya.
"Bagaimana bisa terjadi?!"
Sam menggeleng ia benar benar tidak tau harus apa, pikirannya tidak bisa berhenti. Keira benar benar menjadi titik kelemahannya sekarang.
"Al bilang saat ia masuk untuk mengambil snack Kei menghilang, dan Al melihat ada orang yang membawanya dengan mobil hitam" Sam menunduk lesu sambil mengeratkan pelukkannya pada Al yang tertidur.
"Apa?!"
"Bahkan Al nekat mengejar mobilnya hingga kakinya lecet" pandangan Mark beralih pada kaki Al yang sudah diobati dan diplester oleh Sam.
"Sial, aku tidak bisa berpikir!" Umpat Sam tiba tiba, ia tak peduli lagi ada Al dipelukkannya. Biasanya ia akan menjaga ucapannya jika ada anaknya.
"Kau sudah mengecek CCTV?" Tanya Mark.
"Sudah, tapi orang itu memakai penutup muka dan sialnya lagi plat mobilnya tak terlihat"
Mark mencoba berpikir jernih, sahabat sekaligus atasannya itu sudah kacau balau sekarang, memang saat mereka bercerai keadaan Sam mirip dengan sekarang, tapi yang sekarang keadaannya benar benar parah. Sam sangat mencintai Keira apalagi Keira sedang mengandung anak kembarnya.
"Mark!" Mark menoleh kearah Sam.
"Lacak semua CCTV yang dilewati oleh mobil itu!" Amarah Sam memuncak sekarang.
"Akan segera kulakukan! Tapi biarkan aku melihat CCTV rumah mu terlebih dahulu.."
"Lakukan apa yang kau perlu lakukan dan pastikan kau berhasil melacaknya, paling lama besok!"
"Baiklah baiklah, tapi kurasa kau harus tenang dan menidurkan Al di kamar karena sepertinya dia terganggu. Kau bisa mengandalkanku Sam"
Sam menghela nafasnya berat, "Tidak akan kubiarkan lolos siapapun yang menyakiti keluargaku!"
Sam perlahan menidurkan Al ke kasur dan saat itu juga Al terbangun kemudian menatap Sam.
"Dimana mommy? Daddy sudah menemukannya?" Tatapan mata Al membuat Sam tidak bisa berkata apa apa.
"Mommy menghilang karena Al harusnya Al tetap menemani mommy..hikss" cepat cepat Sam memeluk Al dan mengusap punggungnya.
"Ssstt.. berhenti menangis, Al tidak salah yang salah daddy, harusnya daddy menemani kalian tadi"
Al masih menangis dalam pelukkan Sam, dan saat itu juga menjadi hal terberat untuk Sam. Ia juga ingin menangis sekarang , tapi ia tak boleh melakukan itu didepan Al, ia harus kuat sekarang.
"Tidurlah Al, besok kita cari mommy lagi, daddy sudah menyuruh Uncle Mark untuk mencari mommy" Sam menepuk nepuk punggung Ak berharap anaknya itu tertidur.
"Tapi mommy tidak apa apa kan, Al kangen mommy..hiks.. hiks.."
Sam kembali mencoba menahan air matanya, mendengar anaknya menangis membuatnya semakin lemah.
"Mommy tidak apa apa Al, mommy tidak apa apa"
****
Keadaan Sam semakin kacau, sudah seminggu sejak Keira menghilang. Mark memang berhasil melacak kemana mobil itu pergi saat keesokkan harinya tapi mereka tidak bisa melacak siapa mereka. Terlebih lagi mereka menghilang saat mobil itu berbelok ke daerah pegunungan yang tidak memungkinkan adanya CCTV disana.
"Daddy.. apa Al tidak bisa bertemu mommy lagi?" Mata Al kembali berair menatap Sam. Sudah seminggu ini Al menangis setiap harinya bahkan Al mogok makan dan itu juga membuat Sam ekstra keras membujuknya untuk tetap makan dan menenangkannya walaupun kondisi dirinya tidak baik.
"Tidak tidak, kita akan segera bertemu mommy, daddy yakin itu" ujar Sam sambil menahan agar suaranya tidak bergetar.
Al naik kepangkuan Sam lalu memeluknya kemudian kembali menangis, anaknya itu sangat merindukan mommy nya. Dan Sam akui, ia juga sangan merindukan dan mengkhawatirkan Keira.
Lagi lagi Al tertidur setelah menangis dipelukkan Sam. Sam mengelus kepala Al sayang, ia juga khawatir dengan keadaan anaknya, Sam takut Al akan stress padahal anaknya itu masih kecil. Bahkan Sam harus membawa Al kekantornya setiap hari seperti saat ini.
"Sam!"
Dengan tergesa gesa Mark masuk keruangan Sam, tapi kemudian ia terdiam saat Sam mengisyaratkannya agar tidak berisik karena Al sedang tidur.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" Tanya Sam sambil membenarkan posisi Al agar anak itu merasa nyaman.
"Aku menemukannya... aku menemukan dimana Keira dan siapa yang menculiknya.."
Mata Sam membulat mendengar pernyataan Mark, perasaan senang dan lega menyelimutinya. Tapi matanya kemudian menampilkan amarah saat mengetahui siapa yang berani melakukan ini pada Keira.
"Kupikir mereka sudah menyerah, ternyata mereka masih belum puas jika belum berakhir ditanganku" seringai Sam terpampang jelas di wajah Sam dan itu seketika membuat Mark merinding.
"A..apa yang akan kau lakukan?" Tanya Mark ragu karena seringaian Sam.
"Apa lagi? Sudah pasti menghabisinya!"
****
"Daddy, kita akan kemana?" Tanya Al yang terbangun ketika mereka sudah di perjalanan.
"Bertemu mommy"
Senyum Al terpancar diwajahnya, senyum yang selama ini sudah menghilang sejak Keira menghilang.
"Benarkah, kita akan bertemu mommy?"
Sam tersenyum melihat kegirangan Al, "Ya, sebentar lagi kita akan bertemu mommy, tapi Al harus mendengarkan ucapan daddy"
Al mengangguk begitu menjadari bahwa Sam tengah serius sekarang. Untuk anak seukuran Al, ia benar benar pintar, mengetahui apa yang harus ia lakukan dan apa yang dilarang dilakukannya.
"Al akan melakukan apa yang daddy bilang"
TBC
By @yooazaa
Like and comment~.
.
.Thx yang dah mau baca sampai sini, dan plis tinggalin likenya, karna ku merasa dihargai. Dan makasih yang dah like —yooazaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Ρℓєαѕє.. (✔️)
Romance[COMPLETE] Bisakah kau memaafkan ku dan kembali kepadaku? Kumohon berikan satu kesempatan lagi untukku - Samuel Bukannya tak mau, aku hanya takut -Keira (Warning : Bahasa dan alur berantakan, edit soon!) Created by @yooazaa Start : Desember 2019 End...