"Siapa dia Kei?" Tanya Sam dingin ketika Keira memutuskan sambungan teleponnya.
"Siapa? Maksudmu kak Kai?"
Keira berusaha menahan tawa melihat ekspresi cemburu Sam, sepertinya ada kesalahpahaman disini dan dia cemburu.
"Dia kakakku"
"Jangan bercanda, sejak kapan kau punya kakak?" Sam memang belum pernah bertemu Kai dan Keira tak pernah menceritakkannya pada Sam, lebih tepatnya kepada semua orang semenjak Kai menghilang.
"Dia terkena kecelakaan pesawat dan menghilang bertahun tahun, dan sekarang dia kembali"
Sam berusaha mencerna perkataan Keira yang entah kenapa membuat kerja otaknya melambat.
"Dan dia ingin bertemu denganmu..."
Ucapan terakhir Keira sukses membuat Sam membeku.
****
Sam memandang wajah Kai dengan kaku, ia benar benar gugup sekarang. Kakak Keira yang tiba tiba ada, ingin bertemu dengannya, dan sekarang berada didepannya sambil menatap Sam tajam.
"Kau benar Samuel Kim?"
"I..iya.."
Sial! Kenapa dirinya gugup sekali, padahal dia biasanya berani bahkan dengan seseorang yang lebih menyeramkan dari Kai ketika ia melakukan urusan bisnis.
"Kuharap kau dapat menjaga Kei dengan baik sekarang—"
Nafas Sam tercekat. Kata 'sekarang' menandakkan Kai sudah mengetahui bagaimana di memperlakukan Keira dimasa lalu.
"—kalau tidak, kau harus berhadapan langsung denganku, Sam" cara bicara Kai yang tegas membuat Sam menelan ludahnya. Sepertinya ia akan punya masalah besar sekarang kalau menyangkut Keira.
"Uncle Kai!"
Untuk kesekian kalinya, Al selalu mencairkan suasana.
"Ada apa?" Tanya Kai sementara Al langsung naik ke pangkuan Kai.
"Al ingin soda!"
Permintaan polos Al membuat semuanya melongo, termasuk Keira dan Krystal yang baru kembali dari toilet.
"Kenapa harus soda?" Kai mencoba bertanya.
"Karena soda uncle yang Al minum enak, dan kalau Al minta ke mommy pasti tidak diijinkan"
Kai langsung menoleh kearah Keira yang sudah menatapnya horor.
"Kak Kai!!! Kau mengajarkan apa pada Al?!" Nada suara Keira meninggi.
Dengan segera Kai menggeleng dan menyatukan telapak tangannya memohon ampun.
"Itu tidak sengaja Kei, sungguh!"
"Aku tak percaya!" Kai menatap Keira memelas.
"Ayolah, aku sungguh tak sengaja, maafkan aku..."
Kai menatap Krystal meminta bantuannya, tapi yang ada Krystal malah mengabaikannya dan mengambil alih Al yang ada di pangkuan Kai.
"Al, jangan ikuti uncle mu kau bisa sakit, auntie rasa kau harus jauh jauh dari ucle Al"
Kai menatap Krystal dengan cemberut.
"Sayang...." dan Kai ngambek sedangkan Keira tertawa.
Sam memandang mereka dan tersenyum. Ia merasa memiliki keluarga lagi, semenjak kedua orangnya meninggal disaat dia berumur 15 tahun, ia terpaksa memulai mengurus perusahaan ayahnya dan berhasil mengembangkannya menjadi perusahaan besar.
Dan sejak saat itu juga ia kehilangan kasih sayang sehingga dia lupa bertapa hangatnya kasih sayang itu.
"Jadi, kapan kalian akan menikah?" Tanya Kak Krystal sambil memainkan tangan Al, dan jangan lupa tentang Kai yang masih mengambek.
"Itu tergantung pada Keira nya.." jawab Sam.
"Hei, awas jika kau membatalkannya!"
Kai yang awalnya masih cemberut kini mengancam Sam yang hanya bisa menatapnya memohon ampun.
"Dari pada itu, kapan kalian akan memberikan Al teman?" Dan pertanyaan Keira sukses membuat mereka bungkam.
Sementara Al bergembira sambil menggoyangkan tangannya Krystal.
"Al mau teman!"
Muka Krystal memerah, sedangkan Kai berdeham mencaikan suasana.
"Lebih cepat lebih baik"
****
"Pokoknya kalau dia macam macam langsung hubungi kakak!"
"Iya iya..." Keira memutuskan panggilan telepon dari Kai yang tak henti hentinya mengatakkan hal itu dari awal mereka keluar restoran hingga tiba di apartemen Keira.
Hal ini disebabkan karena Sam yang memilih tidur di apartemen Keira dan menolak untuk tidur ditempat lain. Dan ini membuat emosi Kai meningkat, untungnya Krystal bisa membuat Kai diam dengan beberapa ancaman yang entah apa yang diberikkannya.
"Daddy, Al juga mau!"
Keira menoleh dan mendapati Al yang sedang meminta snack dari Sam. Sedangkan Sam menatap Keira meminta ijin.
"Dikit saja Al, nanti kau batuk" Al yang merasa diberi ijin langsung tersenyum senang dan merebut plastik snack nya dari Al.
Sam dan Keira terkekeh melihat kelakuan Al. Mereka melihat Al memakan snack sambil sesekali menegurnya karena makan dengan terburu buru.
"Kei, kau belum memberiku jawaban... ini sudah hampir dua bulan" Sam menatap Keira yang kini duduk di sampingnya.
"Jawaban apa?" Entah lupa pura pura lupa, jawaban Keira membuat Sam mengerang frustasi.
"Cincin. Itu berhubungan dengan cincin yang kuberikkan"
Sam yang awalnya frustasi hanya diam membeku saat Keira mengangkat tangan kanannya. Dan pandangan Sam tertuju pada cincin yang tidak lain cincin yang diberikan pada Keira berada di jari manisnya.
"Kurasa kau tidak memperhatikkannya, aku sudah lama memakai ini"
Sam masih terdiam, setelah sadar dia langsung memeluk Keira dengan bahagia.
"Keira! Aku mencintaimu!"
"Aku juga mencintaimu, Sam"
Sam tersenyum menatap Keira yang juga tersenyum padanya. Dan beberapa saat kemudian bibir Sam mendarat dibibir Keira dan mengecupnya.
"Terimakasih, Kei"
TBC
By @yooazaa
Like and comment~
.
.
.
Please yang baca tekan bintang, gratis kok gak bayar :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ρℓєαѕє.. (✔️)
Romance[COMPLETE] Bisakah kau memaafkan ku dan kembali kepadaku? Kumohon berikan satu kesempatan lagi untukku - Samuel Bukannya tak mau, aku hanya takut -Keira (Warning : Bahasa dan alur berantakan, edit soon!) Created by @yooazaa Start : Desember 2019 End...