-13-

2K 78 0
                                    

"Mommy kapan Al bisa bermain dengan mereka?" Al menyenderkan tubuhnya pada Keira dengan tangan yang berada di perut Keira yang sudah membuncit.

Tujuh bulan berlalu dengan cepat, dan selama itu juga perlakuan kedua orang dikeluarga kecilnya ini berubah.

Sam yang selalu siap siaga dan protective kepadanya. Dan juga Al yang selalu berkata akan menjaga Keira dan selalu menuruti perkataan Keira dan Sam.

"Mereka baru akan lahir dua bulan lagi Al"

Sam datang dengan nampan dengan tiga porsi sarapan yang baru dibuatnya, lalu menyajikannya di meja makan tempat mereka berkumpul sekarang.

"Sam, kan sudah kubilang biar aku yang buat, kau jadi repot sekarang" Keira dengan sigap membantu Sam meletakkan piring piringnya.

"Duduk saja Kei, kau tak boleh lelah"

"Ini hanya pekerjaan mudah Sam, dan kau juga harus bekerja" ucapan Keira langsung membuat wajah Sam tertekuk.

"Aku akan dirumah hari ini"

"Kau mengatakkan itu setiap hari Sam, ini bukan hari libur jadi kau harus tetap bekerja"

"Perusahaan itu milikku jadi itu tergantung padaku"

Keira mencoba bersabar jika sudah membicarakan tentang pekerjaan. Semenjak Keira ketahuan hamil, Sam selalu merajuk dan enggan untuk bekerja dan selalu berkata akan menjaganya dua puluh empat jam, dan itu benar benar tidak masuk akal.

"Sam.."

Sam tetap tak ingin kalah, "Kumohon.. hari ini saja Kei"

Pada akhirnya Keira mengalah dan membiarkan Sam melakukan hal yang ia mau dan tentu saj aitu membuatnya senang.

"Ini lebih baik dari pada bersama tumpukan dokumen yang memusingkan di kantor" ujar Sam yang meletakkan kepalanya di paha Keira ketika mereka di ruang tengah.

"Hanya hari ini Sam, ingat itu.."

Sam tidak menghiraukan ucapan Keira, ia justru mengarahkan pandangannya pada perut Keira lalu menciumnya.

"Daddy tak sabar bertemu dengan kalian"

Keira mengelus rambut Sam sehingga si empunya memejamkan matanya menikmati usapan Keira.

"Dan kau harus siap siap membagi waktu manjamu seperti dengan Al"

"Itu sepertinya ide buruk, tapi akan kuusahakan demi kalian" ucapan Sam membuat Keira tersenyum geli melihat Sam yang mencoba mengikhlaskan waktu manjanya yang akan berkurang.

"Daddy!" Al tiba tiba berlari sambil membawa ponsel Sam dari kamar.

"Apa lagi Al?" Keira menatap bingung pada Al.

"Ada telpon dari ponsel daddy"

Sam dengan kesal mengambil ponselnya dan mengangkatnya.

"Halo?"

"Sam! Untung kau mengangkatnya!" Terdengar suara Mark dari sebrang sana.

"Bisakah kau tak menggangguku? Sudah kubilang aku akan libur"

"Tapi sayangnya pekerjaanmu tak rela kau libur Tuan Kim"

Sam menghela nafas kasar, "Memangnya ada apa lagi?"

"Kepala pimpinan dari Rose Company ingin bertemu denganmu"

"Kau bisa mewakilkanku kan?"

"Aku sudah berusaha, tapi dia tetap berkata ia hanya ingin bertemu denganmu secara langsung sekarang"

Ρℓєαѕє.. (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang